Renungan Harian

Renungan Harian Kristen Protestan Jumat 9 Agustus 2019, "Berdoa untuk Mengetahui Kehendak Tuhan"

Renungan Harian Kristen Protestan Jumat 9 Agustus 2019, "Berdoa untuk Mengetahui Kehendak Tuhan"

Editor: Eflin Rote
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA 

Renungan Harian Kristen Protestan
Jumat 9 Agustus 2019
Oleh: Pendeta Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA 

--

Bersama Paulus Kita Berdoa untuk Mampu Mengetahui Kehendak Tuhan

Bagaimana kita memahami kehendak Tuhan di era modern ini?  Bagaimana kita dapat  mengerti maksud Tuhan dalam era persaingan dunia yang makin keras?

Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi pergumulan orang kristen modern saat ini. Orang kristen di perhadapkan dengan bagaimana mempertahankan iman di tengah-tengah kerasnya persaingan dalam meraih sesuap nasi dan kesuksesan dunia, di dalam meraih karier dan jabatan yang tinggi, di dalam mempertahankan hegemoni kekuasaan.

Kadang karena dan demi semuanya itu iman kristen seakan kalah bersaingan dan terpinggirkan. 

Dunia kita makin keras dan umumnya pertarungan dan kompitisi meraih kekuasaan dan jabatan-jabatan strategis bukan diraih oleh mereka yang memiliki kompetensi, kapabilitas dan integritas, tetapi oleh mereka yang pandai bersilat kata, pandai bernegosiasi dan berdagang, mereka yang pandai membagi-bagi uang yang baunya tercium dimana-mana, tetapi orang sulit membuktikannya, yang pandai melakukan kecurangan tetapi sulit orang membuktikannya.

Celakanya pula pada satu pihak orang-orang jujur susah meraih jabatan-jabatan publik, bukan karena mereka tak punya otak dan pengaruh, tetapi karena mereka kalah bersaing dengan orang-orang yang berambisi besar dan mampu berkamuflase walaupun berotak keledai dan dan miskin kinerja dan pada pihak lain masyakat pun lebih mudah percaya dan termakan janji-janji bohong, jargon-jargon palsu yang bersembunyi dibalik kepentingan umum; sialnya lagi masyarakat cenderung bangga dengan kemiskinan dan kemelaratan yang sudah dianggap biasa dan sudah merasa puas jika bisa berselfi ria dengan “pejabat”;  Celakanya lagi orang-orang  karena sudah termakan dengan janji-janji manis dan fanatisme buta, walaupun dikasi makan tahi kucing pun dianggap coklat dari Swiss.

Dunia kita makin sulit dipahami ketika nilai-nilai dan idiologi-idiologi liar merasuk masyarakat terutama generasi muda yang makin hari makin sulit dikontrol.

Untuk itulah orang beriman patut memperkuat doa-doa baik pribadi maupun kelompok. Rasul Paulus dalam bacaan Kolose 1:9-14 menyatakan kesungguhannya untuk senantiasa berdoa bagi jemaat Kolose agar mereka senantiasa mampu menemukan maksud Tuhan dalam hidup dan kerja mereka setiap hari. 

“9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,  10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,  11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,  12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.  13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;  14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa” (Kolose 1:9-14).

Ayat-ayat ini merupakan doa sang Rasul bagi jemaat di Kolose, dimana intinya agar mereka mampu mengetahui kehendak Tuhan. Melalui doanya Rasul Paulus berharap Tuhan.

Mengaruniakan kepada mereka suatu kehidupan yang baik, aman dan damai yang berlimpah-limpah akan akan pengenalan kepada Tuhan. Dimana inti doa Paulus ini tergambar dengan jelas dalam Kolose 1:10 “10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah”. 

Tiga penekanan utama ditegaskan dalam ayat ini, pada tempat yang pertama agar orang-orang di Kolose menempatkan semua tindakan dan keputusannya demi untuk menyenangkan Tuhan Allah, dan ditempat yang kedua bahwa semua tindakan orang percaya hendaknya  mendatangkan manfaat bagi orang lain.

Artinya keputusan dan perilaku orang beriman hendaknya  menjadi buah-buah iman yang dapat dinikmati banyak orang, dan penekanan terakhir agar semua perilaku dan keputusan orang beriman mendorongnya lebih dekat kepada Tuhan, yakni mampu membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved