TRIBUN WIKI : Pesona Watundoa di Nagekeo yang Jarang Diketahui Publik
Kabupaten Nagekeo merupakan satu diantara Kabupaten yang berada di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
TRIBUN WIKKI : Pesona Watundoa di Nagekeo yang Jarang Diketahui Publik
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kabupaten Nagekeo merupakan satu diantara Kabupaten yang berada di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ibu Kota Kabupaten Nagekeo yaitu Mbay.
Kabupaten ini memiliki banyak destinasi wisata yang unik dan menarik. Sebut saja Air Terjun Ngabatata, Pulau Kinde, Pulau Pasir Putih Ri'i Ta'a, Kampung Adat Tutubhada, Nunungongo, Pantai Kota Djogo, Pantai Nagelewa, Nangateke dan masih banyak lagi tempat wisata lainya yang sangat menarik.
Satu diantara yang tidak kalah menarik di Kabupaten Nagekeo adalah tempat wisata Pantai Watundoa.
Pantai ini rupanya masih jarang diketahui publik sehingga masih banyak yang tidak mengenal pantai tersebut.
Letaknya di Desa Waekokak tepatnya di belakang pemukiman Translok Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
• Raih Kemenangan Perdana di Kandang, Pelatih Bajul Ijo Persebaya Surabaya Beri Apresiasi Pemain
• 94 Personil Polres Belu Naik Pangkat
• Pelatih Maung Bang Robert Alberts Segera Depak Pemain Persib, Ini Daftar Nama Pemainnya ?
Warga setempatnya menyebutkan Watundoa. Watu (batu) Ndoa (kembar) yang artinya Batu Kembar.
Pesona Pantai ini memang sangat unik dan menarik. Ada dua buah batu yang cukup besar berdiri tegak dibibir Pantai. Dua gugusan batu kembar yang membentuk seperti bukit.
Uniknya, diatas dua batu kembar ini terdapat rumput dan tumbuhan-tumbuhan yang hidup segar.
Yang lebih menarik lagi adalah dibawa batu kembar tersebut terdapat gua.
Gua itu rupanya tempat sarang bagi ratusan ekor kelelewar. Di bagian lain gua yang terdapat dikawasan ini bisa dijadikan tempat selfie (foto-foto) karena bentuknya unik dan alamiah.
Bentuk batunya dibagian bawa batu sangat unik dan seperti replika sisik ular. Pesonanya sangat memanjakan mata.
Tak hanya pesona batu yang unik, keindahan pantainya sangat mengagumkan.
• Bobotoh Kritik Persib Bandung, Begini Pembelaan dan Alasan Pelatih Robert Alberts
• Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT Tingkatkan SDM Kepala Perpustakaan
Hamparan pasir putih dan pantainya bersih menjadi Pantai Watundoa tidak seperti pantai lainnya di Nagekeo.
Tak hanya itu, pesona bunga dan pohon bakau (mangrove) dibibir pantai membuat anda nyaman menikmati suasana disana.
Dari Kota Mbay perjalanan hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit saja. Jika dari arah Riung bisa sampai di Translok Desa Waekokak dengan memakan waktu 30-40 menit saja.
Biaya masuknya tidak ada alias gratis, karena memang kawasan ini belum diperhatikan secara serius oleh pemerintah setempat.
Jalan masuknya pengunjung bisa melalui hutan bakau dan bisa dipandu oleh warga disana.
Warga Desa Waekokak, Yosep Satu (51) menjelaskan, Watundoa sejak dulu kalah sudah ada.
Namun jarang diekspos sehingga banyak yang belum mengetahui tempat tersebut.
"Mungkin banyak orang yang belum tahu tempat ini. Padahal tempat ini indah sekali. Ada tempat untuk mancing, hutan bakau dan sangat lengkap disini," ujar Yoseph, kepada POS KUPANG.COM, Senin (1/7/2019).
Yosep mengatakan pengunjung bisa menaiki keatas Watundoa dan berselfie ria diatas. Tempatnya sangat strategis dan jarang orang datang berkunjung.

Yosep mengaku kawasan itu sangat lengkap untuk berwisata. Sebelum masuk kekawasan Watundoa, pengunjung akan disuguhkan dengan pesona kolam alam dan tambak ikan milik warga Translok.
Pengunjung bisa menikmati indahnya bukit-bukit dikaki Waekokak seperti Sangabenga dari pantai. Bisa abadikan momen dan pandangan kearah utara dari Pantai Watundoa sangat indah dan luas.
"Kita kalau duduk ditambak sebelum masuk ke bibir pantai Watundoa, lihat ke arah Sangabenga indah sekali. Kami sering setiap sore lihat Sunset dari lokasi tambak," paparnya.
Ia mengatakan akses jalan masuknya yang kebanyakan orang tidak tahu. Kalau jalan masuknya bagus dan ditata lagi pasti banyak yang akan berkunjung.
Selama ini jika ada warga yang datang pasti cari jalan masing-masing. Intinya bisa sampai ke Watundoa.
"Watundoa tidak hanya soal batunya, tapi keindahan pantainya. Bunga dibibir Pantai dan Pesona hutan bakau yang menjadi indah dipandang. Selainya itu bentuk batu dibagian bawa Watundoa membuat kita beta," ujarnya.
Warga lain, Paskalis Sadhi, mengungkapkan bahwa sejak kecil mereka suka datang ke Kawasan Pantai Watundoa.
Karena letaknya tidak terlalu jauh dari Perkampungan. Hanya memakan waktu 10 menit saja dan jika ingin berenang dilaut Watundoa menjadi pilihan utama.
"Kami sering datang mandi dan mancing, pukat ikan ditempat ini. Karena pantainya bersih sekali. Kami sejak kecil itu sudah sering ketempat ini," ujarnya.
Cocok Berkemah
Paskalis mengungkapkan kawasan pantai Watundoa sangat cocok untuk berkemah. Kawasan pantainya sangat luas dan sangat nyaman untuk para pencinta lingkungan.
Kawasan hutan Mangrove yang lebat dan tumbuhan laut lainnya membuat pengunjung betah jika disana.
"Cuma akses jalan saja yang orang tidak tau tempat ini. Paling warga seputar sini saja yang tau. Mungkin juga sebagian orang Nagekeo sudah mengenal tempat ini. Jarang diekspos rupanya," ungkap Paskal.
Ia mengatakan jika ingin ketempat ini bisa juga mengajak warga Translok untuk memberi petunjuk jalan masuk.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)