Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 4 Agustus 2019 ''Apa yang Memerintah Hati Kita?''

Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 4 Agustus 2019 ''Apa yang Memerintah Hati Kita?''

Editor: maria anitoda
ist
Renungan Harian Kristen Protestan Minggu 4 Agustus 2019 ''Apa yang Memerintah Hati Kita?'' 

Kenapa tidak ada damai sejahtera?  Apakah sebelum bergereja sudah berbagi damai dengan semua sesama kita dalam satu gereja ini atau tetangga dan keluarga?

Suatu hari seorang isteri pulang dari Kota membawa banyak kemeja untuk suaminya. Dengan bersusah payah ia mencari di beberapa toko dan menghabiskan waktu hampir seharian.

Penuh senyum dia kembali dan tiba sudah jam 10 malam. Karena cinta memerintah, suami menunggunya sekalipun sudah kantuk.

Karena cinta pula ketika ia meminta untuk mencoba semua kemeja baru itu ia melakukannya. Tetapi apakah ada damai dalam hati sang isteri jika si suami mengatakan: “Saya tidak suka dengan semua kemeja ini. Warnanya tidak menarik. Modelnya jelek sekali”. Bagaimana jika ia diam saja, memakainya tetapi tidak menyukainya? Dalam hatinya tidak ada damai.

Jikalau damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati maka mereka akan melakukan dua hal.

Pertama, si isteri akan mempelajari hal-hal yang suaminya sukai dan berusaha memadukannya dengan pandangannya.

Kedua, si suami bersyukur untuk segala usaha isteri dan belajar keluar dari hal baik menurut pandangannya dan mencoba memandang dari sudut pandang isetrinya.

Persekutuan sebagai satu tubuh Kristus itu ada keragaman. Dalam sebuah perlombaan mewarnai, seorang peserta menggambar dengan rupa warna. Salah satu dewan juri bertanya: “Mengapa beraneka warna?” Ia menjawab: “Life is colorfull.” Hidup itu penuh warna. Keberagaman warna itu yang membuat semuanya jadi indah.

Orang percaya itu dari berbagai suku, warna kulit, bentuk dan juga karakter. Kalau dipadukan dengan benar, akan menjadi indah. Bila damai sejahtera Kristuslah yang memadukannya, semua menjadi indah.

Bisa saling melengkapi dalam tiap perbedaan untuk tujuan kebaikan dan keindahan hidup.

Karena itu, damai sejahtera menurut Kristuslah yang harus memerintah hati kita. Bukan menurut kita. Penekanan ini penting karena menciptakan rasa damai sejahtera menurut aku, kau dan dia itu tidak sama.

Hanya menurut Kristus saja yang dapat melakukannya dengan baik bagi kita semua.

Damai sejahtera Kristus itu ada dalam hati kita jika tiap hari kita berusaha menciptakannya.

Bukan hanya lewat dunia maya saja.

Damai sejahtera itu bukan tentang materi yang kita berikan tetapi tentang sikap hidup dan nilai dari setiap pemberian.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved