Begini Upaya SMAN 1 Nubatukan Pertahankan Kualitas Pendidikan
SMAN 1 Nubatukan yang ada di Kota Lewoleba terus berkembang sebagai salah satu sekolah berkualitas di Kabupaten Lembata.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Begini Upaya SMAN 1 Nubatukan Pertahankan Kualitas Pendidikan
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--SMAN 1 Nubatukan yang ada di Kota Lewoleba terus berkembang sebagai salah satu sekolah berkualitas di Kabupaten Lembata.
Selain serius menyiapkan tenaga pendidik atau guru yang berkompeten, sekolah yang didirikan pada tahun 1984 ini juga tak main-main dalam mendidik para peserta didik.
Nilai-nilai kemanusiaan juga ditanamkan pada semua kesempatan pembelajaran.
Kepala SMAN 1 Nubatukan, Bachtiar Aziz, mengatakan dirinya memang berkomitmen untuk selalu tertib dalam banyak hal. Misalnya saja dalam hal administrasi, guru juga harus punya satu kerangka administrasi mengenai pola mengajar dan perangkat pembelajaran.
"Kita datangkan para narasumber yang berkompeten secara nasional supaya guru-guru juga bisa menaikkan kompetensinya untuk bisa mengajar," jelas Bachtiar di ruang kerjanya, Senin (22/7/2019).
Tenaga pendidik juga harus mengerti dengan perkembangan kurikulum dan kerjasama antar guru. Untuk itu, ada yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang bertujuan untuk saling berbagi mengisi kekurangan satu sama lain dalam mata pelajaran.
"Kualitas ini diperhatikan. Sebagai kepala sekolah saya sampaikan itu. Kita omong mutu tapi kalau guru belum bermutu bagaimana kita bisa omong mutu yang lain. Jadi kita jaga di situ," kata Bachtiar yang sudah empat tahun menjabat sebagai kepala sekolah.
• Ramalan Zodiak Selasa 23 Juli 2019,Ada Pencemburu Berat Gemini Jangan Lama Kencan Libra Frustasi
• Nunung: Saya Ikut-ikutan Saja, Saya Cuma Diajak-ajak Dulu Ya, Simak 5 Fakta Ini
Dalam hal kedisiplinan, guru juga dituntut untuk tertib masuk di kelas sesuai alokasi waktu dalam perencanaan. Guru punya waktu 90 menit untuk satu mata pelajaran di kelas yang dibagi ke dalam tahap awal, isi dan akhir pengajaran.
Keseluruhan tahap ini penting dilewati supaya siswa juga paham isi mata pelajaran yang dibahas.
Proses pembelajaran, lanjut mantan Kepala SMAN 1 Balauring ini, guru juga diminta untuk tertib waktu.
"Pertemuan satu kali itu 90 menit. Kalau dia terlambat atau melebihi waktu juga akan merugikan guru yang lain yang akan mengisi kelas berikutnya. Apa yang sudah direncanakan untuk pelajaran hari itu, dia harus mengerjakannya seperti apa yang direncanakan itu."
Dia menekankan bahwa tanggungjawab guru ada di dalam keseluruhan proses pembelajaran. Sehingga, diharapkan hasilnya juga bisa berdampak baik kepada para siswa.
Di samping itu, siswa juga harus menguasai kompetensi dasar yang sudah dijabarkan oleh para guru. Setiap kompetensi dasar memuat indikator yang nantinya harus dikuasai oleh peserta didik.
Para siswa juga dituntut untuk disiplin waktu, mempersiapkan diri dalam belajar, dan menyelesaikan semua target yang diberikan oleh guru.
SMAN 1 Nubatukan pun tercatat sudah menorehkan banyak prestasi sampai di tingkat nasional.
Beberapa yang bisa disebutkan seperti Lomba Sains Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Nasional dan runner up Duta Baca Tingkat Provinsi NTT dan saat ini siswa SMAN 1 Nubatukan mewakili Kabupaten Lembata untuk lomba Bahasa Indonesia.
Walau diakuinya kalau fasilitas sekolah belum cukup memadai, Bachtiar tetap yakin para guru dan siswanya tetap bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah mereka.
Sebagai pemimpin, dia bertekad tahun depan atau ajaran 2019/2020, SMAN 1 Nubatukan akan masuk dalam jajaran 10 besar perolehan nilai UN tertinggi di NTT.
"Tahun ini berada di urutan 42 di NTT. Yang lain kan 39 itu swasta semua. Kita coba untuk mengangkat ke 10 besar. Saya sudah sampaikan pada saat apel," pungkasnya.
Dia menyebutkan jumlah guru di sekolah itu sebanyak 64 orang guru. 41 orang guru berstatus PNS dan sisanya adalah tenaga honorer.
Sedangkan semuanya ada 32 rombongan belajar dengan total siswa seribu lebih.
• Cipayung Plus Bersama Keluarga Korban Pencabulan Gelar Demo di Mapolda NTT
• Sambut Hari Anak Nasional, Begini Tuntutan Lembaga Perlindungan Anak (LPA)
Untuk diketahui, SMAN 1 Nubatukan adalah satu-satunya sekolah di Kabupaten Lembata yang menerapkan pendaftaran siswa baru secara online.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/suasana-sosialisasi-ppdb-online.jpg)