Proyek Bandara Wunopito Lembata Sudah 75 Persen
Sehingga, ia yakin proyek yang dikerjakan dengan anggaran APBN itu bisa diselesaikan pada Oktober mendatang.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Proyek Bandara Wunopito Lembata Sudah 75 Persen
POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA--Proyek pembuatan dinding penahan abrasi sistem reapetman di Bandar Udara Wunopito Lewoleba, Kabupaten Lembata yang sebelumnya sempat mengalami kesulitan material urukan kini telah menunjukkan progress yang baik. Capaian fisik di lapangan telah mencapai 75 persen dan diyakini hingga 9 Oktober mendatang sudah bisa dituntaskan.
Kepala Bandar Udara Wunopito Lewoleba Wisma Florianus saat ditemui di Bandar Udara Wunopito Lewoleba, Selasa (6/8/2019) mengakui, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek pembuatan dinding penahan abrasi dengan sistem revetmen di Bandar Udara Wunopito Lewoleba memang menghadapi sejumlah kendala.
Kendala-kendala seperti soal penggunaan material dari lokasi tak berizin maupun kendala lain bagi dia bukan lagi menjadi urusan pihak bandara selaku pemilik proyek.
"Kepentingan saya adalah proyek itu dikerjakan menggunakan material sesuai spesifikasi dan diselesaikan tepat waktu sesuai waktu kontrak," tegas Florianus.
Namun dia mengakui bahwa kendala-kendala-kendal teknis dan nonton teknis dalam setiap proyek adalah hal yang lumrah dan sejauh ini masih dapat diatasi kontraktor pelaksana.
Sehingga, sesuai laporan dari konsultan pengawas bahwa proyek senilai Rp28.980.000.000 tersebut saat ini realisasi fisiknya sudah mencapai 75 persen.
Karena itu, ia yakin dengan sisa waktu yang ada, kontraktor pelaksana bersama mitra kerjanya mampu mengejar kekurangan pekerjaan 25 persen tersebut.
Sehingga, ia yakin proyek yang dikerjakan dengan anggaran APBN itu bisa diselesaikan pada Oktober mendatang.
"Kalau tidak selesai tepat waktu ya tinggal kita kasih denda keterlambatan," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga menyesalkan langkah Satpol PP Lembata yang masuk ke areal proyek dan mengecek kendaraan yang mengangkut material urukan. Seharusnya, kata dia, jika mereka mau memastikan material berizin atau tidak maka harus turun ke lokasi pengambilan material.
"Soal material berizin atau tidak saya sudah telepon kontraktor dan PPK untuk fokus pada material berizin dan selesai tepat waktu sesuai kontrak," tegas Florianus.
Perihal perluasan landasan pacu dan bandara, Florianus mengatakan saat ini pihaknya masih belum mendapatkan lahan. Makanya dia meminta bantuan Pemda Lembata untuk menyediakan lahan sehingga perluasan bandara bisa terwujud.
Pantauan Pos Kupang di lokasi proyek tampak truk-truk pengangkut material urukan masuk keluar lokasi proyek. Tampak satu unit eksavator sedang meratakan material yang ditumpahkan dari truk-truk tersebut. Hanya saja, truk pengangkut material tampak tak seramai di awal proyek itu dikerjakan.
Lokasi urukan pun sudah hampir rampung. Pada bagian barat sudah diratakan. Sedangkan di bagian timur masih terus ditimbun material batu dan tanah.
• Pasikibraka Aurel Meninggal, Ternyata Pernah Dipaksa Makan Jeruk Sampai Kulit-kulitnya, Ini Faktanya
• Kasat Lantas Polres Sumba Timur Ajak Siswa SDI Mondulapatama Sumba Timur Lakukan Hal Ini
Seperti diketahui, proyek ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya Semesta KSO PT Bumi Karya Konstruksi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)