Breaking News

Penyuluh Agama Ujung Tombak Pelayanan Kementrian Agama

Penyuluh Agama Kristen Wilayah Flores merupakan ujung tombak pelayanan Kementerian Agama kepada umat Kristen.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ROMOALDUS PIUS
Para penyuluh agama Kristen Non PNS sedang mengikuti kegiatan. 

Penyuluh Agama Ujung Tombak Pelayanan Kementrian Agama

POS-KUPANG.COM|ENDE---Penyuluh Agama Kristen Wilayah Flores merupakan ujung tombak pelayanan Kementerian Agama kepada umat Kristen.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT, Sarman Marselinus mengatakan hal itu pada kegiatan
pertemuan penyuluh Agama Kristen Wilayah Flores, Senin malam (15/7/2019) di Aula Hotel Syifa, Ende.

Dikatakan Kementerian Agama melaksanakan dua fungsi yaitu, fungsi pendidikan dan fungsi agama. Fungsi Pendidikan terkait dengan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan keagamaan. Sedangkan Fungsi Agama berkaitan dengan pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama, pelayanan dan bimbingan di bidang haji dan umrah; serta pembinaan kerukunan umat beragama.

Dikatakan sesuai keputusan menteri agama No 39 Tahun 2015 tentang RENSTRA Kementerian Agama Tahun 2015-2019 menyebutkan bahwa pembangunan di bidang agama membutuhkan ketersediaan tenaga Penyuluh Agama yang berkualitas dalam upaya peningkatan dan pengamalan ajaran agama kepada masyarakat.

Artinya, seseorang direkrut menjadi Penyuluh Agama, pertama-tama karena orang tersebut memiliki pemahaman yang baik tentang agamanya

 Pada saat yang sama, ia sanggup menerjemahkan ajaran agama ke dalam situasi aktual yang dihadapi umat dan masyarakat.

Dengan demikian, melalui penyuluhan yang mereka laksanakan, umat tidak terjebak dalam situasi masa kini tetapi sebaliknya makin dikuatkan imannya.

Kemajuan teknologi yang dewasa ini berkembang pesat mengantar semua pada sebuah era baru yang oleh para ahli disebut sebagai era disrupsi.

Disrupsi berarti tercabut dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi adalah perubahan fundamental atau mendasar.

Era disrupsi ditandai dengan pergeseran aktivitas masyarakat dari yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Kemunculan transportasi gadget dan daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia.

Namun yang berbahaya justru terjadi disrupsi yang terjadi pada agama.

Disrupsi agama itu sungguh amat sangat mengerikan. Orang, dalam beragama mulai meninggalkan rasa.

Akhirnya cara beragamanya menjadi kaku dan mudah menyalahkan pihak yang berbeda pandangan.

Kehidupan beragama menjadi begitu formalistik, kaku bahkan bisa justru membuat hubungan kemanusiaan kita menjadi tersekat-sekat.

Padahal, semua tahu bahwa agama pada hakikatnya ialah memanusiakan manusia dan bukan sebaliknya agama dijadikan alat untuk merendahkan sesama. Atas nama agama bisa melontarkan tidak hanya ucapan-ucapan yang memang sungguh bertolak belakang dengan ajaran agama. Tapi juga tindakan kekerasan-kekerasan yang luar biasa.

"Saya berharap betul kita bisa lebih proaktif untuk merespon kenyataan seperti ini,"ujarnya.

Dikatakan Tahun 2019 ini Menteri Agama menetapkan tiga program prioritas yang terangkum dalam Tiga Mantra Menteri Agama, yang terdiri dari Moderasi Beragama, Kebersamaan Umat dan Integrasi Data.

Dalam konteks kehidupan beragama, berbagai upaya dilakukan Menteri Agama dan seluruh jajaran Kementerian Agama untuk mensosialisasikan moderasi beragama dan kebersamaan umat.

Sebagai penyuluh agama kita punya kewajiban untuk mengimplementasikan program prioritas Menteri Agama dalam tugas penyuluhan kita.

Isak Tangis Sambut Kembali Siswa SMKN 1 Larantuka Selamat Musibah Kapal di Pantai Kangean, Jatim

Pilkada Serentak di NTT, Agustus ,PDIP Buka Pendaftaran Bakal Calon

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan bahwa Moderasi Beragama merupakan jantung dari Kementerian Agama.

Moderasi beragama adalah cara beragama yang moderat, tidak ekstrim kiri dan tidak ekstrim kanan. Moderasi beragama mengajak setiap umat beragama untuk menghidupi ajaran agamanya masing-masing dengan benar.

Moderasi beragama sangat penting bagi bangsa Indonesia yang hidup di tengah keragaman etnis, suku, budaya, bahasa dan agama.

Ada tiga alasan terkait pentingnya moderasi beragama.

Pertama, mengembalikan pemahaman dan praktik beragama ke esensi agama, yaitu memanusiakan manusia dan membawa misi damai dan keselamatan.

Kedua, merespons kompleksitas kehidupan manusia dan agama agar peradaban manusia tidak musnah akibat konflik berlatar agama. Ketiga, moderasi beragama merupakan strategi merawat ke-Indonesiaan yang sangat heterogen, plural, dan multikultural.

Menteri Agama menilai, pengarusutamaan moderasi beragama di Indonesia tidak lagi memadai bila hanya diupayakan melalui ajakan atau seminar tentang dialog antar agama, melainkan sudah harus dilembagakan dengan menyusun regulasi untuk menjustifikasi kehadiran negara.

Kementerian Agama sudah memasukkan moderasi beragama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pada kerangka pembangunan sumber daya manusia melalui strategi pemajuan kebudayaan.

Dengan ini Kementerian Agama akan menjadi rujukan bagi semua Kementerian dan lembaga serta organisasi keagamaan dalam pelaksanaan program moderasi beragama. Ini bukan tugas yang mudah. Karena itu, seluruh aparatur Kementerian Agama harus punya pemahaman yang benar tentang moderasi beragama.

Moderasi beragama atau cara beragama yang moderat sangat penting bagi terciptanya kebersamaan umat. Kebersamaan umat ditandai dengan adanya sikap toleransi, yakni kemauan dan kemampuan untuk bersedia menghormati dan menghargai perbedaan yang ada pada pihak lain.

Kesediaan seperti itu sama sekali tidak berarti mengganggu, mengurangi, atau bahkan menghilangkan keyakinan prinsipil pada diri kita.

Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat mengajarkan agar setiap kita bersedia menghormati dan menghargai perbedaan keimanan atau keyakinan yang ada pada pihak lain.

Anggota Satgas dan Kodim 1618/TTU Bantu Bagi Air Bersih Gratis untuk Warga di Perbatasan

Kasus Dugaan Pemalsuan Tanda tangan, Penyidik Belum Agendakan Pemeriksaan Ahli Forensik

Dilaporkan KDRT oleh Dipo Latief, Kini Nikita Mirzani Tersangka, Ini 6 Fakta Kasus ini

OMK Wara Bantai Saudaranya OMK MBSM Kambajawa Waingapu

Pertemuan penyuluhan agama Kristen wilayah Flores diikuti oleh 50 orang penyuluh agama Kristen non PNS berlangsung selama tiga hari dari 15 Juli hingga 17 Juli 2019.(Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved