Di TTS, Ada Lomba Menenun Tingkat SD dan SMP, 3 Hari Hasilkan 1 Selendang Cantik
Di TTS, ada lomba menenun tingkat SD dan SMP, 3 hari hasilkan 1 selendang cantik
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Di TTS, ada lomba menenun tingkat SD dan SMP, 3 hari hasilkan 1 selendang cantik
POS-KUPANG.COM | SOE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS menggelar lomba menenun untuk siswi tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP di aula Kantor BKD Kabupaten TTS.
Sebanyak 40 siswi tingkat SD dan SMP ambil bagian dalam lomba bertema pengembangan kesenian dan kebudayaan tersebut.
• Atta Hallilintar Masuk Daftar YouTuber Terkaya di Dunia, Hasilkan Rp 749 Juta Per Hari
Pantauan POS-KUPANG.COM, Ketua Dekranasda Kabupaten TTS, Oktovina Tahun Lado, Rabu (21/8/2019) ikut memantau jalannya lomba menenun yang baru pertama kali digelar tersebut.
Dirinya mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap kedepan lomba menenun untuk pelajar bisa dijadikan agenda tahunan.
Hal ini sangat penting untuk melestarikan budaya menenun dan memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak tentang menenun.
• Fakfak Rusuh, Kantor Dewan Adat dan Pasar Thumburuni Dibakar Massa
" Ini kegiatan yang sangat positif dan tujuan sangat bagus. Agar budaya menenun tidak hilang atau punah maka anak-anak kita harus diajarkan menenun sejak dini. Dan ini langkah yang sangat positif. Kedepan kita usulkan agar kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan," ungkap Oktovina.
Dalam lomba tersebut lanjutnya, ternyata hanya butuh tiga hari anak-anak tingkat SD dan SLTP sudah bisa menghasilkan satu selendang tenun dengan ukuran panjang 150 cm dan lebar 30 cm.
Selain itu, hasil tenunan anak-anak tersebut tidak kalah bagus dan tapi dengan hasil tenunan orang dewasa. Nantinya, hasil tenunan anak-anak akan dijual kepada masyarakat umum dan uangnya akan diberikan kepada anak-anak penenun.
"Siapa bilang anak-anak SD dan SLTP tidak bisa menenun, ini buktinya. Hanya tiga hari dengan perhari 7 jam menenun mereka sudah bisa menghasilkan satu lembar selendang tenun yang cantik," ujarnya dengan nada bangga.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Edison Sipa mengatakan, lomba menenun tingkat SD dan SLTP merupakan salah satu mata lomba dalam parade budaya yang digelar Dinas Pendidikan tahun ini.
Lomba menenun tingkat SD dan SLTP sendiri bertujuan untuk memperkenalkan dan menanamkan budaya menenun kepada para siswa sejak dini.
Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya menenun dan motif tenun khas TTS. Selain itu, keterampilan menenun yang dimiliki anak-anak, kedepan bisa dijadikan salah satu bidang usaha yang cukup menjanjikan. Pasalnya saat ini peminat kain tenun sangat tinggi.
"Kita ingin melestarikan budaya menenun kita kepada anak-anak kita. Lewat kegiatan ini, kita ingin mendorong agar setiap anak perempuan di TTS mau belajar menenun karena menenun adalah budaya kita, identitas kita," jelasnya.
Selain untuk diketahui, parade budaya dibuka pada tanggal 19 Agustus dan akan berlangsung hingga tanggal 24 mendatang.
Dalam parade budaya ini, digelar aneka lomba bertema budaya, seperti lomba menenun, fashion pakaian adat, lomba menari dan lomba dongeng cerita rakyat. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Dion Kota)