Idul Adha 2019
Puasa Arafah Sehari Menuju Idul Adha 2019 dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Arti Lengkapnya
Puasa Arafah Sehari Menuju Idul Adha 2019 dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Arti Lengkapnya.
Puasa Arafah Sehari Menuju Idul Adha 2019 dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Arti Lengkapnya.
POS-KUPANG.COM - Puasa Arafah Sehari Menuju Idul Adha 2019 dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Arti Lengkapnya
Niat Puasa Arafah jelang Idul Adha 2019 yang disajikan dalam bahasa Arab, Latin disertai artinya.
Puasa bisa dilaksanakan mulai, Sabtu 10 Agustus sehari sebelum Idul Adha 2019.
Adalah puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah yang bertepatan Sabtu (10/8/2019). Jangan lupa niat puasa Arafah yang jadi hal terpenting.
Untuk memudahkan, bacaan niat puasa arafah disajikan dalam bahasa Arab, latin dan disertai artinya.
Sehari setelahnya baru lah melaksanakan puasa Arafah dianjurkan bagi yang tidak berhalangan.
Anjuran puasa Arafah terdapat dalam hadits yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa seperti dikutip dari zakat.or.id (tayang 23 Juli 2019) yang ditulis Zainal Abidin.
Dalam kitab Sahih Muslim yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah dari Rasulullah SAW bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: “Puasa di hari arafah dapat menghapusakan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Hari arafah dikatakan sebagai hari yang paling utama (afdhal al ayyam), sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya; ‘Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah.
• Ini Bacaan Lengkap Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah Sabtu 10 Agustus 2019 Jelang Idul Adha
Adapun niat puasa Arafah sebagaui berikut,
نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لله تعالى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.
Nah bagi kamu yang melaksanakan ibadah sunnah puasa arafah, berikut bacaan do'a buka puasa yang dilafalkan sebelum menyantap makanan dan minuman.
Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:
Doa Berbuka Puasa 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"
Doa Berbuka Puasa 2
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"
*Larangan Berpuasa di Bulan Dzulhijjah
Seperti bulan-bulan hijriyah lainnya, di bulan Dzulhijjah ada beberapa amalan puasa sunnah yang dianjurkan dilaksanakan umat muslim.
Namun selain puasa sunnah, ada juga puasa yang justru diharamkan di bulan Dzulhijjah.
Mengutip dari artikel Tribun Jogja, (tayang 10 agustus 2018) ternyata ulama sepakat berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw, 3 hari setelah merayakan Idul Adha umat muslim tidak boleh berpuasa.
Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah bisa dilakukan sejak memasuki bulan Dzulhijjah seperti puasa Dzulhijjah, Arafah dan puasa Tarwiyah dari tanggal 1 sampai 9.
Setelah Idul Adha dirayakan pada tanggal 10 Zulhijah, maka tiga hari setelahnya, yakni 11, 12 dan 13 adalah hari tasyrik.
Dikutip dari Tribun Jogja, pada hari tasyrik umat Islam dilarang untuk berpuasa, karena itu merupakan hari makan dan minum.
• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 2019 Kekinian Cocok Jadi Status Facebook IG Twitter dan WhatsApp
Dalam hadits disebutkan,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).
Lalu bagaimana dengan orang yang terbiasa melaksanakan puasa sunah Senin Kamis, ayyamul bidh (puasa putih), serta puasa sunah lainnya?
Untuk diketahui, puasa putih dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 Hijriyah.
Padahal, tanggal 13 Dzulhijjah masih terhitung sebagai hari tasyrik.
Bolehkah berpuasa pada hari itu?
Menurut Syaikh Abdul Karim Khudair seperti TribunJogja.com kutip dari Rumaysho.com, puasa pada hari tasyrik tetap tak diperbolehkan, meskipun sudah terbiasa melaksanakan puasa sunah.
Menurut ulama tersebut, ada sejumlah golongan yang diperbolehkan berpuasa di hari tasyrik.
“Puasa pada hari tasyrik diharamkan kecuali bagi jamaah haji yang tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ia boleh berpuasa tiga hari pada masa haji. Jika mampu, jamaah haji tersebut berpuasa sebelum hari Idul Adha. Jika tidak bisa saat itu, maka tidak mengapa berpuasa pada hari tasyriq," jelas Syaikh Abdul.
• Ucapan Selamat Idul Adha 2019 Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya Pas Banget Buat Keluarga
Hadits riwayat HR Bukhari nomor 1998 dijelaskan:
لَمْ يُرَخَّصْ فِى أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْىَ
“Tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan hadyu.” Untuk Status Facebook, Instagram, WhatsApp & Twitter
(Banjarmasinpost.co.id/noor masrida)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/08/09/niat-puasa-arafah-jelang-idul-adha-2019-dalam-bahasa-arab-latin-serta-artinya-jangan-lupa-hal-ini?page=all