Breaking News

Di TTS Tambak Garam Masih Dikelola Disperindagkop

Di Kabupaten TTS Tambak Garam Masih Dikelola Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi ( Disperindagkop)

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten TTS, Melianus Bana mendukung pengoptimalan 

Di Kabupaten TTS Tambak Garam Masih Dikelola Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi ( Disperindagkop)

POS-KUPANG.COM | SOE - Pengelolaan tambak garam di Kabupaten TTS masih dikelolah oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi ( Disperindagkop) Kabupaten TTS.

Lokasi tambak garam sendiri berada di Desa Toineke, Kecamatan Kualin. Dari luas 7,5 Ha area tambak garam, Disperindagkop baru memgelolah 0,5 Ha atau 200 meter persegi.

Awasi Bidang Kesehatan, BPOM MoU dengan Unkriswina Sumba

Hal ini tak lepas dari minimnya anggaran yang dialokasikan guna pengelolaan lahan tambak garam tersebut.

"Kita masih mengalami keterbatasan alat produksi garam sehingga baru mampu kelolah sekitar 0,5 Ha," ungkap Kepala Disperindagkop, Benny F. Tobio kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (26/6/2019) melalui sambungan telepon.

Ratusan Siswa Baru SMPN 10 Kupang Siap Ikut MOS

Dalam mengelolah tambak garam lanjut Benny, pihaknya menggunakan tenaga pekerja dari masyarakat Toineke. Dalam setahun, tambak garam Toineke mampu menghasilkan 30 ton garam dan menyumbang PAD sebanyak Rp 50 juta.

Mulai tahun ini, Disperindagkop akan menerapkan sistem prisma guna meningkatkan produksi tambak garam. Dengan teknologi tersebut, dilahan seluas 6 kali 6 mampu menghasilkan 12 Kg per hari.

Selain itu, Disperindagkop juga tengah mencoba menjalin kerjasama dengan PT Tamaris guna meningkatkan produksi tambak garam Toineke.

Namun hingga saat ini diakuinya belum dilakukan duduk bersama guna membahas bentuk kerjasama dan pembagian untungnya seperti apa.

"Untuk meningkatkan produksi kita coba ganti teknologi, dari teknologi giomenbran ke teknologi prisma. Selain itu kita juga akan menjalin kerjasama dengan PT Tamaris dalam pengelolaan tambak garam Toineke," ujarnya.

Bupati TTS, Egusem Piether Tahun menegaskan dirinya mendukung keberadaan PT Tamaris dalam pengelolaan tambak garam. Ia berjanji akan membantu proses perijinannya.

Namun dirinya meminta agar agar PT Tamaris bisa segera berproduksi. Soal bagi hasil keuntungan akan dibahas nanti setelah sudah berproduksi.

"Prinsipnya kita mau agar tambak garam ini berproduksi secara maksimal. Oleh sebab itu kita dukung keberadaan PT Tamaris. Soal pembagian untungnya nanti kalau sudah ada produksi," tegasnya.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten TTS, Melianus Bana mendukung pengoptimalan tambak garam di Desa Toineke. Diakuinya, selama ini alokasi anggaran untuk tambak garam Toineke masih minimnya.

Hal ini menjadi kendala dalam pengoptimalan produksi garam di tambak milik Pemda TTS tersebut.

Oleh sebab itu, ia mendukung keberadaan pihak ketiga dalam menggarap tambak garap Toineke. Namun Bana mengingatkan agar Pemda TTS benar-benar selektif terhadap pihak ketiga yang hendak bekerja sama dengan Pemda TTS.

Pasalnya sudah pernah terjadi kerja sama hanya dijadikan modus untuk mengatongi ijin prinsip dan ijin lokasi guna meningkatkan aset pihak ketiga tersebut. Setelah mengantongi ijin prinsip dan ijin lokasi, pihak ketiga bukannya bekerja justru hilang tanpa jejak.

"Kita setuju ada kerjasama dengan pihak ketiga namun harus selektif betul. Pihak ketiga harus membuat pernyataan dalam kontrak kerjasama tersebut. Kalau mereka (pihak ketiga) lari kita bisa perkarakan secara hukum," pintanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved