1.000 Hektar Padang Savana di Nagekeo Sudah Terbakar
Kata Kepala BPBD, sebanyak 1.000 hektar padang savana di Nagekeo sudah terbakar
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Kata Kepala BPBD, sebanyak 1.000 hektar padang savana di Nagekeo sudah terbakar
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Nagekeo, Bernabas Lambar, mengimbau masyarakat Nagekeo untuk tidak boleh membakar padang savana sembarang.
Bernabas menegaskan memasuki musim kemerau saat ini dibeberapa titik sudah dibakar oleh orang yang tak bertanggungjawab.
• Sebelum Panen Garam oleh Presiden Jokowi, Menteri ATR BPN RI Tinjau Lokasi
Padahal pemerintah mulai desa hingga Kabupaten sudah wanti-wanti untuk melarang. Tapi kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan rupanya masih kurang.
"Terkait dengan kebakaran, jadi memang kami sudah mulai tanggal berapa baru-baru ini lakukan sosialisasi ke 10 desa sekaligus pembentukan Desa tangguh bencana. Antara lain dalam sosialisasi itu itu menyampaikan informasi soal kebakaran padang savana. Karena kebakaran padang savana termasuk bagian dari penanggulangan bencana. Kita ajak mereka untuk menjaga lingkungan," ungkap Lambar, Rabu (21/8/2019).
• DPRD Manggarai Barat Persoalkan Pengalihan Dana Pembangunan Jaringan Air Bersih Warga Translok
Lambar menyatakan perilaku dan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan masih sangat kurang.
Padahal pemerintah sudah memasang plang peringatan dan tanda larangan untuk tidak boleh merusak dan membakar padang sembarangan.
"Ini dilakukan dengan sengaja dan adapula yang tidak sengaja. Ini kembali kepada sikap dan perilaku orang kita. Kita sudah sosialisasi dan galakan agar jangan membakar padang savana," paparnya.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu sudah memberikan peringatan dan teguran keras serta rutin sosialisasi.
Dirinya meminta pemerintah desa untuk proaktif menjadi pioner di desa untuk bersama menjaga lingkungan.
"Plang itu dipasang oleh pemerintah tapi anehnya masyarakat bakar lagi disekitar plan tanda larang itu. Memang sikap dan prilaku orang ini sulit diatur," paparnya.
Savana Gua Jepang Sudah Terbakar
Sebelumnya, Pantauan POS-KUPANG.COM, kurang lebih seribu hektar hamparan savana di kecamata Aesesa Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur telah terbakar dalam seminggu terkahir.
Dibukit-bukit padang savana sudah dilalap api. Kebakaran terjadi siang juga terjadi pada malam hari.
Kebakaran terbaru terjadi pada savana sekitar lokasi wisata Gua Jepang, Desa Aeramo. Kebakaran terjadi sekitar pukul 21.30 Wita (7/8/2019).
Diduga api berasal dari arah utara, sekitar jalan menuju RSUD Aeramo. Api cepat menjalar dan melalap apis rerumputan kering apalagi ditambah dengan adanya hembusan angin.
"Ini kebakaran diduga akibat ada kesengajaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Ius seorang pengendara sepeda motor.
Kebakaran savana di Nagekeo ini selalu terjadi pada malam hari sekitar pukul 18.00-22.00 Wita.
Menurut Anton Moti, anggota DPRD Nagekeo, kebakaran diduga akibat kesengajaan pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang tak sadar akan keindahan dan ekosistem savana yang ada.
"Savana ini indah dan harus dijaga bukan dibakar, jadi saya kira ini peran pemerintah harus proaktif melihat masalah ini, perlu dibangun kesadaran pentingnya savana agar ekosistem savana tetap terjaga, ini juga salah satu keindahan sekitar kita yang menjadi aset wisata, jadi saya kira harus tegas mulailah mengambil peran dan tindakan seperti dengan penerapan sangsi dan menghidupkan kembali sangsi adat yang ada di dalam masyrakat kita, bukan hanya pasang papan peringatan," ungkap Anton.
Anton mengharapkan agar masyarakat tidak boleh membakar sembarangan. Hal itu sangat mengganggu ekosistem didalamnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)