Ketua Umum Parpol Koalisi Pendukung Jokowi-Ma'ruf Berkumpul di Kantor DPP Nasdem, Ada Apa?

Ketua Umum Parpol Koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Berkumpul di Kantor DPP Nasdem, Ada Apa?

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, di Kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019). 

Koalisi dalam Koalisi?

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno cukup heran dengan konferensi pers empat ketum parpol ini. Sebab, ia menilai, tidak ada latar belakang peristiwa yang sangat kuat saat ini sehingga Surya Paloh, Cak Imin, Airlangga dan Suharso mesti menggelar konferensi pers khusus dan berbicara mengenai soliditas di antara sesama parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Syarif justru lebih melihat keempat ketum parpol ini telah membentuk koalisi di dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Dasar terbentuknya mereka diprediksi hanya satu, yakni tidak ingin ada parpol baru masuk ke dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Terlihatnya memang seperti ada koalisi di dalam koalisi. Dari pertemuan itu menimbulkan pertanyaan penting, kenapa PDI-P tidak hadir? Soliditas yang mereka bicarakan itu pun maknanya tersirat. Pesannya kepada Jokowi adalah jangan memberikan karpet merah kepada mereka (partai pendukung Prabowo-Sandiaga)," ujar Adi saat dihubungi via telepon, Selasa malam.

Meski demikian, Adi menilai, manuver ini wajar terjadi. Pasalnya, seusai sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), ada partai-partai yang disinyalir ingin bergabung ke koalisi pemerintahan, yakni Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat.

"Kalau mau ditafsirkan, memang keempat parpol ini (PKB, Golkar, Nasdem, dan PPP) intinya menolak partai pendukung Prabowo masuk ke koalisi pemerintahan. Mereka juga menyampaikan pesan tersirat ke Jokowi untuk tidak membuka hati, apalagi keempat partai ini konsisten menolak adanya penambahan parpol ke koalisi," lanjut Adi.

Selain didasari atas penolakan terhadap anggota koalisi baru, Adi juga melihat, koalisi empat parpol ini juga didasari atas perebutan kursi pimpinan MPR RI.

"Gerindra sempat menyatakan ketertarikannya mendapatkan kursi Ketua MPR. Mereka beralasan mendapatkan jatah kursi Ketua MPR untuk menjaga harmonisasi politik. Sementara itu, PKB dan Golkar juga menginginkan kursi Ketua MPR. Jadi, keempat partai ini tidak ingin ada sharing power," jelas Adi.

Jika dibiarkan, tentu manuver empat partai politik ini akan berdampak buruk bagi pemerintahan baru. Adi pun menyarankan kepada Jokowi-Ma'ruf untuk kembali menyolidkan partai-partai di koalisinya.

Jokowi, lanjutnya, perlu membangun kebersamaan dan mengingatkan kepada seluruh partai pendukung bahwa koalisi dibentuk berdasarkan visi dan misi yang sama dalam membangun negara.

"Yang paling penting, Jokowi juga perlu mewadahi keinginan parpol yang dibahas dan diputuskan secara musyawarah," sambung dia. (Kompas.com/Christoforus Ristianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manuver 4 Ketum Parpol Jokowi-Ma'ruf di Tengah Isu Tambahan Koalisi...",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved