Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Jumat 12 Juli 2019 ''Jangan Turut Menghakimi Seseorang Menurut Kata Orang!''
Renungan Harian Kristen Jumat 12 Juli 2019 ''Jangan Turut Menghakimi Seseorang Menurut Kata Orang!''
Kabar yang disampaikan “beberapa orang itu”[1] kepada Yesus ada dua, yang pertama mengenai pembantaian yang dilakukan Pilatus kepada orang Galilea saat mereka akan mempersembahkan korban (Lukas 13:1) dan kedua mengenai orang-orang yang mati tertimpa menara Siloam (Lukas 13:4).
Cara bercerita beberapa orang yang disertai prasangka negatif itu seolah-olah menekankan bahwa kematian mereka yang tragis itu sebagai akibat dari dosa mereka dan dipandang sebagai hukuman Allah.
Ketika kebencian kita berkecamuk pada seseorang atau sekelompok orang, maka kita sering membangun narasi-narasi negatif untuk orang itu atau kelompok orang itu agar orang lain percaya sehingga turut menghamiki dan “menghukumnya”.
Dan ini yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi para pembawa gosip itu dan berharap Yesus juga akan pro dan seiaya sekata dengan mereka.
Akan tetapi ternyata mereka salah orang.
Dalam anggapan atau prasangka orang Yahudi malapetaka yang terjadi pada seseorang sebagai akibat dari dosa-dosanya. Makin besar dosa seseorang semakin hebat pula musibah yang akan menimpa dia.
Jadi, musibah seolah semacam hukuman yang diberikan oleh Allah, tergantung seberapa besar dosa-dosa yang telah diperbuat seseorang.
Pemahaman bahwa orang yang mengalami malapetaka dan bencana adalah orang yang dosanya lebih besar dari orang yang tidak mengalami bencana.
Pemahaman ini salah! Sekalipun bencana dan malapetaka diizinkan Allah menimpa orang tertentu sebagai hukuman dosa mereka, tetapi semua itu tidak harus dilihat sebagai hukuman Allah.
Yesus tidak setuju dengan cara berpikir seperti yang itu, karena dalam kasus Ayub misalnya, Ayub mengalami malapetaka yang hebat yang sulit ditanggung dirinya dan keluarganya, meskipun Ayub adalah orang benar, jujur, takut akan Tuhan (Ayub 1:1 dst).
Dua kali Yesus mengulang kata-kata yang sama dalam ayat 3 dan 5: ouchi lego hymin, (artinnya Tidak! kata-Ku kepadamu) mau menegaskan bahwa Tuhan Yesus tidak mau turut menghakimi seseorang menurut cerita dan prasangka orang lain yang dibangun diatas dasar gosip dan . tidak pada fakta kebenaran yang sesungguhnya.
Tanggapan Yesus menegaskan bahwa orang yang mati dibantai oleh Pilatus atau pun yang mati tertimpa menara Siloam belum tentu karena dosa-dosa mereka yang besar (Lukas 13:3 dan 5).
Tuhan Yesus menegaskan bahwa prasangka seperti itu bukan saja picik, naif serta dangkal dalam berpikir, tetapi juga sangat keliru dan sesat.
Model atau jenis malapetaka seseorang bukanlah cerminan besar atau kecilnya dosa seseorang.
Dari pada berprasangka terhadap musibah yang orang lain alami, Yesus mengajak mereka untuk mengoreksi diri sendiri dan bertobat melalui perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah itu.