Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Protestan 26 Juni 2019, "Ketulusan Lebih Kuat dari Prasangka Buruk"
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu
Apabila mereka melihat seorang bukan-Yahudi sedang sekarat, mereka tidak merasa berkewajiban untuk menyelamatkan nyawanya.
Menurut Lightfoot mereka hanya memahami bahwa orang-orang di luar Israel bukanlah sesama mereka. Titik.
Melalui Perumpamaan ini Yesus hendak meruntuhkan pemahaman yang sangat terbatas, sempit, bahkan picik tentang siapakah sesama manusia?
Yesus ingin meluruskan pemikiran mereka yang salah bahkan tidak manusiawi ini, bahwa sesama mereka adalah semua orang, tanpa memandang suku, bangsa, agama, atau status apapun yang melekat pada dirinya.
Dalam perumpamaan itu orang Yahudi malang itu ditolong oleh seorang Samaria yang berasal dari suku bangsa yang paling dianggap hina dan dibenci oleh orang-orang Yahudi.
Orang inimalah masih memiliki belas kasihan. (kata ini yang sering digunakan untuk menggambarkan keprihatinan Yesus terhadap orang kusta, orang sakit dsb).
Imam dalam perumpamaan tadi mengeraskan hatinya terhadap salah seorang dari bangsanya sendiri, tetapi orang Samaria justru membuka hatinya terhadap orang dari bangsa lain.
Belas kasihan yang ada pada diri orang Samaria ini bukanlah belas kasihan yang berpangku tangan. Baginya, belumlah cukup untuk sekadar berkata,
"Semoga cepat sembuh, semoga ada yang menolongmu" (Yak. 2:16), tetapi saat hatinya tergerak, ia mengulurkan tangannya kepada orang malang yang miskin ini (Yes. 58:7,10; Ams. 31:20).
Orang Samaria ini memiliki kebaikan hati yang tulus, tanpa pamrih dan tanpa embel-embel, serta tanpa banyak alasan.
Setelah mengisahkan perumpamaan itu Yesus bertanya kepada pakar Taurat itu:
"Sekarang katakan kepada-Ku, Siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu (ay. 36), imam, orang Lewi, atau orang Samaria itu?
Siapakah dari antara mereka yang berlaku sebagai sesama manusia?" Ahli Taurat itu menjawab ,"Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.
" Maka Yesus berkata: Pergilah, dan perbuatlah demikian.
Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan:
Pertama: Tidak semua orang yang menjumpai kita datang dengan niat yang baik. Mungkin saja ada yang datang dengan niat buruk.