Kekerasan Anak
KEJAM! Seorang Siswi Di Lahat Disetrika Tante Kandung karena Pulang Telat dan Tanpa Kabar
Seorang siswi salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Langkat Sumatera Selatan menjadi korban kekerasan oleh kakak kandung ibunya atau tentenya.
Orangtua korban berada di tempat yang berbeda, sehingga korban akhirnya dititipkan di rumah S yang merupakan kakak kandung dari ibunya tersebut.
"Kami akan dampingi korban. Biaya sekolah dan kehidupannya akan ditanggung PKK," ujar Lidyawati.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lahat AKP Satria Dwi Dharma mengatakan, pelaku S saat ini telah diamankan untuk dimintai keterangan.
Menurut Satria, motif pelaku melakukan penganiayaan karena L pulang sekolah telat tanpa memberikan kabar.
"Karena kesal korban pulang telat, akhirnya pelaku menganiaya korban dengan setrika. Sekarang pelaku masih kami periksa," kata Satria.
• Ayah Aniaya Anak Kandung,Diseret lalu Diinjak-injak, Begini Faktanya dan Tetangga Tak Berani Tolong
Sadis! Ayah Aniaya Bayi 3 Bulan hingga Tewas, Ada Bekas Luka Pukulan dan gigitan, Tangan Patah
Seorang pria berinisial MS (23) menganiaya anaknya sendiri, KQS (3 bulan), hingga tewas di kediaman mereka di Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu mengatakan, penganiayaan itu terjadi pada 27 April lalu. MS diduga membunuh anaknya. Ada bekas luka pukulan dan gigitan di kepala korban. Tangan balita malang itu juga ditemukan patah.
Berikut adalah lima temuan polisi terkait kasus tersebut.
1. MS lakukan penganiayaan saat istri ke pasar
Istri dari MS, yaitu SK (22), mengatakan saat kejadian pada hari itu dia ke pasar. Bayinya tidak dibawa dan di rumah saat itu ada suami dan ibunya.
"Saya lagi ke pasar, terus habis itu beli sarapan, beli sayur, pulang-pulang saya masuk saya lihat keadaan anak saya sudah terbaring lemas, sama ada luka lebam di jidat dan luka gigitan di pipi," kata SK kepada wartawan di kediamannya, Jumat (3/5/2019) lalu.
Ia menanyakan apa yang telah terjadi pada banyinya kepada suaminya yang sedang tidur. Namun, MS mengaku tak tahu apa-apa. Ia juga menanyakan hal tersebut ke ibunya yang sedang duduk di teras rumah.
"Ibu saya dengar suara gedebak-gedebuk kayak suara nendang lemari tiga kali," ujar dia.
SK dan MS lalu membawa jenazah anaknya ke Puskesmas Kebon Jeruk untuk diperiksa dokter.