Pengakuan Mon, Perempuan Indonesia yang Dijual ke China untuk Dikawinkan

Mon lalu dibawa ke rumahnya dan dikenalkan kepada dua pria keturunan China, tetapi perempuan berusia 22 tahun ini menolak.

Editor: Alfred Dama
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama.NOVA WAHYUDI
Sekjen Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Bobby Anwar Maarif (kanan) bersama Ketua DPC SBMI Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) Mahadir (kiri), Pengacara Publik LBH Jakarta Oki Wiratama (kedua kanan) dan korban kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Monica (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (23/6/2019). LBH Jakarta bersama Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang tergabung dalam Jaringan Buruh Migran mengatakan sebanyak 13 perempuan asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dan 16 perempuan asal Jawa Barat menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus perkawinan (pengantin pesanan). 

Seminggu setelahnya atau tepatnya pada 18 September 2018, dia diboyong suami beserta mertuanya ke China.

Namun, Mon tak tahu di wilayah mana dia tinggal.

Zodiak Cinta! Ramalan Zodiak Kamis 27 Juni 2019, Capricorn Dapat Kenalan Baru, Pisces Tahan Emosimu!

Bella Hadid Diboikot Arab Karena Dianggap Injak Bendera di Insta Story di Bandara? Ini Ceritanya!

"Saya hanya tahu tinggal di daerah pegunungan," katanya singkat.

Diamankan Polisi Baru beberapa hari menetap di rumah mertua, Mon disuruh bekerja merangkai bunga dari pukul tujuh pagi sampai jam tujuh malam.

"Itu upah kerja saya, tidak dikasih barang Rp 100 perak pun," ujarnya. Mon mengaku tak bisa menolak perintah mertuanya.

Kalau membangkang, dia akan dipukul oleh suaminya dan tak diberi makan berhari-hari.

"Kalau saya melawan, tidak dikasih makan dua hari. Makanan saya diumpetin sama mertua. Saya dipukuli suami sampai biru-biru, ditinju pakai tangan," ungkapnya.

Belakangan pula, Mon baru tahu, pekerjaan suaminya adalah kuli bangunan. Pernah suatu kali, lanjut dia, saat menolak permintaan berhubungan seks karena sedang menstruasi, dia ditelanjangi.

"Saat itu saya sedang menstruasi, saya tidak mau melayani suami saya. Tapi saya dimarahi mertua dan disuruh telanjang untuk buktikan sedang haid," lanjutnya kemudian.

Karena tak betah, Mon berusaha mengontak si "mak comblang" agar dipulangkan, tetapi hasilnya nihil. "Tidak bisa dihubungi," ujarnya.

Ya Ampun! Remaja 15 Tahun Ini Disiksa, Alat Vitalnya Dibakar dengan Korek Api

Jadi Janda Lagi, Tata Janeeta dan Mehdi Zati Resmi Bercerai

Sejak dikenalkan dengan Hao Tengfei dan dua bulan tinggal di China, Mon tak memberi tahu orangtuanya di kampung karena dilarang oleh si "mak comblang".

Barulah pada Oktober 2018, dia berani mengontak ayah-ibunya.

Tak tahan hidup di China dan mendapat kabar bapaknya meninggal, Mon ingin kabur.

Niat itu baru terlaksana pada awal Juni lalu. Dia melarikan diri dari rumah mertuanya dengan menaiki bus.

"Saya stop bus yang lewat. Turun di terminal bus Wuji. Terus saya stop taksi minta diantar ke kantor polisi setempat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved