Renungan Harian

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 1 Juli 2019: "Jangan Hanya Mengejar Isi Kepala & Isi Dompet"

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 1 Juli 2019: Jangan Hanya Mengejar Isi Kepala dan Isi Dompet

Editor: Eflin Rote
istimewa
Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh MA 

Karena itu pendidikan perlu dilakukan sedini mungkin, agar anak-anak, remaja, atau pemuda dapat diarahkan kepada jalan yang benar.

Selain itu kenapa pendidikan bagi orang muda penting  karena bekal kebenaran di masa muda mempersiapkan mereka menempuh jalan kebenaran di masa tuanya, sehingga mereka tidak menyimpang.

Pendidikan kecakapan dan keahlian memang penting tetapi jauh lebih penting adalah pendidikan karakter.

Bagi penulis Amsal didikan akan memampukan orang untuk memilih jalan bijak dan bukan jalan kefasikan. Kemampuan untuk memilih itulah yang akan menentukan kesuksesan hidup seserorang kelak.

Tentu saja kisahnya akan jauh berbeda bila orang tidak diberikan pendidikan pada kesempatan yang paling baik di dalam hidupnya, yaitu pada masa mudanya. Ini mencakup masa kanak-kanak sampai mencapai taraf kematangan.

Bila di dunia ini ada hal yang tidak bisa ditunda-tunda, maka pendidikan anak adalah salah satunya.

Namun perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan pendidikan bukan sekadar memberi anak makan, menyediakan pakaian dan ruang tidur yang nyaman!  Karena itu bagi penulis Amsal pendidikan mencakup tindakan mengajar, menasehati, mendisiplin anak, dsbnya.

Mendidik adalah sebuah upaya membentuk karakter hingga anak hidup takut akan Tuhan Allah.

Ada orang mau kaya dan sukses, tetapi tidak mau melalui proses untuk mendapatkannya.

Maunya, "sim salabim!" dan sekejap mendapatkan apa yang diinginkan. Bahkan tidak sedikit orang yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan kekayaan, kehormatan, dan kemuliaan.

Memiliki kekayaan adalah baik, tetapi bukan yang terbaik dan terutama. Nama baik dan kasih, jauh lebih berharga daripada kekayaan besar (Amsal 22:1).

Tetapi ada saja orang yang mengabaikan nama baik dan menggunakan cara-cara tidak halal untuk mengumpulkan kekayaan.

Contohnya, menumpuk kekayaan dengan menindas orang lemah, memberi suap dan hadiah kepada orang kaya (Amsal 22:16). Dengan cara seperti itu, mereka berpikir bahwa dirinya akan menerima imbalan yang lebih besar.

Apabila kekayaan diperoleh seseorang dengan cara-cara yang tidak halal dan jahat, maka di kemudian hari orang tersebut akan menuai bencana (Amsal 22:8, 16).

Sebaliknya, mereka yang jujur, mencintai kesucian hati, menjaga nurani yang bersih akan menerima kedudukan, menjadi sahabat pemimpin (Amsal 22:11), dan diberkati.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved