Soal Rencana Ahok Investasi Pakan Ternak, Begini Penjelasan Kadis Peternakan NTT
Terkait rencana mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama investasi pakan ternak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disambut baik oleh Pe
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Terkait rencana mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama investasi pakan ternak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disambut baik oleh Pemprov NTT.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Danny Suhadi kepada POS-KUPANG.COM, di sela kesibukannya di Pantai Lasiana, Kota Kupang, mempersiapkan pameran menyongsong, HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (14/8/2019).
Menurutnya, untuk pengembangan di sektor peternakan sangat diperlukan ketersediaan pakan yang memadai dan dari sisi harga mudah dijangkau sehingga memberikan nilai tambah bagi peternak.
Ia mengatakan, rencana Ahok investasi pakan ternak mungkin akan disampaikan melalui mitra atau kolega Ahok kepada Dinas Peternakan. "Belum ada komunikasi dengan pak Ahok, mungkin melalui mitra atau koleganya, siapapun tidak masalah," ungkap Danny
Danny mengaku Dinas Peternakan belum mengetahui, nilai investasi, skala, skema dan pola kerja samanya seperti apa. "Misalnya kalau polanya bisnis to bisnis, tentu tidak susah soal perizinanannya, kita hanya keluarkan rekomendasi," jelasnya.
• Mantan Kapolda NTT Janji Perjuangkan Kelistrikan di NTT
Namun, prinsipnya, kata Dani, apabila pabrik pakan ternak tersebut dibangun, dari sisi harga dapat dijangkau dan bahan bakunya dari NTT. "Saat ini pakan ternak yang sangat dibutuhkan di NTT, yaitu untuk babi dan ayam. Jadi bahan baku yang dibutuhkan antara lain seperti jagung, campuran daun kelor dan tepung ikan," ungkapnya.
Dani menyebut jumlah pengusaha ternak ayam di NTT mencapai 1.400 pengusaha lokal dan paling banyak di daratan Timor, yaitu sekitar 650. Sedangkan babi, kata Dani, spotnya cukup luas sekitar 300 namun skalanya kecil.
Terkait lokasi investasi, Dani mengatakan, Ahok, melalui mitranya akan melakukan pengkajian, di mana lokasi yang layak dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku. Namun, berdasarkan arahan dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, kata dia, di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kupang dan Malaka. (*)