Idul Adha 2019
Vegan Muslim Ajak Tolak Sembelih Kambing dan Sapi Sebagai Hewan Kurban, Simak Alasannya
Kelompok Muslim yang berbasis di Melbourne, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat mengajak umat Muslim untuk tidak lagi menyembelih kambing dan sapi
Kelompok Vegan Muslim Ajak Tidak Sembelih Kambing dan Sapi Sebagai Hewan Kurban pada Hari Idul Adha, Simak Alasannya
POS-KUPANG.COM - Miliaran umat Muslim di seluruh dunia baru saja merayakan Idul Adha 1440 H, Minggu (11/8/2019), dengan menjalankan kurban sebagai salah satu rangkaian ibadah di bulan Haji.
Tapi kelompok Muslim yang berbasis di Melbourne, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat mengajak umat Muslim untuk tidak lagi menyembelih kambing dan sapi.
Dengan slogan "Jangan bunuh binatang", ajakan dari kelompok bernama 'Vegan Muslim Initiative' telah menimbulkan perdebatan dan kecaman, khususnya di jejaring sosial.
Kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia, 'Vegan Muslim Initiative' mengatakan alasan mengapa mereka giat melakukan ajakan ini karena proses peternakan yang terjadi saat ini justru menjadi penyebab kerusakan lingkungan.
"Sebagai seorang Muslim, tanggung jawab moral dan agama kita untuk menjadi warga dunia yang lebih baik dan menunjukkan kepada yang lain cara yang lebih baik untuk selamatkan dunia," ujar Sammer Hakim, pendiri kelompok tersebut.
• Pria Ini Sering Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pengendara Motor, Ternyata Ini Profesinya
Sebagai ganti, ia menyarankan agar menukar daging dengan makanan yang berbasis tumbuhan, atau 'plant-based' untuk dibagi-bagikan.
Merasa tidak menyimpang

Menurut 'Vegan Muslim Initiative' pengembangbiakan hewan ternak saat ini telah menjadi penyebab kelaparan di dunia.
"Miliaran ton biji-bijian dijadikan pakan ternak, bukannya untuk orang-orang yang kelaparan," jelasnya.
"Kemudian hewan-hewan ternak itu disembelih untuk dikonsumsi oleh sedikit orang."
Ajakan ini telah dianggap menyimpang dari apa yang dikatakan oleh Al Quran dan Hadith, tapi Sammer bersikukuh dengan pandangannya, "mana yang lebih baik, memberi makan kaum miskin, atau mengentaskan kemiskinan sepenuhnya?"
Serangan dan tentangan terhadap kelompoknya malah dianggap baik olehnya, karena setidaknya telah menjadi bahan diskusi dan perbincangan di kalangan Muslim, katanya.
Kelompok ini memiliki 5.000 anggota di Facebook dengan jumlah pengikut mencapai 4.500.