Tak Sabaran Menunggu Meminang Ani, SBY Kirim Surat ke Dubes Sarwo Edhie

Karena Tak Sabaran Menunggu Meminang Ani, SBY Kirim Surat ke Dubes Sarwo Edhie

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/ARSIP KOMPAS/DS
Dubes Sarwo Edhie hari Jumat (30/7/1976) menikahkan sekaligus tiga putrinya. Nampak dari kiri ke kanan: Ny Sarwo Edhie; Wrahasti Cendrawasih dengan suaminya Letda Inf Erwin Sujono; Herawati Kristiani dengan suaminya Lettu Inf S Bambang Yudhoyono; Mastuti Rahayu dengan suaminya Kapt Inf Hadi Utomo; dan Dubes Sarwo Edhie. Gambar ini diabadikan di ruang tamu tempat tinggalnya yang bersejarah. Pada malam hari terjadi G 30 S, ruang tami ini menjadi tempat pertemuan para perwira untuk menghadapi lawan. 

Adiknya, Herawati juga di UKI jurusan Kedokteran pada tingkat III. Sedangkan Mastuti, sebelum berangkat ke Seoul, kuliah di Universitas Indonesia (UI) tingkat I fakultas Kedokteran.

Dubes Sarwo Edhie menempati posnya pada Mei 1974. Bermula dari SBY yang tak sabar meminang Herawati Harian Kompas memberitakan, awal mula dari berlangsungnya pernikahan ini dimulai dengan surat lamaran Lettu Inf S Bambang Yudhoyono selaku koordinator dari calon ipar-iparnya pada waktu itu, yang mengirimnya pada Mei 1975 ke Dubes Sarwo Edhie di Seoul, Korea Selatan.

"Saya sudah tidak sabaran lagi menunggu, dan menganjurkan untuk mengirim surat lamaran," kata Bambang yang pernah memperoleh medali dari Presiden untuk prestasi sebagai siswa terbaik AKABRI dan baru saja kembali dari pendidikan Fort Benning di Amerika Serikat.

Lamaran tersebut diterima. Dubes Sarwo Edhie sebenarnya merencanakan untuk menikahkan keempat putrinya secara sekaligus.

"Semula saya rencanakan untuk menikahkan empat putri saya sekaligus. Tapi berhubung Erwin pada bulan Desember tahun lalu masih harus mengikuti ujian AKABRI, rencana tersebut diubah," kata Sarwo Edhie.

Dubes Sarwo Edhie menjelaskan pada akhirnya hanya menikahkan putri tertuanya Wiwiek di Seoul pada bulan Agustus 1975 dengan pemuda Protestan asal Tapanuli.

"Mempelai wanita pada upacara tersebut hanya memakai kebaya biasa sedang mempelai pria dengan rapih memakai setelan jas, memberi kesan upacara tersebut seolah-olah suatu pertemuan keluarga yang sangat gembira," begitu harian Kompas menggambarkan.

Pernikahan yang sangat sederhana ini dilanjutkan dengan upacara adat Jawa dihadiri oleh para keluarga. Malam harinya, resepsi pernikahan tiga serangkai pengantin tersebut dilangsungkan di Hotel Indonesia.

Menanggapi persoalan menantu yang berlainan agama, Dubes Sarwo Edhie menjelaskan bahwa ia beserta istrinya sangat terbuka akan hal ini.

"Pancasila itu harus dimulai dari rumah tangga," kata Dubes Sarwo kepada Kompas.

Karena itu, Sarwo Edhie tidak keberatan apabila di antara anak-anaknya yang belum menikah, yaitu seorang putri dan dua putra, kelak akan memilih calon suami atau calon istri dari agama Hindu atau lain agama. (Kompas.com/Amir Sodikin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[ARSIP KOMPAS] Tak Sabaran Meminang Ani, SBY Kirim Surat ke Dubes Sarwo Edhie",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved