Ada Murid SD Jadi Pengedar Narkoba di Riau, Ini Ungkapan Gubernur
Gubernur Riau Syamsuar ungkap ada murid Sekolah Dasar (SD) jadi pengedar Narkoba di Riau, bentuk Satuan Tugas (Satgas) Narkoba di Riau.
"Itu harus dilakukan (tes urine). Kita akan lakukan, cuma kapan waktunya, itu kita rahasiakan, kita akan lakukan secera mendadak saja," kata Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution, Selasa (16/7/2019) lalu.
Edi mengungkapkan, Pemprov Riau memiliki komitmen yang tegas terhadap pemberantasan narkoba.
Jika nanti ditemukan ada ASN yang terlibat dalam kasus narkoba, maka pihaknya tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.
"Pemberantasan narkoba sudah menjadi program pemerintah, bahwa kita menyatakan perang terhadap narkoba," ujarnya.
Lebih lanjut Edi mengatakan, saat ini Pemprov Riau sedang membentuk tim Satgas Narkoba.
Satgas ini melibatkan berbagai unsur yang masuk didalamnya.
Mulai dari BNN, TNI, Polda dan seluruh Forkompinda termasuk tokoh masyarakat.
"Untuk memberantas narkoba itu tidak bisa kita serahkan ke satu badan atau lembaga saja. Harus bersama-sama. Sehingga dengan dibentuknya Satgas ini nanti bisa lebih efektif," katanya.
Edi mengungkapkan, tim Satgas pemberantasan Narkoba sudah dibentuk.
Namun sejauh ini Satgas pemberantasan narkoba belum disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau.
Jika sudah di SKkan maka tim ini pun langsung bekerja untuk melakukan pemberantasan narkoba di Riau.
"Satgasnya sudah disusun, sudah rapat, tinggal dibuatkan SKnya nanti oleh Pak Gubernur. Setelah itu nanti baru Satgas ini bisa langsung bekerja," ujarnya.
Edi mengaku prihatin dengan tingginya kasus peredaran narkoba di Riau.
Apalagi Riau masuk dalam 5 provinsi terbesar peredaran narkobanya.
Maka perlu dilakukan upaya nyata untuk memberantasnya guna menyelamatkan generasi muda di Riau dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Kita prihatin, apalagi Riau kan masuk daerah yang cukup tinggi peredaran narkobanya, bahkan masuk lima besar se Indonesia. Kalau ini sampai berlarut, ini kan dampaknya luar biasa kepada generasi muda kita," pungkasnya. (*)