Hasher Asal Palembang Bilang Begini saat Berada di Lokasi Wisata Gunung Fatuleu

Mereka menyapa saya dengan ramah. Ketika saya minta tolong untuk foto juga mereka bersedia dan sangat tulus

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI.
Hasher asal Palembang foto bersama warga Fatuleu di dekat kawasan lokasi wisata gunung Fatuleu, Kabupaten Kupang, Jumat (2/8/2019). 

Hasher Asal Palembang Bilang Begini saat Berada di Lokasi Wisata Gunung Fatuleu

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pujian untuk warga Fatuleu diungkapkan oleh para Hasher dari Palembang. Mereka menilai orang-orang Fatuleu sangat ramah dan sopan. Hal itu nampak dari cara dan sikap mereka berkomunikasi.

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah Hasher yang diwawancarai POS-KUPANG.COM, dalam kegiatan Pan Indo Hash ke 35 2019 yang dipusatkan di Fatuleu, tepatnya di lapangan dekat Pasar Oelbiteno, tak jauh dari lokasi wisata gunung Fatuleu, Jumat (2/9/2019).

"Saya sangat nyaman ketika bercerita dengan mereka. Mereka menyapa saya dengan ramah. Ketika saya minta tolong untuk foto juga mereka bersedia dan sangat tulus, tidak minta ini itu," ungkap Hasher Engga Waty.

Menurutnya, kesederhanaan warga menjadi nilai lebih dan patut diapresiasi. Ia pun merasa heran warga mau membantu mereka secara gratis. "Biasanya jaman sekarang serba uang. Eh di sini kita minta tolong foto, minta ditemani berbelanja, gratis. Ini luar biasa," ungkapnya.

Sementara itu, Hasher Neli Waty mengatakan, awalnya ia sempat agak kikuk saat mau bercakap-cakap dengan warga. Namun setelah mencoba, dirinya malah merasa nyaman dan menghabiskan banyak waktu bercerita dengan warga.

"Awalnya memang agak takut. Satu karena baru pertama kali ke sini, terus kan lihat wajah-wajah mereka, maaf ya, kelihatan sangar begitu, tetapi mereka ternyata sangat ramah dan sopan dan saya senang bercerita dengan mereka," ungkapnya.

Sejumlah Hasher yang diwawancarai POS-KUPANG.COM, juga berkomentar terkait kuliner lokal yang dijual oleh warga. Mereka mengaku menyukai ubi ungu rebus, singkong rebus, jeruk dan kacang tanah rebus.

Theresi, Hasher asal Palembang mengatakan, Ubi ungu enak dan manis. Ia suka, apalagi hanya direbus dan tidak dicampur dengan bahan-bahan tambahan.

Ia juga suka singkong rebus dan sambal lua't, sambal khas Timor. Menurutnya, rasa singkong memang hampir sama di setiap daerah, namun sangat berbeda ketika dimakan dengan sambal lua't.

Sejumlah Hasher di sela-sela mengikuti rangkaian kegiatan Pan Indo Hash tersebut, menikmati aneka kuliner lokal yang dijual warga.

Warga Kecamatan Fatuleu sendiri menyambut antusias kedatangan para Hasher dari berbagai provinsi di Indonesia dan bahkan luar negeri.

Sejak pagi mereka sudah menunggu kedatangan para Hasher di lapangan dekat Pasar Oelbiteno, tidak jauh dari lokasi wisata gunung Fatuleu.

Kegiatan hari ke dua Pan Indo Hash berpusat di lapangan belakang pasar Oelbiteno. Rangakaian kegiatan dibuka dengan long run sekitar 45 km oleh dua ratus Hasher, mengambil titik start dari lapangan tembak Brimob sekitar pukul 06.00 pagi. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita.

Sementara itu Hasher lainnya bersama warga setempat menunggu di lapangan. Dilapangan yang berada di ketinggian tersebut dipenuhi oleh para Hasher dan warga setempat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved