Breaking News

News

Hebat, Siswi Sekolah Dasar di TTS Bisa Menenun Tiga Hari Hasilkan Satu Selendang

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS menggelar lomba menenun mengasah keterampilan siswi sekolah dasar.

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
POS KUPANG/TENY JENAHAS
Komunitas Tenun Ikat Timor, Kabupaten Belu menampilkan peralatan tenun di Galeri Tenun yang akan ditinjau Menteri Dalam Negeri, Tahjo Kumolo, Selasa (18/9/2018). 

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Dion Kota

POS KUPANG.COM, SOE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS menggelar lomba menenun mengasah keterampilan siswi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di daerah itu di Aula Kantor BKD TTS, Rabu (21/8/2019).

Sebanyak 40 peserta siswi SD-SMP mengembangkan bakat seninya merajut motif tenun ikat.

Pantauan Pos Kupan.Com, Ketua Dekranasda TTS, Oktovina Tahun Lado, memantau jalannya lomba menenun yang baru pertama kali digelar di daerah itu. Kehadiran Oktovina sebagai bentuk dukungan dan berharap ke depan lomba menenun itu dijadikan agenda tahunan untuk diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak.

"Ini kegiatan sangat positif, tujuannya bagus. Agar budaya menenun tidak hilang atau punah, anak-anak kita harus diajarkan menenun sejak dini," ungkap Oktovina.

Dalam lomba itu, lanjutnya, ternyata hanya butuh tiga hari anak-anak tingkat SD-SMP bisa menghasilkan satu selendang tenun dengan ukuran panjang 150 cm dan lebar 30 cm.

"Hasil tenunan anak-anak ini akan dijual kepada masyarakat umum dan uangnya akan diberikan kepada anak-anak penenun. Siapa bilang anak-anak SD-SMP tidak bisa menenun, ini buktinya," ujar Oktovina bangga.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS, Edison Sipa, mengatakan, lomba menenun tingkat SD-SMP merupakan salah satu mata lomba dalam parade budaya yang digelar Dinas Pendidikan TTS tahun ini. Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya menenun dan motif tenun khas. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved