Mengisi Waktu Liburan, Anak-Anak Nagekeo Memancing Ikan
Mengisi Waktu Selama liburan, Anak-Anak di Kabupaten Nagekeo Memancing Ikan
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Mengisi Waktu Selama liburan, Anak-Anak di Kabupaten Nagekeo Memancing Ikan
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Suasana siang itu cukup ramai di Pelabuhan Maropokot Mbay Kabupaten Nagekeo.
Puluhan warga tampak memegang alat pancing masing-masing untuk mancing diatas dermaga Maropokot, Sabtu (22/6/2019).
• TTU Kirim 3 Atlet Pada Popda Provinsi NTT Tahun 2019
Waktu menujukan sekitar pukul 11.00 Wita. Suhu udara cukup panas dan matahari sangat menyengat kulit, namun warga tetap menikmati di dermaga sambil memainkan alat pancing.
Ada yang mendapatkan ikan adapula yang gagal. Meskipun tidak mendapatkan ikan, mereka terus mancing hingga akhirnya harus mendapatkan ikan untuk sekedar lauk makan siang bersama keluarga mereka.
• Iran Eksekusi Mantan Staf Kementerian Pertahanan yang Jadi Mata-mata AS
Tak hanya orang dewasa, anak-usia sekolah dasar juga ikut mancing disana. Mereka tidak mau kalah dengan orangtua mereka didermaga. Mereka adalah, Heri Safrul, Risward, Alvian, Muhammad Yusuf, Rahmad Widi.
Anak-anak rupanya sangat menikmati kegiatan mancing di dermaga. Sambil bercandagurau, mereka serius mengayunkan mata kail ke dalam laut dari atas dermaga.
"Tarik, tarik, tarik cepat, cepat, itu ikan besar," ujar beberapa anak saat, mata kail milik Heris Safrul siswa kelas VI SDI Maropokot, dimakan ikan.
Heripun dengan sigap menarik mata kailnya. Ia pung mendapatkan seekor ikan. "Lumayan untuk makan siang," ujar Heri.
Heri dan teman-temannya pun lanjut mancing. Heri dan empat orang temannya-temannya menghabiskan waktu diakhir pekan dengan memancing.
"Dari ada hura-hura tidak jelas dirumah, mending mancing ikan. Lumayan untuk makan siang," ujar Riswar, teman Heri.
Riswar merupakan warga Maropokot. Dirinya sudah tamat Sekolah Dasar. Setiap hari jika ada waktu luang dirinya rajin ke dermaga untuk mancing ikan. Mereka sangat kompak.
Jika ada mata kail yang jatuh ke laut, mereka akan lompat dan berenang mengambilnya. Rasa persaudaraan anak-anak ini sangat tinggi.
"Saya yang lebih tua dari mereka. Kalau adik Heri mata kailnya jatuh ke laut saya yang duluan lompat ke bawa untuk ambil. Kadang setelah kami mancing ikan dibagi. Meskipun dapat sedikit kami pasti bagi. Karena kami datang bersama-sama," ujarnya.
Sementara Mohamad Yusuf, mengaku dirumah setiap hari bosan dengan aktivitas yang kurang positif. Bermain dirumah hanya membuat keributan saja.