Kondisi Ruas Jalan di Perbatasan Matim-Ngada Rusak Parah
Kondisi jalan yang tak beraspal dan penuh bebatuan besar ditengah jalan sangat menuji adrenalin pengendara.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Ia menyampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung proses penyelesaian tapal batas.
Tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, TNI dan Polri yang sudah bersama menyelesaikan persoalan ini.
Sementara Bupati Manggarai Timur, Andreas
• Pangeran Harry Beri Teguran Sang Istri Meghan Markle karena Asyik Mengobrol, Ini ALasannya
Agas, menegaskan, persoalan sudah selesai. Hubungan kekeluargaan tetap terjalin. Tidak boleh ada konflik.
"Kita tinggalkan sejarah yang baik bagi anak cucu. Demi kesejahteraan kita semua," ujarnya.
Pantauan POS KUPANG.COM, usai penerimaan Gubernur Viktor bersama Bupati Matim, Andreas Agas dan Wakil Bupati Matim oleh Bupati Ngada Paulus Soliwoa dilanjutkan dengan ritual adat diawali dengan tukar ayam jantan antara dua daerah.
• Cerita Warga Perbatasan Matim-Ngada Naik Gunung Cari Signal
• Laskar Sambernyawa PS Solo Tumbangkan PSM Madiun Skor 2-1, Intip Jalannya Laga
Setelah itu dilanjutkan dengan ritual penyembelihan seekor Babi dan seekor kerbau sebagai simbol rekonsilisiasi antara warga diperbatasan yang mengalami konflik selama ini.
Diharapkan dengan adanya acara ritual tersebut warga didaerah perbatasan dapat menjalin hubungan yang harmonis dan menjunjung tinggi toleransi serta keberagaman.
Setelah acara ritual adat dilanjutkan dengan pemasangan pilar dan penanaman anakan pohon Beringin dititik 5 oleh Gubernur Viktor dan Bupati Matim dan Bupati Ngada.
Acara berlangsung meriah. Ratusan warga dan Forkompinda dari kedua daerah tampak antusias mengikuti acara tersebut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)