Bangun Budaya Ilmiah, Jikom Undana Gelar Fisip Corner, Yuk Simak!

Diskusi yang dimaksudkan untuk membangun budaya diskusi ilmiah dalam kampus tersebut dilaksanakan di lobby gedung FISIP Undana Penfui

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Suasana diskusi dalam Fisip Corner di lobby gedung FISIP Undana Penfui, Kota Kupang, Rabu (13/6/2019). 

Bangun Budaya Ilmiah, Jikom Undana Gelar Fisip Corner, Yuk Simak!

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana menggelar Fisip Corner, Rabu (13/6/2019) pagi.

Diskusi yang dimaksudkan untuk membangun budaya diskusi ilmiah dalam kampus tersebut dilaksanakan di lobby gedung FISIP Undana Penfui, Kota Kupang.

Terlihat para peserta yang terdiri atas para dosen dan mahasiswa antusias mengikuti kegiatan yang mengangkat tema "Pertarungan Opini di Media Mainstream dan Media Sosial Dalam Kontestasi Pilpres"

Hadir sebagai pemantik diskusi Dr. Petrus A. Andung, S.Sos., M.Si; Monika Wutun, S.Sos., M.I.Kom dan Silvania S. E. Mandaru., M.Comn.

Diskusi ilmiah ini dipandu oleh Dr. Mas'Amah, S.Pd., M.Si dan dimulai sekitar pukul 10.00 Wita.

Diskusi yang berjalan lebih dari dua jam ini berjalan menarik dan peserta nampak antusias dalam pemaparan materi sebagai pemantik diskusi serta pada bagian diskusi bersama.

Mahasiswa dan para dosen dari berbagai jurusan ini mengemukakan gagasan dan pendapatnya terkait tema yang diangkat.

Sempat Keluar Percikan Api di Cerobong, Kapal Tilong Tiba Dengan Selamat di Makassar

Hari ini Potensi Gelombang Tinggi Terjadi di Wilayah Perairan NTT Bagian Selatan Hingga Barat

Yuk Kepoin, Perkiraan Cuaca Aktual Penerbangan di Bandara El Tari Kupang Hari Ini

Pemandu diskusi, Dr. Mas'Amah, S.Pd., M.Si mengungkapkan, berdasarkan riset terkait literasi yang sering dilakukan oleh akademisi Jikom Undana, ditemukan tingkat literasi masyarakat baik di Kota Kupang maupun Kabupaten Kupang masih tergolong rendah.

Riset dengan sampel anak-anak, pelajar, orangtua maupun para guru-guru di sekolah menunjukkan kemampuan literasi sebatas menggunakan dan mengevaluasi dan belum sampai pada mengevaluasi konten media yang disajikan.

"Jadi literasi media kita yang masih belum mumpuni atau terbatas mengakibatkan banyak masyarakat menelan mentah-mentah apa yang disajikan media," jelasnya.

Sementara itu, pemantik diskusi, Dr. Petrus A. Andung, S.Sos., M.Si dalam sesi diskusi menjelaskan, dalam konteks pertarungan opini jika dikaji dari teori ekonomi politik media terdapat lingkaran kepentingan baik ekonomi maupun politik.

Hal tersebut, lanjut Petrus, dapat dilihat dari para pemilik media mainstream yang berada dalam lingkaran elit politik.

"Sehingga jika kita lihat dari konten media konvensional sekalipun sebenarnya bahwa isi media sudah jadi agenda media ekonomi dam politik," jelasnya.

Petrus juga mengemukakan bahwa media merupakan agen dalam merekonstruksi realitas.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved