Fadli Zon Cs Datang Gunakan Mobil Mewah, Dicueki Mahasiswa Papua, Pintu tak Dibuka,Ini Penjelasannya

Beberapa saat kemudian, pintu tengah mobil terbuka dan dua pria berjalan beriringan menuju ke depan pagar berteralis besi yang didesain berpilin

Editor: Alfred Dama
tribun jatim/ist
Fadli Zon Cs Dicueki Mahasiswa Papua, Pintu Asrama tidak Dibuka, Ini Penjelasan Fadli Zon! 3 Anggota DPR RI, Fadli Zon, Jimmy Demianus Ijie S, dan Steven Abraham layani wartawan saat berada di depan Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan pada Rabu (21/8/2019) 

Fadli Zon Cs Datang Gunakan Mobil Mewah, Dicueki Mahasiswa Papua, Pintu tak Dibuka,Ini Penjelasannya

POS KUPANG.COM -- Aksi damai yang berunjung anarkis di Monokwari Papua Barat diduduga dipicu aksi sebelimnya di Surabaya dan Malang yang melibatkan mahasiswa asal Papua dan warga.

Peristiwa tersebut juga langsung menarik perhatian pemerintah pusat tak tertkecuali DPR RI yang langsung di datang ke Surabaya. 

Rombongan pejabat DPR RI tiba di depan Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, Rabu (21/8/2019).

Sekitar pukul 11.33 WIB sebuah mobil mewah jenis Alphard warna hitam berhenti tepat seberang jalan gedung asrama.

Beberapa saat kemudian, pintu tengah mobil terbuka dan dua pria berjalan beriringan menuju ke depan pagar berteralis besi yang didesain berpilin.

Satu di antaranya mengenakan kemeja batik lengan pendek bermotif gambar fauna burung elang dengan dominasi warna biru muda.

Sedangkan seorang lainnya, yang tampak mengenakan setelan jas formal tampak berjalan tertatih dibantu pegangan tongkat di belakang pria sebelumnya.

Keduanya berdiri menghadap ke depan pagar asrama yang dalam posisi tertutup.

Bahagianya Jessica Iskandar Dapat Hadiah Apartemen dari Richard Kyle, Sahabat Raffi Ahamd Bilang ini

Fakfak Rusuh, Kantor Dewan Adat dan Pasar Thumburuni Dibakar Massa

Simak Penjelasan Lengkap Polisi soal Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Risma Dikabarkan Ditolak Temui Mahasiswa Papua di Asrama Surabaya, Begini Penjelasan Lenis Kogoya

Mereka tampak menempelkan layar ponsel ke daun telinga seperti sedang menelepon seseorang.

Tak sampai lima menit kemudian, mereka beranjak dari tempat mereka berdiri sebelumnya, lalu kembali lagi ke arah mobil alphard yang mereka naiki tadi terparkir.

Di dalam mobil, ternyata di samping kiri sopir duduk Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengenakan kemeja batik yang juga sibuk menengok-nengok ke arah pagar asrama.

Fadli Zon tidak turun ke jalan seperti dua rekannya tadi Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S, dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham.

Jimmy Demianus Ijie mengakui rencana kunjungannya ke asrama tersebut gagal.

"Hari ini kami ingin kita bertemu dengan mereka bukan berarti gagal.

Ini kesempatan yang tertunda saja," katanya, Rabu (21/8/2019).

Lagi pula ia mengakui kedatangan rombongannya terbilang dadakan.

Sehingga besar kemungkinan itu menjadi sebab bagi para penghuni asrama enggan membukakan pintu.

"Karena kami pun datang tiba-tiba mungkin kami akan kembali dan mempersiapkan lagi," jelasnya.

Namun ia akan berusaha menemui mereka dengan berbagai cara, termasuk menggunakan pendekatan adat.

"Kami tetap akan mengupayakan dengan cara-cara pendekatan adat untuk bertemu dengan mereka," jelasnya.

Jimmy paham betul tipikal orang Papua yang lazim menyelesaikan berbagai masalah menggunakan pendekatan adat.

"Karena kalau di Papua, orang merasa malu itu, harus ditebus, harus dibayar gitu dan bayarannya mahal," tukasnya.

Rencananya Jimmy bersama rombongan akan kembali lagi ke Jakarta, untuk merembukkan hal ini.

Sebelum nantinya akan kembali lagi ke Surabaya untuk berkomunikasi secara langsung dengan para penghuni asrama.

"Jadi mohon maaf ya kami kembali dulu, kami bicarakan dengan internal kami di Jakarta, lalu kembali lagi di Surabaya," katanya.

Jimmy menjelaskan alasan munculnya sikap tertutup dari para penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Ternyata penyebabnya dipicu oleh beberapa insiden yang terjadi, Jumat (16/8/2019) kemarin.

Jimmy menuturkan, para penghuni merasa tidak diperlakukan adil oleh pihak aparat.

"Informasi yang mereka sampaikan itu, mereka itu merasa diperlakukan secara tidak adil gitulah oleh aparat kita," katanya.

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham saat tiba di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (21/08/2019)/Istimewa.

Yakni mulai dari insiden robohnya tiang bendera merah putih yang memantik tuduhan bahwa para penghuni asrama adalah pelakunya.

"Kan harus ditemukan siapa yang melakukannya," tuturnya.

Jikalau terus berlarut-larut dan belum dirungkus pelakunya, Jimmy khawatir akan makin memperkeruh masalah.

"Karena itu juga yang nemicu kekecewaan di Papua," tukasnya. 

Tak cuma itu, ia juga menyayangkan aksi beberapa kelompok organisasi masyarakat yang datang dan memaksa masuk ke asrama saat insiden Jumat (16/8/2019).

Bagi Jimmy, ternyata hal itu juga menjadi penyebab bagi para mahasiswa Papua penghuni asrama merasa tersinggung.

"Kemudian penyerbuan di dalam itu juga terkesan represif sekali," jelasnya.

"Mereka kan tidak mempersenjatai diri mereka akan biasa-biasa saja lebih baik datang lalu ngomong gitu," pungkasnya.

Penjelasan Fadli Zon

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menuturkan, rencana kunjungannya untuk berdialog dengan para penghuni Asrama Mahasiwa Papua berawal dari hasil keluhan yang didengarnya saat rapat paripurna.

"Kemarin di rapat paripurna teman-teman anggota DPR dari Dapil papua dan papua barat menyampaikan konsen keprihatinan," kata Fadli Zonpada awak media di Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, Rabu (21/8/2019).

Oleh karena itu, lanjut Fadli Zon, pihaknya ingin datang langsung dan memastikan kondisi yang terjadi.

Termasuk dengan mendengar penuturan langsung dari pejabat Pemprov Jatim ataupun mahasiswa Papua yang bersangkutan.

"Supaya kita mendengar langsung tidak hanya yang berseliweran di media atau yang di sosial media," jelasnya.

Fadli Zon juga berkeinginan untuk memastikan langsung langkah kuratif yang sudah dilakukan oleh pihak Pemprov Jatim dalam menangani bentrokkan yang belakangan memicu isu rasial.

"Kita ingin mendengar apa yang sudah dilakukan sejauh mana komunikasinya dan kita masalah ini cepat ditangani dan tidak ada ekses lebih lanjut," kata Fadli Zon.

Karena tak bisa masuk, Fadli Zon langsung mengadakan pertemuan dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan.

Seusai pertemuan tertutup dengan Gubernur Khofifah dan Kapolda Luki, Fadli Zon membantah bahwa ia dan rombongan diusir atau mengalami penolakan.

"Kedatangan kami di Jawa Timur ingin mendapatkan informasi-informasi terkait insiden yang ternyata sensitif.

Maka kami mencoba berkomunikasi dengan mahasiswa Papua yang menjadi penghuni asrama, kami tadi melalui Pak Willem Wandik," kata Fadli Zon dalam wawancara di Gedung Negara Grahadi usai bertemu Gubernur Khofifah.

Willem Wandik adalah warga Papua yang juga pernah lima tahun menghuni asrama Kalasan, sehingga dianggap ada kedekatan untuk menjalin komunikasi.

Di awal komunikasi dengan Ketua Asrama Mahasiswa Papua, mereka menyatakan kesediaan untuk ditemui anggota DPR RI.

"Tadi ada kesediaan dialog dari mahasiswa Papua.

Tapi tiba-tiba tidak ada komunikasi lagi, handphonennya tidak bisa dihubungi.

Namun begitu kami akan upayakan lagi untuk bisa berdialog dengan mereka," ujar Fadli Zon.

Pihaknya mengaku akan mengusut jelas semua insiden yang membuat adanya gejolak kedamaian di Papua.

Mulai dari insiden bendera hingga ujaran yang diangga rasis.

"Jadi pengusiran tidak ada.

Sebelumnya sudah komunikasi dengan ketua asrama.

Begitu sampai di sana handphonenya tidak bisa dihubungi," kata Fadli Zon.

 #Fadli Zon Cs Dicueki Mahasiswa Papua, Pintu Asrama tidak Dibuka, Ini Penjelasan Fadli Zon! 

Kerusuhan Pecah di Fakfak Papua Barat, Massa Bakar Kantor Dewan Adat dan Pasar Tumburuni 

Kerusuhan kembali terjadi di Papua, Rabu (21/8/2019). 

Kali ini, kerusuhan berupa pembakaran terjadi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Saat dihubungi Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani membenarkan terjadinya kerusuhan di Fakfak.

Pada Rabu pagi, terjadi pembakaran kantor Dewan Adat dan Pasar Tumburuni di FakFak.

"Beberapa jam lalu terjadi pembakaran kantor Dewan Adat dan Pasar Tumburuni," kata Lakotani, Rabu siang. 

Menurut Lakotani, kerusuhan ini disebabkan oleh adanya konsentrasi massa sejak Selasa malam.

Konsentrasi massa, kata Lakotani, ada di dua titik.

Lakotani melanjutkan, berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan oleh aparat keamanan. 

Polisi juga menambah personel untuk mencegah meluasnya kerusuhan.

Soal penyebab kerusuhan ini, Lakatoni mengatakan masih merupakan lanjutan dari aksi protes atas rasisme di Surabaya.

Namun, Lakatoni menduga aksi kerusuhan ini sudah ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu.

Dilansir Antaranews.com, demo di wilayah Fakfak, Papua Barat kembali memanas.

Bahkan para demonstran mulai merusak dan membakar kios di pasar Tambaruni Fakfak, Papua Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Mathias Krey mengatakan, aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan.

"Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya saat dihubungi dari Jayapura, Papua.

Menurut beberapa postingan linimasa Twitter, kebakaran kios Pasar Tambaruni mulai terbakar siang ini.

Beredar Video Pembakaran Pasar Thumburuni

Dalam kerusuhan di Fakfak itu, berdedar video pembakaran bangunan Pasar Thumburuni.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @makassar_jobb, tampak sebuah bangunan berpagar biru dengan api yang membara.

Tampak tulisan di spanduk nama pasar 'THUMBURUNI FAKFAK' yang dipenuhi asap akibat kobaran api di sekitarnya.

Selain itu, akun Twitter @febrofirdaus juga turut mengunggah video pembakaran.

Tampak asap membumbung tinggi ke udara dan di sekitarnya terdapat massa yang berkumpul.

Massa terdengar meneriakan protes bersama-sama.

Kerusuhan di Fakfak pun dibenarkan oleh Polda Papua.

Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Mathias Krey mengatakan, aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan.

"Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya saat dihubungi Antaranews.com dari Jayapura, Papua.

(Tribunnews.com/Daryono)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Fadli Zon Cs Dicueki Mahasiswa Papua, Pintu Asrama tidak Dibuka, Ini Penjelasan Fadli Zon!, https://medan.tribunnews.com/2019/08/21/fadli-zon-cs-dicueki-mahasiswa-papua-pintu-asrama-tidak-dibuka-ini-penjelasan-fadli-zon?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved