Jauh Lebih Pendek, Petinju Asal SoE Ini Menang KO atas Petinju Timor Leste

Silem kian agresif. Bertarung dari jarak dekat, Silem beberapa kali mampu mendaratkan pukulan keras di wajah Felipe.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Silem Serang usai mengalahkan petinju dari Timor Leste, Felipe Atade dalam partai tambahan gelaran tinju The Border Battle di Gedung Olahraga Kupang, NTT, Minggu (7/7/2019). 

Jauh Lebih Pendek, Petinju Asal SoE Ini Mampu Menang KO atas Petinju Timor Leste

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Silem Serang, petinju asal SoE, NTT, tampil memukau di partai tambahan gelaran tinju The Border Battle yang diadakan di Gedung Olahraga Kupang, Minggu (7/7/2019).

Kendati tubuhnya jauh lebih pendek dibandingkan lawannya, Felipe Atade dari Timor Leste, Silem mampu membuat Felipe kesulitan meladeninya. Bahkan di Ronde II, Felipe nyaris terjatuh akibat hook keras dari tangan kanan Silem.

Memasuki Ronde III, Silem kian agresif. Bertarung dari jarak dekat, Silem beberapa kali mampu mendaratkan pukulan keras di wajah Felipe.

Ronde IV, Felipe tak mampu melanjutkan pertandingan lantaran hidungnya berdarah. Wasit pun menyatakan Silem menang TKO atas Felipe.

Silem dalam pertarungan itu terlihat rileks dan menikmati pertarungan tersebut. Bahkan ia begitu sering menebar senyum di sela-sela tinju. Para penonton pun dibuat histeris oleh aksi dan gayanya bartinju.

Menpora Terjatuh Saat Lawan Chris Namun Bisa Bangkit Lagi

BREAKING NEWS: Gempa 7.1 SR Guncang Maluku Utara, Hati-Hati Berpotensi Tsunami

VIDEO: Orang Lamakera Baru Naik Kapal Sabuk Nusantara. Ada Apa Ya?

Partai tambahan lainnya, Jhon Ruba dan Defry Palulu, dua petinju NTT, susah payah menang angka atas lawan mereka.

Jhon Ruba melawan petinju asal Filipina Joepher Montano dari Filipina, memperebutkan gelar juara super ringan IBO Oceania dan WBC.

Sementara itu, Defry Palulu melawan dan Ivor Lastrilla dari Filipina memperebutkan gelar juara super bulu Internasional Boxing Organization (IBO) dan WBC Asia.

Menghadapi Montano, Jhon sempat kesulitan meladeni kombinasi serangan yang dilancarkan Montano.

Pada Ronde II pelipis kiri Jhon mulai berdarah akibat benturan keras dengan Montano. Namun John mampu bertahan walaupun wajahnya bersimbah darah hingga pada ronde ke 10 (berakhir). Namun dia berhasil menang angka atas Montamo.

Sementara itu, Defry Palulu pada Ronde II mengalami bengkak pada pelipis kiri dan pada Ronde IV mengalami luka pada pelipis kanan akibat benturan keras dengan Ivor Lastrilla.

Namun, Defry tiga kali mendaratkan pukulan keras pada Ivor Lastrilla, sehingga membuat tampak sedikit linglung, sayangnya, Defry tidak mampu memanfaatkan momen itu untuk menjatuhkan Ivor Lastrilla.

Karena kondisi pelipis Defry yang terus mengeluarkan darah dan bengkak pelipis kanannya kian membesar menghalangi penglihatan Defry wasit pun menghentikan pertandingan dan Defry dinyatakan menang angka atas Ivor Lastrilla.

Penonton Histeris saksikan Duel Viktor Laiskodat vs Chris John

Pertarungan antara Gubernur NTT Viktor Laiskodat vs mantan juara dunia kelas bulu Chris John berlangsung seru di Gedung Olahraga berlangsung seru, Minggu (7/7/2019).

Para penonton yang memadati Gedung Olahraga berteriak histeris saat MC membacakan bahwa Chris John dan Viktor sebentar lagi akan bertarung.

Teriakan penonton kian menggelegar saat Viktor melangkah menuju ring dari sudut merah dan Chris John dari sudut biru.

Viktor tampil sportif mengenakan trending hitam dipadu mantel kuning. Sementara itu Chris John mengenakan kaos berkerat dipadu training hitam.

Saat wasit memberi aba-aba keduanya langsung mengambil inisiatif serangan. Penonton pun kian histeris. "Jangan main-main sikat," teriak penonton.

Pantauan POS-KUPANG.COM, di menit-menit awal, Viktor maupun Chris tampak hati-hati dan kurang terbuka, sembari melepaskan jep-jep ringan. Namun Viktor mampu beberapa kali mendaratkan hook di wajah Chris John. Kendati tak lagi seenerjik dulu, penampilan Chris John tetap menghibur.

Sayangnya duel orang nomor satu di NTT itu melawan Chris John tersebut hanya berlangsung satu Ronde, padahal banyak penonton yang masih ingin menyaksikan duel keduanya. "Tambah lagi pa Gubernur, satu kali lagi," teriak penonton.

Usai partai eksibishi tersebut, Viktor menyerahkan penghargaan dan cindra mata kepada Chris John.

Sesaat kemudian, dilanjutkan partai eksibishi ke dua, mempertemukan Chris John melawan Menpora, Imam Nahrawi. Menpora tampak gembira saat memasuki ring disambut riuh tepuk tangan dari penonton.

Usai diberi aba-aba oleh wasit, Imam dengan cepat melancarkan serangan kepada Chris John, namun dapat diantisipasi dengan baik oleh Chris John. Imam sempat terjatuh namun bangkit lagi dan melanjutkan pertandingan.

Tak disangka, usai duel, wasit menetapkan Imam sebagai pemenang. Sebelum keluar riang Iman dan Chris John saling menyalami dan berpelukan.

Perebutan Gelar Juara Dunia Tinju Kelas Terbang IBO

Perhelatan pertandingan perebutan gelar juara dunia kelas terbang versi International Boxing Organization (IBO) dalam pertandingan bertajuk The Border Battle 2019 yang dilaksanakan di GOR Flobamora Oepoi Kupang NTT pada Minggu (7/7/2019) malam memukau penonton.

Para penonton mengaku terkesan dan sekaligus terhibur dengan partai partai tinju internasional yang dihelat di Kupang, ibukota Provinsi NTT itu.

Danrem Wirasakti Brigjen TNI Syaiful Rahman mengatakan bahwa sebagai penonton dirinya merasa terhibur dengan suguhan penampilan demi penampilan yang dikemas dalam pertandingan bertajuk the Battle Border itu. Ia mengaku, secara entertainment pergelaran tersebut memulai dan menghibur.

"Dari sisi olahraga dan entertainment saya merasa terhibur, ini luar biasa," ujarnya.

Dilihat dari animo masyarakat, jelas Danrem, perhelatan tersebut sudah cukup menghibur masyarakat. Ia mengatakan mudah-mudahan ke kegiatan depan tetap diadakan dan mastakark terhibur. .

Menyinggung soal potensi atlet tinju dari Flobamora, Danrem mengaku cukup menjanjikan. Ia mengatakan, potensi tersebut tunggal dipoles saja sehingga dapat menghasilkan atlet atlet profesional yang mampu bersaing dan menjadi juara hingga level internasional.

Ia juga mengatakan bahwa dengan suksesnya perhelatan ini tentu akan menarik lebih banyak promotor tinju ke NTT.

"Bagus untuk penyaluran bakat daripada pemuda berkelahi di jalan. Mudah mudahan animo tinju bisa tertarik, terutama para promotor," katanya.

Senada, Danlanud El Tari juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengaku mendapat suguhan pertunjukan tinju yang menarik dan menghibur.

Dalam the Battle Border juga menampilkan satu petinju dari Dirgantara Boxing Camp yakni Emanuel Nahak. Danlanud El Tari Kupang mengatakan Dirgantara Boxing Camp dibawah Markas Besar TNI AU juga turut ambil bagian.

Ia mengatakan, Iven Iven seperti ini penting untuk meningkatkan. Kualitas atlet terutama atlet atlet potensial dari daerah.

Norma Tafuli, seorang penonton yang khusus datang dari TTU untuk menyaksikan fuel perebutan juara dunia ini mengaku senang.

Ia mengatakan euforia penonton dan suasana pertandingan terlebih pada kelas utama sulit untuk dibahasakan.

Ia mengatakan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menyaksikan tinju.

Namun demikian ia benar benar menikmati tontonan dari awal sampai akhir. Baik dari partai partai tinju maupun hiburan yang dutampolkan.

Jauh Lebih Pendek, Petinju Asal SoE Ini Mampu Menang KO atas Petinju Timor Leste

Silem Serang, petinju asal SoE, NTT, tampil memukau di partai tambahan gelaran tinju The Border Battle yang diadakan di Gedung Olahraga Kupang, Minggu (7/7/2019).

Kendati tubuhnya jauh lebih pendek dibandingkan lawannya, Felipe Atade dari Timor Leste, Silem mampu membuat Felipe kesulitan meladeninya. Bahkan di Ronde II, Felipe nyaris terjatuh akibat hook keras dari tangan kanan Silem.

Memasuki Ronde III, Silem kian agresif. Bertarung dari jarak dekat, Silem beberapa kali mampu mendaratkan pukulan keras di wajah Felipe.

Ronde IV, Felipe tak mampu melanjutkan pertandingan lantaran hidungnya berdarah. Wasit pun menyatakan Silem menang TKO atas Felipe.

Silem dalam pertarungan itu terlihat rileks dan menikmati pertarungan tersebut. Bahkan ia begitu sering menebar senyum di sela-sela tinju. Para penonton pun dibuat histeris oleh aksi dan gayanya bartinju.

Partai tambahan lainnya, Jhon Ruba dan Defry Palulu, dua petinju NTT, susah payah menang angka atas lawan mereka.

Jhon Ruba melawan petinju asal Filipina Joepher Montano dari Filipina, memperebutkan gelar juara super ringan IBO Oceania dan WBC.

Sementara itu, Defry Palulu melawan dan Ivor Lastrilla dari Filipina memperebutkan gelar juara super bulu Internasional Boxing Organization (IBO) dan WBC Asia.

Menghadapi Montano, Jhon sempat kesulitan meladeni kombinasi serangan yang dilancarkan Montano.

Pada Ronde II pelipis kiri Jhon mulai berdarah akibat benturan keras dengan Montano. Namun John mampu bertahan walaupun wajahnya bersimbah darah hingga pada ronde ke 10 (berakhir). Namun dia berhasil menang angka atas Montamo.

Sementara itu, Defry Palulu pada Ronde II mengalami bengkak pada pelipis kiri dan pada Ronde IV mengalami luka pada pelipis kanan akibat benturan keras dengan Ivor Lastrilla.

Namun, Defry tiga kali mendaratkan pukulan keras pada Ivor Lastrilla, sehingga membuat tampak sedikit linglung, sayangnya, Defry tidak mampu memanfaatkan momen itu untuk menjatuhkan Ivor Lastrilla.

Karena kondisi pelipis Defry yang terus mengeluarkan darah dan bengkak pelipis kanannya kian membesar menghalangi penglihatan Defry wasit pun menghentikan pertandingan dan Defry dinyatakan menang angka atas Ivor Lastrilla.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved