Liga 1

Nama Direktur PT PBB Disebut Bobotoh Ikut Campur Urusan Rekrut Pemain, Ini Aksi Bobotoh

Nama Direktur PT Persib Bandung Bandung (PBB) Teddy Tjahyono disebut-sebut Bobotoh dalam aksi demonstrasi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandu

Editor: Ferry Ndoen
Tribun Jabar/Ferdyan Adhy nugraha
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat ( PT PBB), Teddy Tjahjono Stadion Sidolig, Minggu (10/12/2017 

POS KUPANG.COM  - Nama Direktur PT Persib Bandung Bandung (PBB) Teddy Tjahyono disebut-sebut Bobotoh dalam aksi demonstrasi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/8/2019) sore.

Menurut Bobotoh yang datang berunjukrasa, Teddy Tjahyono, menjadi salah satu pihak yang bertanggungjawab atas kondisi Persib Bandung yang terpuruk di Liga 1 2019.

Ia disebut bertanggungjawab karena ikut campur dalam pembelian pemain di bursa transfer.

Bobotoh pun meminta agar Teddy Tjahyono hadir dan memberikan penjelasan

Persib Bandung Tak Menang di 4 Pertandingan, Mampukah Maung Bandung Bangkit? Ini Penjelasan Robert

Siapkan Bukti - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar Mengaku Punya Bukti Permainan Mafia di Liga 1

Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahyono (Tribunjabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Namun, sayangnya permintaan bobotoh itu tidak dapat terealisasi.

Sebab, Tedy Tjahyono sedang berada di Jakarta.

Bobotoh pun hanya disambut oleh perwakilan manajemen PT PBB, Budi Bram Rachman.

Budi yang menjadi Koordinator Panitia Pertandingan (Panpel) Persib menyatakan akan menyampaikan aspirasi bobotoh kepada manajemen.

"Tuntutan ini sudah pasti akan saya sampaikan. Hari ini juga pasti viral dan manajemen tidak tutup mata, pasti melihat. Tunggu sampai putaran pertama selesai, pasti ada perubahan," ujar Budi Bram Rachman.

Bram meminta para bobotoh untuk tetap percaya kepada Persib Bandung.

Dia pun meminta agar bobotoh tetap memberi dukungan, terlebih Persib Bandung masih menyisakan 4 pertandingan di akhir putaran pertama.

"Sekarang kita bisa support dulu pemain, memberi motivasi supaya tidak terpuruk," katanya.

Bobotoh yang kecewa dengan prestasi Persib Bandung musim ini meluapkan kekecewaannya dengan melakukan aksi unjuk rasa di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/8/2019).

Bobotoh yang tergabung dalam forum komunikasi Bobotoh ini datang ke Graha Persib untuk meminta pertanggung jawaban dari manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) atas buruknya prestasi Persib Bandung musim ini.

Gadis 14 Tahun yang Menggoda Pria 48 Tahun Berhubungan Badan di Kafe Pantai, Simak Pengakuannya

Pria Setubuhi Pengantin Perempuan Saat Suami Mabuk Malam Pertama, Pernikahan Batal,  Faktanya

Menjelang akhir putaran pertama, skuat berjuluk Maung Bandung ini masih terseok-seok di peringkat bawah klasemen sementara Liga 1 2019.

Saat ini, Maung Bandung berada di peringkat sembilan klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 14 poin hasil dari tiga kali menang, lima kali imbang, dan lima kali kalah.

Atas kondisi tersebut, bobotoh pun mendesak manajemen PT PBB untuk bertanggung jawab.

Aksi bobotoh di depan Graha Persib. Mereka memprotes manajemen Maung Bandung. (Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman)
Bobotoh : Manajemen, Pelatih, dan Pemain Harus Tanggungjawab

Bobotoh yang tergabung dalam forum komunikasi bobotoh menunggu langkah nyata dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) untuk memperbaiki kondisi tim yang tengah terpuruk.

Saat ini, tim berjuluk Maung Bandung itu masih terseok-seok diperingkat 11 klasemen sementara Liga 1, dengan koleksi 13 poin hasil dari tiga kali menang, lima kali kalah dan lima kali imbang.

"Manajemen yang harus memperbaiki, menyampaikan kepada bobotoh harus seperti apa biar jelas. Jangan sampai bobotoh turun lagi ke jalan. Selama ini setiap turun ke jalan mana hasilnya. Sekarang mudah-mudahan dengan adanya aksi ini manajemen mendengar melihat memperbaiki apa yang diinginkan bobotoh, terutama prestasi Persib," ujar Agus Rahmat, salah satu perwakilan bobotoh, saat ditemui seusai aksi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/9/2019).

Dikatakan Agus, semua elemen mulai dari manajemen, pelatih hingga pemain harus bertanggung jawab atas jebloknya prestasi Maung Bandung musim ini.

"Manajemen kepada pelatih, pelatih kepada pemain itu keterkaitan semuanya harus jelas, Persib kalah tiga kali berturut-turut apakah dari manajemen ada yang statemen membuat bobotoh tenang, tidak ada. Kami menunggu statemen itu," katanya.

Menurut Agus Rahmat, Persib itu bukan tim kecil. Jangan sampai, kata Agus, Persib terus terpuruk dan menelan kekalahan disetiap pertandingan.

"Persib itu bukan klub kecil tapi klub besar tapi sekarang apa, di kandang saja Persib kalah, mana taji Persib yang dulu itu. Manajemen itu tanggung jawab," ucapnya.

Bobotoh bentangkan spanduk bertuliskan Lupa Caranya Menang? jelang berakhirnya laga Persela Lamongan vs Persib Bandung di Stadion Surajaya, Lamongan Kamis (8/8/2019), (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Lima Poin Tuntutan Bobotoh

Bobotoh yang kecewa dengan prestasi Persib Bandung musim ini meluapkan kekecewaannya dengan melakukan aksi unjuk rasa di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/8/2019).

Bobotoh yang tergabung dalam forum komunikasi Bobotoh ini datang ke Graha Persib untuk meminta pertanggung jawaban dari manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) atas buruknya prestasi Persib Bandung musim ini.

Menjelang akhir putaran pertama, skuat berjuluk Maung Bandung ini masih terseok-seok di peringkat bawah klasemen sementara Liga 1.

Saat ini, Maung Bandung berada di peringkat sembilan klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 14 poin hasil dari tiga kali menang, lima kali imbang, dan lima kali kalah.

Atas kondisi tersebut, bobotoh pun mendesak manajemen PT PBB untuk bertanggung jawab.

Bobotoh menyampaikan lima poin aspirasi yang ditujukan kepada manajemen.

Berikut ini lima poin aspirasi bobotoh :

1. Melihat dari pembentukan tim, dari awal sampai melihat posisi yang ditoreh Persib sampai sekarang kayaknya miris bos. Yang pasti kami mempertanyakan, siapakah yang membentuk tim dari awal musim dan harap meminta maaf kepada bobotoh. Bos itu laki-laki bos, harus jantan mengakui dan melakukan evaluasi agar prestasi Persib lebih membaik.

2. Menatap bursa transfer jika manajemen masih percaya coach Rene Albert harap beri kebebasan, jika sudah tidak, silakan ambil tindakan yang pasti jangan memilih pemain tanpa seizin pelatih, karena kami tidak butuh suprise bursa pemain percuma kalau tidak sejalan dengan pelatih dan mengganggu keharmonisan pemain.

3. Bikin tim faktor non-teknis karena sangat berpengaruh kalau itu sudah ada, kenapa tim kami masih terganggu masalah faktor non-teknis.

4. Buat pelatih, bangun mental pemain secepatnya dan kebersamaan pemain. Sisa putaran pertama masih empat laga, untuk menyongsong putaran kedua.

5. Oh, iyah satu lagi, kami merasa laga kandang selalu sepi dari penonton dan komunitas Persib, mungkin ini kebijakan yang harus dikaji secepatnya.

Jangan memaksakan kehendak !! Kami ada solusi tiket 50 persen secara biasa online, 30 persen buat komunitas Persib, karena tiket offline trandisi dan budaya ajang silaturahmi saat pengambilan tiket. 15 persen buat on the spot dan 5 persen untuk suporter tim tamu, dan itu sudah terjadi dan jangan dievaluasi lagi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved