Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan, Kamis 4 Juli 2019: Karunia Roh dan Akal Sehat Sangat Berkaitan

Persoalan tentang bahasa Roh atau karunia Roh menjadi salah satu topik penting dalam 1 Korintus 14:1- 40.

Editor: Ferry Jahang
Dok Pribadi
Dr. Messakh Dethan 

Persoalan tentang bahasa Roh atau karunia Roh menjadi salah satu topik penting dalam 1 Korintus 14:1- 40.

Sebelumnya dalam pasal 12 dan 13 Rasul berbicara karunia-karunia Roh kudus yang ada dalam jemaat, namun Paulus menegaskan bahwa semua karunia itu memang penting dalam jemaat, tetapi yang terpenting adalah kasih.

Karunia apapun menurut Rasul Paulus harus berguna bagi gereja dan landasan utamanya adalah Kasih yang mengacu kepada kasih dan pengorbanan Kristus di salib.

Dalam 1 Korintus 14:18 dan 19 Rasul Paulus menulis "Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.

Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.

Ini artinya apa? Artinya bagi Paulus bahasa Roh itu harus bermanfaat dan ada faedahnya bagi gereja.

Percuma orang mengklaim dan nampaknya berbicara dalam bahasa roh, tetapi ia sendiri tidak mengerti dan merasakan manfaatnya, apalagi jemaat yang lebih luas.

Paulus memperingatkan jemaat untuk berhati-hati terhadap hal ini, jika tidak mau disebut gila. Karena antara karunia roh dan akal sehat sangat berkaitan.

Paulus menurut Norman Hillyer (lihat Norman Hillyer, 1 Corinthians dalam New Bible Commentary, Third Edition, Guthrie, dkk, Inter Varsity Press, Leicester-England, 1970, hlm., 1069)

dalam 1 Korintus 14:14 dan 15 menekankan pentingnya pikiran atau hikmat akal budi dalam ibadah gereja.

Ibadah juga harus bersifat "intelegent". "14 Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.

15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku;

aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku." (1 Korintus 14:14 dan 15.

Jika hanya roh saja dan tanpa pikiran maka sungguh tidak intelegent. 23 Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama

dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved