Pemuka Agama di Tangerang Tewas Dibunuh oleh Adik Iparnya, Pelaku Dikeroyok Warga saat Diamankan
Seorang pemuka agama di Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang dibunuh oleh adik iparnya secara sadis.
POS KUPANG.COM -- Seorang pemuka agama di Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang dibunuh oleh adik iparnya secara sadis.
Tragedi berdarah terjadi di Kampung Nanggung RT 04 / RW 01 Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Selasa (2/7/2019).
Pemuka agama di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerangtewas dibacok dan menyulut amukan massa.
Korban diketahui bernama Yahya.
Yahya merupakan ustaz dan guru ngaji di wilayah Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.
Kini kasus tersebut tengah ditangani Polsek Cisoka, KabupatenTangerang.
Kapolsek Cisoka, AKP Uka Subakti, menjelaskan ikhwal dari peristiwa tersebut.
"Kami langsung datang ke lokasi dan mengamankan pelaku," ujar Uka kepada Warta Kota, Selasa (2/6/2019).
Saat tersangka diamankan, memancing kemarahan warga.
Masyarakat sekitar pun langsung mengeroyok pelaku.
"Kami mencoba melerai, tapi warga semakin mengamuk," ucapnya.
Polisi pun sempat menembak ke arah udara agar massa bubar.
Tapi warga tetap saja tersulut emosinya.
"Pelaku sudah kami bawa ke Mapolsek Cisoka untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Uka.
Korban dibunuh oleh adik iparnya sendiri.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Cisoka, Uka Subakti, yang menangani kasus ini.
Insiden berdarah tersebut terjadi di rumah tersangka, Kampung Nanggung RT 04 / RW 01 Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.
"Pelaku bernama Sarjaya berusia 63 tahun. Dia merupakan adik ipar dari korban," ujar Uka kepada Warta Kota, Selasa (2/7/2019).
Uka menyebut pelaku membacok korban dengan menggunakan golok.
Korban mengalami luka parah di bagian leher hingga akhirnya tewas.
"Barang bukti sebilah golok bergagang besi kami amankan," ucapnya.
Sontak peristiwa ini membuat marah warga sekitar.
Massa mengamuk lantaran pelaku telah tega membunuh pemuka agama tersebut.
Polisi pun sempat melerai dengan melepaskan tembakan ke udara.
Namun massa tetap saja melakukan pengeroyokan saat tersangka diamankan aparat.
"Kami masih melakukan pemeriksaan dan mendalami kasus ini," kata Uka. (*)