Karnaval HUT Proklamasi RI Di Ende Ada Yang Bawa Karung Hingga Daun
tahun ini pihak panitia mengemasnya dengan mengusung tema Ende go tours for clean dan green
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
Karnaval HUT Proklamasi Di Ende Ada Yang Bawa Karung Hingga Daun
POS-KUPANG.COM|KUPANG--Pelaksanaan karnaval menyambut HUT Proklamasi RI yang ke-74 di Kota Ende pada, Sabtu (10/8/2019) terlihat lain dibandingkan dengan pelaksanaan karnaval pada tahun-tahun sebelumnya.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan karnaval didominasi dengan pakain adat dari berbagai daerah serta busana TNI dan Polri juga dokter maupun perawat.
Pada pelaksanaan karnaval tahun ini pihak panitia mengemasnya dengan mengusung tema Ende go tours for clean dan green (Ende menuju pariwisata yang bersih dan hijau-red).
Dengan tema tersebut membuat para peserta berusaha tampil seoptimal mungkin menyesuaikan dengan tema yang diusung oleh pihak panitia.
Para peserta lantas menyikapinya dengan mengenakan pakain yang sesuai dengan tema seperti ada yang mengenakan baju yang terbuat dari karung maupun koran bekas bahkan ada nekat membawa daun dan rumput lantas ditempelkan ke badan mereka.
Secara umum para peserta mengenakan busana adat dari berbagai suku di Indonesia namun diselaraskan dengan tema yang diusung oleh pihak panitia.
Guru SMPK Santa Ursula Ende, Efraim Nggema mengatakan bahwa pihaknya memang mendandani para siswa dengan busana yang bertemakan lingkungan karena memang karnaval kali ini mengusung tema tentang lingkungan.
Efraim mengatakan bahwa para siswa SMPK Santa Ursula ada yang mengenakan busana yang dilapisi daun kelapa dan ada juga yang membawa pot bunga serta ada yang membawa aneka pepohonan dan ada yang bersepeda.
Apa yang dilakukan itu pesannya jelas yakni agar para siswa memiliki kesadaran untuk senantiasa menjaga lingkungan.
Menurutnya apabila lingkungan hidup senantiasa terjaga dengan baik maka dengan sendirnya para wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan datang ke Kota Ende atau betah untuk tinggal lebih lama di Kota Ende.
Namun sebaliknya jika lingkungan tidak terjaga maka akan membuat para wisatawan enggan datang ke Kota Ende.
Efraim mengatakan pihaknya menyambut positif pelaksanaan karnaval yang mengusung tema lingkungan sehingga dengan demikian terbangun kesadaran untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan terutama dari kalangan generasi muda.
Sedangkan peserta dari kelompok Anak Pencinta Lingkungan (Acil) ada yang mengenakan pakain dari kretas koran dan juga ada yang dari karung maupun bahan-bahan bekas pakai namun telah dimodivikasi menjadi barang siap pakai.
Keragaman dalam kegiatan karnaval juga terlihat karena tidak saja hanya etnis Ende yang tampil namun juga ada etnis Alor yang membawakan tarian perang.