Pesan Paus Fransiskus Hari ini, Mimpi Bersama Menuju Hidup Baru
Pemimpin tahta suci vatikan, Paus Farsiskus memberikan pesan kepada semua warga gereja tetap memiliki harapan pada masa depan
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Alih-alih meneruskan keahliannya itu, Bergoglio memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan bergabung dengan Serikat Yesus pada 1958. Dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio Máximo San José di San Miguel, Bergoglio sempat mengajar studi kesusastraan dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires.
Sesudah itu, ia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel, seminari di San Miguel. Ia kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor.

Pelayanan gereja Bergoglio dimulai pada 1973. Pada 1980, ia menjadi Rektor Seminari San Miguel hingga 1986. Gelar doktoralnya diraih di Jerman.
Ketika menjabat sebagai seorang Kardinal, Bergoglio dikenal sebagai sosok yang rendah hati, konservatif, dan memiliki komitmen kuat terhadap keadilan sosial.
Gaya hidup sederhana menguatkan sikap rendah hatinya. Ia memilih tinggal di apartemen kecil ketimbang menempati kediaman resmi Keuskupan.
Bergoglio diketahui juga menolak menggunakan sopir dan limosin.
Kepausan

Bergoglio terpilih sebagai Paus Gereja Katolik pada 13 Maret 2013 pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013, dan mengambil nama Paus Fransiskus.
Deputi juru bicara Vatikan, Thomas Rosica, menyatakan pada hari yang sama, bahwa Paus memilih nama tersebut untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi, dan juga karena Paus yang baru ini mengasihi orang-orang miskin.
Kardinal Timothy Michael Dolan, saksi mata pertama dan salah satu kardinal elektor dalam Konklaf tersebut, mengonfirmasikan bahwa, segera setelah pemilihan tersebut diumumkan, Paus yang baru menyatakan bahwa, "Saya memilih nama Fransiskus, untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.
" Namun, khalayak yang tidak mengetahui pernyataan Paus tersebut pada mulanya salah mengira bahwa Kardinal Bergoglio, sebagai seorang Yesuit, memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus Xaverius, yang merupakan salah satu pendiri ordo Yesuit tersebut.
Pada hari yang sama dengan terpilihnya Paus, Vatikan juga mengklarifikasikan bahwa nama regnal Paus adalah Fransiskus, bukan "Fransiskus I". Juru bicara Vatikan menyatakan bahwa nama tersebut baru akan menjadi Fransiskus I apabila ada Paus berikutnya yang menggunakan nama regnal Fransiskus II.*