BREAKINGNEWS:Di TTS-NTT, Adik Habisi Nyawa Kakak Kandung Lantaran Mabuk dan Menganiaya Ayah

Kasus pembunuhan kembali terjadi di Kabupaten TTS, tepatnya di Kecamatan Amanuban Selatan Desa Linamnutu pada Kamis (18/7/2019) dini

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH., MH 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Kabupaten TTS, tepatnya di Kecamatan Amanuban Selatan Desa Linamnutu pada Kamis (18/7/2019) dini hari.

Kasus pembunuhan ini melibatkan kakak beradik. Dimana sang adik menghabisi nyawa sang kakak karena kesal dengan sang kakak yang pulang dalam keadaan mabuk dan melakukan penganiayaan kepada sang ayah.

Dance Baunsele (21) tegah menghabisi nyawa kakaknya, Ondi Yakob Baunsele dengan menggunakan sebilah Kapak di bagian belakang rumahnya.

Korban meninggal dunia usia ditebas oleh pelaku dengan menggunakan kapak sebanyak tiga kali, dua pada bagian kepala dan satu tebasan lainnya pada bagian rusuk kanan korban.

Usai menghabisi nyawa korban, ditemani saksi Kia Atonis, pelaku menyerahkan diri kepada pihak kepolisian Polsek Mollo Selatan.

sejoli PNS Mesum, Celana Dalam, Bra, Jaket Diamankan Polisi, Ini Rekaman Adegan Pornonya

Kepada pos kupang.com, Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH., MH menceritakan, kasus pembunuhan ini bermula ketika korban pada Rabu (17/7/2019) tengah malam pulang ke rumahnya dalam keadaan mabok berat. Saat tiba di rumah, korban mengamuk usai ditanya ayahnya, Abraham Baunsele, dari mana saja korban pergi sehingga pulang dalam keadaan mabuk.

Tak terima dengan pertanyaan sang ayah, korban yang dalam keadaan mabuk melakukan penganiayaan kepada ayah kandungnya dengan cara memukul ayahnya pada bagian mulut. Usai dipukul korban, sang ayah langsung berlari dan bersembunyi di bagian belakang rumahnya.

Melihat aksi berutal korban, ibu dan adik perempuannya langsung berlari meninggalkan rumah dan berlindung ke rumah tetangga.

" Korban pulang ke rumah sudah dalam keadaan mabuk parah sehingga membuat keonaran dan menganiaya ayah kandungnya sendiri. Ibu dan adik kandung korban juga ikut diancam mau dianiaya oleh korban sehingga keduanya juga ikut lari dan bersembunyi di rumah tetangga," ungkap Jamari.

Korban yang sudah gelap mata, berusaha mencari sang ayah di bagian belakang rumah. Korban bahkan mengambil sebilah kapak untuk menganiaya sang ayah kandungnya.

Kesal tak menemukan ayahnya, korban lalu memotong Periuk dan spakbor motor yang diparkir di belakang rumah.pelaku yang sedang duduk di samping rumah kemudian menegur korban.

Resiko Petugas Vaksin Rabies di Sikka-NTT, Anjing Meronta Terkam Jari, Nyawa Taruhannya  

Pelaku menyebut perbuatan korban yang menganiaya ayahnya sendiri sudah keterlaluan.
Mendengar perkataan pelaku, korban semakin berutal dan berusaha menyerang pelaku dengan kapak. Namun pelaku berhasil menahan serangan korban dengan cara memukul tangan korban hingga kapak yang korban pegang terlepas.

Kapak tersebut lalu diambil pelaku dan digunakan untuk membunuh korban.
" Korban dipotong di bagian kepala dan rusuk sebelah kanannya dengan menggunakan kapak. Korban tewas seketika di tempat akibat tebasan kapak pelaku," ujarnya.

Melihat korban sudah tak bernyawa, pelaku bersama saksi, Kia Atonis menyerahkan diri kepada aparat kepolisian Polsek Amanuban Selatan. " Pelaku sudah kita tahan dan jenazah korban sudah diurus keluarga untuk disemayamkan," pungkasnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved