PPDB SMA/SMK, Kami Selalu Didemo Tiap Tahun
Saat diberi kesempatan memberi tanggapan, Yohanes Rumat mengatakan, setiap tahun selalu saja Komisi V DPRD NTT didemo.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
PPDB SMA/SMK, Kami Selalu Didemo Tiap Tahun
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- "Kami setiap tahun selalu didatangi orang tua calon siswa SMA/SMK untuk demo, karena itu, saya katakan cukup sudah dan jangan buat kami didemo terus setiap tahun," .
Hal ini disampaikan Anggota Komisi V DPRD NTT, Yohanes Rumat,S.E ,saat rapat persiapan PPDB dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT dan PT.Telkom.
Rapat ini berlangsung di ruang rapat Komisi V DPRD NTT, Rabu (12/6/2019).
Rapat ini dipimpin Ketua Komisi V DPRD NTT, Jimmi W.B. Sianto,SE,M.M dan dihadiri sejumlah anggota, yakni Winston Rondo, Kristin Samiyati Pati, Aulora Agrava Modok, Maxi Adipati Pari, Karel Zet Koro dan Kristofora Bantang.
Dari Dinas Dikbud NTT, dihadiri, Kabid Pendidikan Menengah, Pius Rasi dan dari PT. Telkom dihadiri Linda Dupe dan staf.
Saat diberi kesempatan memberi tanggapan, Yohanes Rumat mengatakan, setiap tahun selalu saja Komisi V DPRD NTT didemo.
• Mirisnya Nasib Guru Paud dan TK di TTS
• Kivlan Zen Minta Perlindungan ke Menhan, Menko Polhukam, hingga Danjen Kopassus, Minta Jaminan
"Bahkan,selain didemo kami juga disandra. Karena itu, kami minta agar pemerintah dalam hal ini Dinas Dikbud harus ikut juknis," kata Yohanes.
Maxi Adipati Pari, Anggota Komisi V lainnya mengatakan, PPDB tahun ini harus lebih baik terutama komitmen pemerintah dan sekolah untuk mengikuti juknis.
"Kita minta ikut aturan sehingga tidak ada masalah," kata Maxi.
Winston Rondo juga meminta agar dalam proses PPDB Tahun 2019 ,pemerintah bisa menjaga integritas dan juga mengikuti juknis yang sudah ditetapkan.
Winston sempat menyebut kondisi PPDB tahun lalu, yang mana di SMKN 1 Kupang menerima lebih dari rombongan belajar yang ditetapkan.
Ketua Komisi V DPRD NTT, Jimmi Sianto menilai Dinas Dikbud NTT masih belum serius mengurus PPDB.
"Kita harapkan kasus tahun-tahun sebelumnya jangan terulang lagi. Kita dapat informasi tahun lalu ada sekolah yang tambah rombongan belajar dan tidak mempertimbangkan sarana prasarana seperti ruang kelas," kata Jimmi.
Jimmi mencontohkan di SMKN 1 Kupang yang pada tahun 2018 lalu menerima siswa baru melampaui batas. "Sama juga di SMAN 3 Kupang. Ini mau jadi apa, terima siswa banyak tapi tidak didukung oleh sarana prasarana terutama ruang kelas, akhirnya perpustakaan dan laboratorium digunakan untuk ruang belajar mengajar," katanya.
Kabid Pendidikan Menengah, Pius Rasi mengatakan, Dinas Dikbud NTT sudah siap melaksanakan PPDB 2019.
"Kita sudah siap proses dan sistem PPDB tahun ini," kata Pius.
• SMPN 4 Langke Rembong Siap Terima Siswa Baru Sebanyak 240 Siswa