Breaking News

Percepat Pembangunan di NTT, Ini yang dilakukan Bupati Malaka Bersama Ibrahim Medah

Sementara kelompok penanggungjawab komoditi bertugas dan berperan mensosialisasikan jenis komoditi yang bisa ditanam di daerah yang bersangkutan

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/TENI JENAHAS
Rapat rencana kerja Tim Percepatan Pembangunan Provinsi NTT di Kabupaten Malaka, Rabu (10/7/2019). 

Percepat Pembangunan di NTT, Ini yang dilakukan Bupati Malaka Bersama Ibrahim Medah 

POS-KUPANG.COM| BETUN----Tim Percepatan Pembangunan Provinsi NTT yang dipimpin Ibrahim Agustinus Medah bersama Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran serta pimpinan perangkat daerah membahas agenda rencana kerja Tim Percepatan Pembangunan Provinsi NTT.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Malaka, Rabu (10/7/2019). Kegiatan dibuka Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran. Materi disampaikan Ketua Koordinator Tim Percepatan Pembangunan NTT sekaligus anggota DPD RI, Ibrahim A. Medah. Hadir saat itu seluruh pimpinan perangkat daerah Kabupaten Malaka serta pejabat eselon III dan IV lingkup Pemkab Malaka.

Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran mengatakan, dirinya menyambut
Tim Percepatan Pembangunan Provinsi NTT dengan gembira.

Kehadiran tim yang dikoordinator Ibrahim A Medah ini memiliki tujuan yang mulai dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan hidup masyaralat NTT. Hal itu sesuai cita-cita bangsa Indonesia yakni bangun jiwanya dan bangun badannya.

"Saya menayambut gembira kehadiran Pak Medah. Kami mengharapkan bapak Medah memberikan nasihat dan terlibat dalam diskusi ini," kata Bupati Stef.

Dua Penumpang Diturunkan, Gara Gara Ribut Soal Sandaran Kursi, Begini Kisahnya

Coba 8 Cara Ini Turunkan Berat Badan Untuk Kamu Usia Dia Atas 40 Tahun

Bupati pencetus program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) ini meminta kepada tim percepatan pembangunan yakni, bagimana mendaratkan program Provinsi NTT yang telah dijanjikan gubernur dan wakil gubernur sehingga program tersebut harus diimplementasikan di 22 kabupaten/kota salah satunya adalah Kabupaten Malaka.

Kemudian, memperkuat program bupati dan wakil bupati Malaka periode 2016-2021 sehingga program yang sudah dilaksanakan terus berjalan sesuai dengan rencana.

Bupati Stef meminta kepada Ibrahim Meda agar rapat kerja tim percepatan pembangunan harus dilakukan secara rutin dan diperlukan pengawasan secara periodik.

Empat Komoditi Siap Ditanam di NTT

Sebanyak empat komoditi perkebunan dan kelautan yakni jambu mente, kemiri, kelor dan rumput laut akan ditanam di seluruh wilayah NTT.

Secara keseluruhan luas tanam untuk komoditi jambut mente, kemiri, kopi, kakao masing-masing 10.000 hektare, sedangkan kelor 4 kemiri 10.000 hektare, kelor 4.000 hektare dan rumput laut sebanyak 8.800 petani rumput laut. Total anggaran program tersebut senilai Rp 12, M yang bersumber dari APBD I Provinsi NTT.

Masing-masing kabupaten/kota dialokasikan sebanyak 750 hektare untuk keempat jenis komoditi.

Penanaman komoditi ini merupakan implementasi program unggulan Pemerintah Provinsi NTT dibawa pimpinan Vicktor Laiskodat dan Yosef Nae Soi.

Hal ini disampaikan Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Provinsi NTT, Ibrahim A. Medah saat sosialisasi rencana kerja tim percepatan pembangunan NTT di Kabupaten Malaka, Rabu (10/7/2019).

Dalam sosialisasi yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Malaka ini, Medah menjelaskan gambaran umum tentang tugas dan fungsi tim, sistem penganggaran, jenis komoditi, luas wilayah dan sistem koordinasi.

Menurut Medah, untuk tahun 2019 ada empat komoditi yang akan dilaksanakan yakni jambu mente, kemiri, kelor dan rumput laut. Sedangkan komoditi kakao dan kopi akan dilaksanakan tahun depan. Tahun ini hanya diberikan bantuan tanaman pohon pelindung.

Anggaran untuk program ini bersumber dari APBD I Provinsi NTT. Dana program bersifat hibah dan langsung diberikan kepada anggota kelompok masyarakat.

Medah menambahkan, tim percepetan pembangunan NTT ini dibagi dalam dua kelompok yakni kelompok penangunggjawab wilayah dan kelompok penanggungjawab komoditi. Tim percepatan ini menganut sistem miskin struktur, kaya fungsi.

Kelompok penanggungjawab wilayah berperan untuk berkoordinasi dengan kepala daerah secara berjenjang sampai ke tingkat desa sekaligus mendamping pembentukan kelompok masyarakat di desa-desa.

Sementara kelompok penanggungjawab komoditi bertugas dan berperan mensosialisasikan jenis komoditi yang bisa ditanam di daerah yang bersangkutan.

ZODIAK BESOK! Ramalan Zodiak Kamis 11 Juli 2019 Cancer Coba Hal Baru, Virgo Baik-buruk, Zodiak Lain?

Miris! Sudah Terisolir, Guru Honor Asal Flores Digaji Rp 85.000

Dua Penumpang Diturunkan, Gara Gara Ribut Soal Sandaran Kursi, Begini Kisahnya

Untuk mengawas program ini, tim bersama gubernur sudah sepakat untuk mengoptimalkan tenaga PPL yang ada di provinsi NTT. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas/Adv).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved