Headline News Hari Ini

Pemprov NTT Intervensi Budidaya Tanaman Pinang

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mengaku sudah membagi anakan pohon pinang kepada masyarakat.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Alfons Nedabang
ISTIMEWA
Ilustrasi buah pinang 

Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Sumba Barat, Ir. Amos R. Dida mengatakan, tanaman pinang dan sirih tersebar di seluruh wilayah Sumba Barat. Hanya saja belum menjadi usaha utama masyarakat. Padahal tingkat konsumsi pinang dan sirih sangat tinggi terutama pada setiap gelaran acara adat istiadat.

Simak YUK Pengakuan Suami yang Jual Istri Rp 1,5 Juta di Twitter

Ditemui di Waikabubak, Rabu (3/7/2019), Amos menjelaskan, selama ini pihaknya mensosialisasi dan mengimbau masyarakat menanam pinang dan sirih karena bernilai ekonomis.

"Minat masyarakat Sumba Barat menanam pinang dan sirih masih tergolong rendah karena tanaman terbatas untuk kebutuhan konsumsi saja. Padahal kalau saja dikembangkan lebih luas maka akan mendatangkan nilai ekonomis tinggi karena memiliki pangsa pasar cukup besar pula," katanya.

Untuk meningkatkan budidaya pinang dan sirih, lanjut Amos, Pemkab Sumba Barat telah meminta petani menanam pinang dipinggiran kebun. Tapi belum berkembang baik karena kurang mendapat perawatan.

Daftar Nama 20 Negara dengan Polusi Udara Tertinggi di Dunia, Urutan Pertama Bangladesh Pertama

Menurutnya, saat ini pemerintah mengembangkan pinang bonat yang memiliki kualitas lebih baik. Pada tahun 2019, pemerintah mendapat anggaran dari Pemerintah Provinsi NTT untuk mengembangkan tanaman pinang seluas 5 hektar. Anakan pinang akan dibagikan kepada warga Sumba Barat.

Amos mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pinang, sirih dan porang (umbi-umbian).

DPRD Dukung

Sampai saat ini belum ada perhatian pemerintah terhadap budidaya pinang. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh pangsa pasar yang belum begitu terasa sehingga masyarakat membudidayakan secara swadaya.

"Jadi selama ini belum ada perhatian dari pemerintah terkait budidaya pinang. Persoalannya juga adalah pangsa pasar hanya ada di dalam wilayah NTT," kata Anggota Komisi II DPRD Provinsi NTT, Fredi Mui ketika dimintai tanggapannya, Rabu (3/7/2019).

MIS Al-Ikhtiar Mburak Kecamatan Komodo Butuh Perhatian Pemerintah

Selain pangsa pasar, sebut Fredi, faktor lain yang mempengaruhi adalah soal produksi pinang di NTT yang tidak merata di setiap daerah.

Mengenai intervensi anggaran untuk budidayakan pinang, politisi Partai NasDem ini mengatakan, program ini lebih tepat jika diintervensi APBD II.

"Untuk pengembangan pinang saya kira fokus di sejumlah kabupaten saja seperti di beberapa kabupaten di Pulau Timor dan Pulau Sumba dan Sabu," katanya.

Intervensi anggaran dari APBD I NTT dimungkinkan apabila ada permintaan yang luar biasa dari daerah lain atau dari manca negara.

Oswaldus
Oswaldus (ISTIMEWA)

Sekretaris Komisi II DPRD NTT, Oswaldus pinang merupakan salah satu potensi ekonomi yang dapat diandalkan. DPRD NTT tentu mendukung apabila pemerintah melakukan pengembangan tanaman pinang.

"Memang pinang mempunyai nilai ekonomis tinggi, selain nilai budaya bagi orang NTT. Di pihak lain, komoditi ini bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman ini cocok di NTT, karena iklim dan struktur tanah di NTT sangat cocok untuk pertumbuhan pinang," kata Oswaldus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved