Pidato Gubernur NTT pada HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Viktor Sebut Marungga Pohon Ajaib

Pidato Gubernur NTT pada HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Viktor sebut marungga pohon ajaib

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sedang memberi penghormatan kepada Bendera 

Pidato Gubernur NTT pada HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Viktor sebut marungga pohon ajaib

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI tingkat Provinsi NTT berlangsung semarak. Seperti biasanya acara ini dari tahun ke tahun selalu digelar di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT.

Sabtu (17/8/2019), sekitar pukul 07.30 wita peserta upacara bendera, tamu dan undangan mulai berdatangan dan memenuhi kursi yang disiapkan. Sebelum upacara dimulai, peserta upacara nampak berteduh di bawah pepohonan yang ada di bagian utara Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT.

Setelah Menembakkan Gas Air Mata, 43 Orang Diangkut Paksa dari Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Sedangkan tamu undangan yang hadir duduk sesuai lokasi yang disiapkan, seperti jajaran pimpinan OPD dan pejabat lingkup Pemprov NTT menempati satu titik, begitu juga dengan tokoh-tokoh masyarakat. Kursi yang disiapkan dibaluti dengan kain putih. Tenda yang digunakan juga berwarna putih dan bagian depannya dibentangkan kain berwarna merah putih.

Podium kehormatan terletak persis di pintu masuk rumah jabatan gubernur. Sekitar pukul 08.00 Komandan Upacara AKBP Josef Febriano Hartono Mandagi, S.Ik memasuki lapangan upacara.

Begitu juga dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku inspektur upacara.
Viktor hadir didampingi Ketua TP.PKK, Julie Sutrisno, Wagub NTT, Josef A. Nae Soi dan Wakil Ketua TP.PKK, Mery Djogo ,Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, SH dan Ny. Rofika Arsyad.

Senin Esok 40 Anggota DPRD TTS Terpilih Dilantik, Marcu Mbau Jadi Ketua Sementara

Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan tahun ini dengan suasana yang semarak dan berlangsung khidmat. Ada satuan musik dari gabungan TNI dan Polri, Aubade dari 500 siswa SMAN 3 Kupang.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pidatonya mengatakan, peringatan Proklamasi Kemerdekaan Tahun 2019 mengambil tema :"SDM Unggul, Indonesia Maju."

Makna SDM Unggul dari tema ini menunjukkan tekad yang besar dari Negara untuk membangun SDM masyarakat Indonesia yang unggul dari segi mutu dan karakter, yang bisa membawa Bangsa dan Negara ini semakin maju dan bersaing di tingkat global.

"Pembangunan SDM kita harus dipandang sebagai prasyarat utama untuk mendorong upaya percepatan pembangunan Bangsa dan Negara di semua bidang. Pembangunan SDM ini harus diarahkan untuk menciptakan inovasi untuk mendukung pembangunan Bangsa dan Negara," kata Viktor.

Dengan semangat Proklamasi dan dalam kerangka menempatkan SDM sebagai pilar utama pencapaian pembangunan inilah, Pemerintah NTT berkomitmen untuk fokus melakukan investasi pembangunan SDM secara masif.

"Pemerintah akan melakukan reformasi sistem pendidikan dan pelatihan melalui vokasi dan pendidikan vokasi serta mendorong riset untuk menghasilkan inovasi untuk memberi nilai tambah ekonomi di bidang produksi pertanian, industri dan jasa," katanya.

Tentunya momentum perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia ini harus jadikan juga sebagai ruang untuk merefleksikan kembali sejarah panjang perjuangan Bangsa.

Perjuangan mencapai kemerdekaan bukanlah suatu perjuangan yang mudah. Negeri ini diperjuangkan dengan darah, keringat dan air mata para pahlawan.

Karena itu, Viktor mengajak agar semua harus belajar dari para pejuang dan pahlawan bangsa ini yang berhasil mengusir penjajah hanya dengan bersenjatakan bambu runcing.

Memang, bambu runcing adalah senjata tradisional yang sangat sederhana. Tetapi di tangan para pejuang yang heroik dan patriotik, senjata ini mempunyai keampuhan yang luar biasa, sehingga bisa mengalahkan lawan dengan persenjataan yang modern.

Karena itu, lanjutnya, spirit bambu runcing ini harus bisa menginspirasi dalam tugas dam tanggungjawan hari ini maupun hari yang akan datang.

Para patriot dan pejuang kemerdekaan bangsa ini telah membuktikan kepada kita bahwa keterbatasan dan ketertinggalan bukan belenggu yang membatasi kita untuk menjadi pemenang.

"Kita bisa membawa bangsa dan daerah ini keluar dari kemiskinan, keterbatasan dan ketertinggalan dimulai dengan memanfaatkan berbagai aset kekayaan sumber daya yang kita miliki. Dalam perspektif ini, spirit bambu runcing ini menemukan relevansinya dalam visi kepemimpinan saya dan Wakil Gubernur bersama seluruh masyarakat NTT, yaitu NTT Bangkit, NTT Sejahtera," jelas Viktor.

Bangkit itu sebagai ajakan kolektif untuk mulai membangun kesadaran bersama, memanfaatkan semua kekayaan sumber daya yang kita punya. Bangkit, sebagai gerakan restorasi untuk memutus belenggu yang mengekang kemauan kita untuk merdeka dari segala ketertinggalan.

"Daerah kita kaya. Kita punya potensi pariwisata yang berkelas dunia. Sektor ini sangat prospektif, dan karena itu kita jadikan sebagai `penggerak utama' pembangunan ekonomi NTT," ujarnya.

Saat itu Viktor juga menyoroti soal pariwisata di Pulau Komodo, yang mana Pemprov NTT sedang membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat agar pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK) diserahkan ke Pemerintah Provinsi NTT.

"Kita tentu berharap, ada upaya proteksi yang serius terhadap habitat dan populasi komodo di Pulau Komodo. Kita juga punya laut dengan hasil yang melimpah. Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita melakukan eksport rumput laut sebanyak 25 (dua puluh lima) ton ke Argentina," katanya.

Meski baru memimpin daerah ini kurang lebih satu tahun, banyak gebrakan yang telah dilalkukan. Bukti hasil kerja kolaboratif, kerja bersama melalui langkah-langkah besar.

Pemerintah Provinsi NTT telah berkomitmen untuk terus memperkuat sentra-sentra produksi rumput laut yang tersebar di provinsi ini, sehingga kita bisa meningkatkan nilai ekspor secara berkelanjutan.

Pada sisi lain, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan juga terus dilakukan secara kolaboratif dan terintegrasi melalui berbagai program pembangunan, baik di sektor pertanian dan peternakan serta Program Penghapusan Rumah Tidak Layak Huni.

Pemprov NTT juga bertekad agar bisa mengembalikan kejayaan sapi sebagai komoditas andalan rakyat NTT.

Bahkan, tahun ini, pemerintah juga telah resmi meluncurkan minuman beralkohol lokal yang diberi nama `Sophia'.

Ini merupakan wujud komitmen Pemprov NTT untuk memberdayakan minuman lokal, agar dapat meningkatkan kualitas dan martabat produk-produk asli NTT sekaligus meningkatkan derajat ekonomi masyarakat.

Industri rakyat NTT yang sudah lama ada dan berkembang dalam masyarakat. Karena itu perlu dikembangkan menjadi lebih berkualitas melalui proses laboratorium agar memiliki nilai tambah ekonomi.

Pada sisi lain ada promosi tenun ikat sebagai industri pengetahuan dari perempuan NTT dan terus digalakkan sebagai kebanggaan NTT.

Di sisi lain, potensi garam kita juga besar. Sebagai provinsi kepulauan, NTT memiliki garis pantai yang sangat panjang.

"Saat ini, pemenuhan kebutuhan garam nasional kita masih melalui import. Karena itu, kita serius mendorong agar produksi komoditi garam ini terus meningkat dan membawa manfaat ekonomi masyaralat. Pada tanggal 21 Agustus 2019 nanti bapak Presiden RI akan datang untuk panen garam di Kabupaten Kupang," katanya.

Beberapa hal yang disebutkan Viktor itu hanya sedikit dari kekayaan potensi yang dimiliki NTT.

Karena itu, kita harus bisa bangkit dengan memanfaatkan apa yang kita punya dan juga menjaga optimisme dan percaya diri kita.

Viktor menegaskan, NTT juga memiliki tanaman Marungga atau kelor. Tanaman itu bukan saja untuk mengatasi masalah gizi buruk, tapi juga memiliki nilai ekonomi.

"Kita punya `marungga' sebagai pohon ajaib yang tidak hanya kita manfaatkan untuk mengatasi masalah kurang gizi dan stunting, tetapi juga bernilai ekonomi yang tinggi," ujarnya.

Viktor juga mengutip kata Bung Karno, yakni "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".

Karena itu, apabila bangsa ini merdeka karena perjuangan para pahlawan yang hanya bermodalkan bambu runcing, maka kini dengan semua yang kita punyai, diyakini bahwa kita semua pasti mampu memerdekaan daerah ini dari belenggu kemiskinan, keterbatasan dan ketertinggalan.

Pada kesempatan yang sama Viktor pun mengajak seluruh masyarakat NTT dalam
momentum perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia ini, agar berterimakasih kepada para pahlawan bangsa, baik para pahlawan demokrasi, pahlawan hukum, pahlawan pendidikan, pahlawan kesehatan, pahlawan pembangunan, pahlawan lingkungan hidup, pahlawan olahraga, pahlawan birokrasi dan pahlawan-pahlawan lainnya yang telah mendedikasikan dirinya bagi kejayaan bangsa ini.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat NTT yang telah berpartisipasi menyukseskan Pemilu Nasional 2019 di NTT.

Hal yang sama disampaikan ke Tim PERKEMI NTT yang bertanding di MONAS CUP 2019 dan sukses meraih Juara Umum pada dua kategori dengan total 16 medali emas.

"Sebagai wujud penghormatan atas anugerah kemerdekaan ini, saya mengajak seluruh komponen masyarakat NTT bergotong-royong berpartisipasi secara aktif dan mandiri untuk mengisi kemerdekaan dengan mendukung pembangunan dI NTT," ujarnya.

Viktor menyadari, rencana dan agenda-agenda besar pembangunan kita seperti pembangunan pariwisata, percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di sektor pertanian dan peternakan secara terintegrasi, optimalisasi kekayaan laut serta percepatan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dengan potensi ekonomi dan pelaksanaan agenda reformasi birokrasi akan lebih mudah terwujud, apabila didukung dengan sumbangsih gagasan, ide-ide kreatif dan inovatif serta kerja cerdas dan kerja jujur dari seluruh masyarakat NTT.

Untuk itu, Pemerintah NTT tentu akan berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi sekaligus membuka akses yang seluas-luasnya bagi pengembangan dan pembangunan SDM.

Hal ini penting dilakukan mengingat SDM merupakan variabel utama yang vital untuk menopang keunggulan daya saing bangsa dan daerah ini.

Dia juga mengajak semua masyarakat untuk terus merawat kebersamaan kita dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu SARA, radikalisme dan hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan kita.

"Kita wajib menjadi garda terdepan membela bangsa kita dengan secara tegas melawan paham-paham yang anti-Pancasila, anti-NKRI serta menentang keras praktik-praktik terorisme dan korupsi. Kita harus menjadi masyarakat yang nasionalis dan unggul di era pengetahuan ini, agar bangsa kita tidak mudah dikendalikan dan dikuasai oleh bangsa-bangsa lain," ujarnya.

Diakhir pidato,Viktor menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh masyarakat NTT, para Tokoh NTT dan Sesepuh NTT atas dukungan yang telah diberikan kepada pemerintah dalam membangun masyarakat dan daerah NTT.

Terima kasih juga kepada DPRD NTT dan juga para wartawan baik cetak maupun online. (adv.kerjasama Biro Humas dan Protokol Setda NTT dan Harian Pagi Pos Kupang).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved