TAHAJUD, Ternyata Sholat Tahajud Bikin Sehat, Ini Hasil Penelitiannya!

Sholat tahajud merupakan sholat malam yang dilaksanakan setelah sholat Isha dan setelah bangun tidur. Ini manfaatnya

Editor: Adiana Ahmad
blog.uns.ac.id
Ilustrasi Sholat Tahajud 

Sebagaimana juga dijelaskan Dr M Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang.

Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.

Dalam bidang bio-teknologi, shalat tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker.

Dalam bidang ini pula shalat tahajud dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.

Sholat tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusyu, tepat, ikhlas dan terus menerus diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif yang dapat menghindarkan reaksi stres.

Prof Dr Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran, melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Salat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.

Beliau menyimpulkan, jika melakukan shalat tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seizin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.

Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU di Surabaya.

Dari 41 siswa tersebut, hanya 23 yang sanggup menjalankan sholat tahajud selama 1 bulan penuh.

Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan salat tahajud selama 2 bulan.

Sholat tahajud dimulai pukul 02.00 – 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup sholat witir sebanyak 3 rakaat.

Dan selanjutnya, hormone kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).

Kadar kortisol siswa yang shalat tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajud.

Mereka yang sholat Tahajud memiliki kadar hormon kortisol yang rendah.

Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved