13 Fakta Kronologis Siswi SMA Kupang yang Dijual Orangtua dan Jadi Budak Seks Kakek-Kakek

13 Fakta Kronologis Siswi SMA yang Dijual Orangtua dan Jadi Budak Seks Kakek-Kakek, seperti yang dihimpun POS-KUPANG.COM

Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
ilustrasi
Ilustrasi - 13 Fakta Kronologis Siswi SMA Kupang yang Dijual Orangtua dan Jadi Budak Seks Kakek-Kakek 

Mengetahui dirinya hamil, SM pun melarikan diri dari rumah.

Akhirnya, SM pun mengaku ke LSM Rumah Perempuan.

8. Lapor polisi sejak Januari 2019

Kepada Pos-Kupang.com, Chornelis Pello mengatakan, pada Januari 2019, LSM Rumah Perempuan melaporkan peristiwa ini ke Polres Kupang.

Namun sampai saat ini, Juni 2019, belum ada kejelasan terhadap dugaan pencabulan yang dialami SM, siswi SMA ini yang menjadi budak seks tersebut.

Selanjutnya, SM dititipkan di Panti Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial NTT.

9. Sempat diminta pulang

Meski berada di Panti Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial NTT, orangtua SM, siswi SMA yang diduga menjadi budak seks ini sempat diminta pulang orangtunya.

Saat itu, orangtua SM beralasan kakek korban dalam keadaan sakit keras.

Hal ini digunakan untuk meminta pihak panti agar bisa bertemu korban, sebab, kata dia, korban sejak berada di panti tidak mau bertemu orangtuanya.

Alasan tersebut membuat korban ditemani pihak panti ke rumah korban, namun ternyata kakek korban dalam keadaan sehat.

10. Keluarga lapor Polda NTT

Karena dirasa penanganan hukum yang dilakukan Polres Kupang terkesan lamban. Akhirnya pihak keluarga besar pun melaporkan ke Polda NTT.

Menurut Chornlis, Polres Kupang mengaku kurangnya saksi dalam pengungkapan kasus tersebut.

"Kami sudah ke Polres Kupang tapi bilangnya kurang saksi. Nah. Kalau orang yang diperkosa harus ada saksi?," ujarnya.

Akhirnya, keluarga besar pun ke Polda NTT, Kamis (27/6/2019) sore untuk mengadukan peristiwa yang dialami SM, siswi SMA ini. 

Kuasa hukum keluarga korban, Dedy S Jehapay SH meminta Polda NTT segera mengambil alih penanganan kasus tersebut dan meminta tindakan hukum serta segera memeriksa penyidik yang menangani perkara ini.

11. Keluarga besar ingin kasus dugaan pencabulan terhadap SM, siswi SMA tuntas

Te'o (tante, dalam bahasa Rote) korban, Weli Mesak (37) menginginkan kasus yang menimpa keponakannya ini segera dituntaskan.

Menurutnya, orangtua korban tidak lagi perduli dengan keadaan anaknya.

Orangtua korban yakni ayah korban yang juga saudara laki-lakinya, LJM dan istrinya, YVL.

"Karena orangtuanya tidak peduli. Kalau tidak urus anak ini, mau ke mana? Dia mau bersalin ke mana? itu keponakan kandung saya," ujarnya.

12. Keluarga besar menduga adik SM juga jadi korban budak seks

Dalan kesempatan itu, menurut penuturan korban pada tantenya, adik perempuan korban mengaku juga dipaksa orangtua untuk menggantikan kakaknya melayani kakek ZA.

Adik kandung korban berinisial F, baru duduk di bangku SMP kelas VII.

"Keterangan dari korban saat bai (kakek) ada sakit, adiknya bisik ke kakaknya (korban), bilang 'kakak jalan tapi saya jadi korban. Bapak suruh saya ganti kakak'. Anak masih SMP kelas 2," cerita Weli.

Pihaknya menduga, adik korban yang juga masih duduk di bangku SMP itu juga menjadi korban pencabulan.

13. Kasus masih ditangani Polres Kupang

Sementara itu, Polda NTT menyatakan sampai saat dugaan kasus pencabulan SM, siswi SMA yang menjadi korban budak seks kakek ZA masih ditangani pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, sampai saat ini penanganan kasus tersebut masih ditangani oleh Polres Kupang.

( POS-KUPANG.COM/Gecio Viana/Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved