Pesan Paus Fransiskus Hari ini, Mimpi Bersama Menuju Hidup Baru

Pemimpin tahta suci vatikan, Paus Farsiskus memberikan pesan kepada semua warga gereja tetap memiliki harapan pada masa depan

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Twitter
Paus Fransikus melihat lukisan Bunda Maria 

Pesan Paus Fransiskus Hari ini, Mimpi Bersama Menuju Hidup Baru

POS KUPANG.COM, VATIKAN -- Pemimpin Tahta Suci Vatikan, Paus Farsiskus memberikan pesan kepada semua warga gereja tetap memiliki harapan pada masa depan.

Dalam akun twitter, Pope Francis @Pontifex yang ditulis dalam versi bahasa Inggris dan Spanyol. Paus menyampaikan bahwa orang dewasa tidak bisa mengambil kemampuan bermimpi anak-anak.

"Sebagai orang dewasa, kita tidak boleh merampok anak-anak dari kemampuan mereka untuk bermimpi. Mari kita berusaha untuk mempromosikan lingkungan harapan, di mana mimpi mereka dapat tumbuh dan dibagikan: Mimpi bersama membuka jalan menuju cara hidup yang baru. #NOChildLabourDay"

Sebelumnya, Paus juga berpesan agar semua warga gereja memberikan apa yang diterima secara gratis.

Irma Darmawangsa Pernah Dihargai Ratusan Juta Ditawar Jadi Pacar Settingan 6 Bulan

Roro Fitria Sudah Tak Tahan di Penjara, Ingin Bebas dan Rawat Makam Ibunya dan Ingin Lakukan ini!

Tim Mawar dan Majalah Tempo Bakal Bertemu di Dewan Pers Selasa Pekan Depan

"Berikan secara gratis apa yang telah Anda terima secara bebas, agar rahmat Tuhan dapat menjangkau hati semua orang. #SantaMarta"

Dikutip dari Wikipedia, Fransiskus (bahasa Latin: Papa Franciscus atau bahasa Italia: Papa Francesco) lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936.

Dengan demikian, ia adalah pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala negara Negara Kota Vatikan.

Sejak 1998 hingga terpilih sebagai Paus pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013, 13 Maret 2013

Ia adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Sebelumnya, ia diangkat sebagai Kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. Paus Fransiskus fasih berbicara dalam bahasa Spanyol, Italia, dan Jerman.

Paus Fransiskus adalah imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III dari Siria wafat pada tahun 741.

Sebagai Paus, ia telah melakukan perjalanan pastoral ke Korea Selatan, Brazil, Filipina, serta Sri Lanka dan mengunjungi Amerika Serikat serta Kuba pada September 2015.

Kehidupan awal

Bergoglio adalah anak pertama dari lima bersaudara, ia hidup di tengah pergejolakan dalam negeri Argentina yang saat itu sedang terjadi perebutan kekuasaan.

Dia memegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires.

Alih-alih meneruskan keahliannya itu, Bergoglio memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan bergabung dengan Serikat Yesus pada 1958. Dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio Máximo San José di San Miguel, Bergoglio sempat mengajar studi kesusastraan dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires.

Sesudah itu, ia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel, seminari di San Miguel. Ia kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor.

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus (Twitter)

Pelayanan gereja Bergoglio dimulai pada 1973. Pada 1980, ia menjadi Rektor Seminari San Miguel hingga 1986. Gelar doktoralnya diraih di Jerman.

Ketika menjabat sebagai seorang Kardinal, Bergoglio dikenal sebagai sosok yang rendah hati, konservatif, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial.

Gaya hidup sederhana menguatkan sikap rendah hatinya. Ia memilih tinggal di apartemen kecil ketimbang menempati kediaman resmi Keuskupan.

Bergoglio diketahui juga menolak menggunakan sopir dan limosin.

Kepausan

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus (KOMPAS.com/AFP / ANDREAS SOLARO)

Bergoglio terpilih sebagai Paus Gereja Katolik pada 13 Maret 2013 pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013, dan mengambil nama Paus Fransiskus.

Deputi juru bicara Vatikan, Thomas Rosica, menyatakan pada hari yang sama, bahwa Paus memilih nama tersebut untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi, dan juga karena Paus yang baru ini mengasihi orang-orang miskin.

Kardinal Timothy Michael Dolan, saksi mata pertama dan salah satu kardinal elektor dalam Konklaf tersebut, mengonfirmasikan bahwa, segera setelah pemilihan tersebut diumumkan, Paus yang baru menyatakan bahwa, "Saya memilih nama Fransiskus, untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.

" Namun, khalayak yang tidak mengetahui pernyataan Paus tersebut pada mulanya salah mengira bahwa Kardinal Bergoglio, sebagai seorang Yesuit, memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus Xaverius, yang merupakan salah satu pendiri ordo Yesuit tersebut.

Pada hari yang sama dengan terpilihnya Paus, Vatikan juga mengklarifikasikan bahwa nama regnal Paus adalah Fransiskus, bukan "Fransiskus I". Juru bicara Vatikan menyatakan bahwa nama tersebut baru akan menjadi Fransiskus I apabila ada Paus berikutnya yang menggunakan nama regnal Fransiskus II.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved