BMKG Peringatkan Tiga Peringatan Dini Hari Ini, Waspadalah
BMKG juga memprediksi suhu udara yang akan terjadi di seluruh wilayah Provinsi NTT berada pada kisaran 19 hingga 32 derajat celcius.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
BMKG Peringatkan Tiga Peringatan Dini Hari Ini Waspadalah
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memprediksi cuaca yang akan terjadi di Provinsi NTT pada, Senin (12/8/2019).
BMKG dalam memprediksi cuaca yang bakal terjadi pada pagi, siang hingga sore hari di seluruh wilayah Provinsi NTT yakni cerah hingga berawan.
Sementara itu, BMKG dalam memprediksi cuaca yang bakal terjadi pada malam hari di seluruh wilayah Provinsi NTT yakni cerah. Pada dini hari cuacanya diprediksi cerah hingga cerah berawan.
BMKG juga memprediksi suhu udara yang akan terjadi di seluruh wilayah Provinsi NTT berada pada kisaran 19 hingga 32 derajat celcius.
Untuk suhu udara di Kota Ruteng dan Bajawa berada pada titik terendah. Suhu udara pada dua kota itu berada pada kisaran 13 hingga 26 derajat celcius.
Terkait dengan tingkat kelembapan udara yang dipredisi oleh BMKG, kondisi kelembapan udara di seluruh wilayah Provinsi NTT pada hari ini berada pada kisaran 45 hingga 95 persen.
Selain itu, posisi angin bertiup di wilayah Provinsi NTT dari arah timur ke arah selatan dengan kecepatan angin bertiup sejauh 10 sampai 30 km per jam.
BMKG dalam memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat di Provinsi NTT supaya selalu mewaspadai potensi angin kencang di wilayah NTT.
BMKG dalam memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat di Provinsi NTT supaya mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.
BMKG dalam memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat di Provinsi NTT supaya mewaspadai potensi kebakaran lahan di wilayah NTT.
• Deretan 25 Anggora DPRD Lembata di 4 Dapil Periode 2019-2024
• Miliki Suami Ganteng Jennifer Jill Positif Hamil Begini Alasan Tak Ingin Anaknya Mirip Ajun Perwira
• Kian Panas Hotman Paris Tanggapi Gosip Murahan Menimpa Dirinya Ternyata Nyali Farhat Abbas Segini
Perkiraan cuaca BMKG Provinsi NTT tersebut mulai berlaku pada, Senin (12/8/2019) pukul 07:00 Wita, hingga, Selasa (13/8/2019) pukul 07:00 Wita.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)
Gempa Bumi berkekuatan 3.9 Skala Richter
Peristiwa Gempa Bumi berkekuatan 3.9 skala richter (SR) terjadi di Barat Daya Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Gempa tersebut terjadi, Senin (12/8/2019) pagi pada pukul 08:11:49 WIB.
Berdasarkan rekaman BMKG yang dikirim oleh pihak Stasiun Geofisika Waingapu di WatsApp group Info BMKG Sumba, Senin (12/8/2019) menjelaskan, gempa bumi berkekuatan 3.9 SR, terjadi pada pukul 08:11:49 WIB.
Lokasi gempa itu berpusat di 136 Km Barat Daya Kodi, Sumba Barat Daya. Gempa itu dengan kedalaman 137 Km.
"Info Gempa Mag:3.9 SR, 12-Aug-19 08:11:49 WIB, Lok:10.63 LS,118.33 BT (136 km Barat Daya KODI-SUMBABARATDAYA-NTT), Kedlmn:137 Km ::BMKG-WSI,"tulis pihak Stasiun Geofisika Waingapu di group WatsApp itu.
(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)
Gempa 9 SR Diprediksi akan Guncang Selatan Jawa, Jokowi Beri Imbauan Khusus ke BNPB
Ancaman Gempa 9 SR (skala richter) atau sering disebut megathrust yang diprediksi bakal mengguncang selatan Pulau Jawa mendapat perhatian dari Presiden Jokowi.
Dilansir oleh setkab.go.id, Presiden Jokowi mengakui adanya potensi terjadinya Gempa besar berkekuatan 9 SR atau yang sering disebut sebagai megathrust di selatan Jawa tersebut.
Namun demikian, ia mengingatkan yang namanya Gempa Bumi itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan terutama waktunya.
“Oleh sebab itu, saya sudah perintahkan kepada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) kepada Menko untuk mempersiapkan masyarakat terutama proses-proses evakuasi. Sudah kita lakukan,” kata Presiden Jokowi di sela-sela menghadiri acara Gathering Keluarga Kabinet Kerja “Solidaritas Tanpa Batas”, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019) pagi.
Sekarang, lanjut Presiden Jokowi, di sekolah, masyarakat mulai dilakukan edukasi.
Presiden Jokowi menunjuk saat terjadi Gempa berkekuatan 6,9 SR di Banten, Jumat (2/8) malam, sudah ada sebuah lompatan yang baik, proses-proses evakuasi itu.
“Tapi bahwa kepanikan ada, itu iya. Namanya Gempa pasti menyebabkan kepanikan, masyarakat panik,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menambahkan, yang penting terus dilakukan edukasi mengenai kebencanaan terutama Gempa Bumi yang sulit diprediksi, sulit dihitung. Kedua, selalu dapat kita waspada.
Tidak bisa diprediksi
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menegaskan, bahwa Gempa besar berkekuatan Magnitute 9 SR atau yang disebut dengan Megathrust hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun: kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang menanggapi berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitute 9,0 pasca terjadinya gempa Banten Magnitue 6,9 SR.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam siaran persnya seperti dilansir setkab.go.id.
Menurut Triyono, Gempa Bumi terjadi akibat deformasi bantuan yang terjadi secara tiba-tiba pada sumber Gempa yang sebelumnya mengalami akumulasi medan tegangan (stress) di zona tersebut, pengaruh penjalaran stress untuk proses selanjutnya secara kuantitatif masih sulit untuk diketahui.
“Teori yang berkembang saat ini baru dapat menjelaskan bahwa sebuah Gempa Bumi utama dapat membangkitkan atau memicu aftershocks dan masih sulit untuk memperkirakan gempa besar rentetannya seperti beberapa kasus gempabumi doublet, triplet (dua atau tiga kejadian gempabumi tektonik dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan), dan seterusnya,” terang Triyono.
Yang lebih penting dan urgent, lanjut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG itu, adalah melakukan langkah-langkah mitigasi terkait kesiapan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.
“Siapkan bangunan rumah Anda sesuai dengan konstruksi aman Gempa, siapkan perabotan-perabotan yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa, siapkan jalur evakuasi yang aman di lingkungan tempat tinggal anda, selanjutnya agar terus berlatih untuk evakuasi mandiri, dan terus monitor “InfoBMKG” baik melalui sosial media, mobile apps, website, ataupun kanal-kanal resmi BMKG,” pungkas Triyono.
Berikut ini beberapa tingkatan kekuatan gempa yang perlu Anda ketahui dikutip dari UPSeis:
Gempa magnitudo 2.5 SR:
Gempa 9 SR Bukan Isapan Jempol, Jokowi Beri Imbauan Khusus ke BNPB, Ini Gambaran Dampak 2,5SR-12,9SR
Biasanya gempa ini tidak terasa, namun bisa dideteksi oleh seismograf.
Rata-rata gempa ini terjadi 900.000 kali dalam setahun.
Gempa magnitudo 5.5 - 6.0 SR:
Dampak Gempa menyebabkan kerusakan ringan, pada bangunan dan struktur lainnya.
Gempa ini rata-rata terjadi 500 kali dalam satu tahun.
Gempa 6.1 - 6.9 SR:
Gempa ini bisa menyebabkan kerusakan besar di daerah yang padat penduduk.
Rata-rata Gempa ini terjadi 100 kali dalam satu tahun.
Gempa magnitudo 7.0 - 7.9 SR:
Ini tergolong Gempa besar dan bisa menimbulkan kerusakan serius hingga mencakup area yang lebih luas.
Rata-rata Gempa ini terjadi 20 kali dalam satu tahun.
Gempa magnitudo 8.0 - 8.9 SR:
Gempa Bumi ini tergolong dasayat bisa menghancurkan seluruh komunitas di dekat pusat gempa.
Rata-rata gempa ini terjadi dalam kurun 5-10 tahun.
Gempa magnitudo 9.0 - 9.9 SR:
Ini adalah Gempa yang lebih dasyat dengan jangkauan hingga ribuan mil.
Gempa magnitudo 10 - 10.9 SR:
Gempa ini adalah bencana yang meruntuhkan beberapa negara, tingkat kekuatannya bisa menghancurkan sebuah benua.
Gempa 11 - 11.0 SR:
Lebih buruk dari sebuah benua, gempa dengan kekuatan ini bisa dirasakan setengah dari bumi, dengan dampak menghancurkan beberapa benua.
Biasanya disertai gemuruh seperti akibat tumbukan mereorit, contohnya seperti di teluk Chesepeak.
Gempa 12.0 - 12.9 SR:
Bencana mahadasyat yang bisa dirasakan seluruh dunia, dan terekam satu kali dalam sejarah, saat tabrakan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun lalu.(*)