Renungan Harian
Renungan Harian Protestan Jumat 31 Mei 2019: Bersediakah Kita Menjadi Saksi Kristus yang Benar?
Renungan Harian Protestan Jumat 31 Mei 2019: Bersediakah Kita Menjadi Saksi Kristus yang Benar?
Renungan Harian Kristen Protestan Jumat 31 Mei 2019
Oleh: Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh Ma
--
Menjadi sukses, kaya, berlimpah harta adalah penting tetapi jauh lebih penting bersediakah kita menjadi saksi Kristus yang benar?
Menyambung renungan kita yang kemarin, peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga memberikan pengenalan kita akan kuasa Yesus bahwa Ia telah menguasai langit dan bumi; kematian dan kehidupan.
Kenaikan Tuhan Yesus semakin meneguhkan iman kepercayaan kita akan kebangkitanNya dari antara orang mati bahwa Yesus hidup untuk selama-lamanya. Yesus adalah Allah yang hidup, karena dunamis yang ada padaNya.
Dunamis (bahasa Yunani artinya "Kuasa"), bukanlah sekadar kekuatan atau kemampuan; lebih dari pada itu istilah ini khusus menunjuk kepada kuasa yang bekerja, yang bertindak.
Lukas (dalam tulisannya yang pertma Injil Lukas dan dalam Kisah Para Rasul) menekankan bahwa kuasa Roh Kudus termasuk kekuasaan untuk mengusir roh-roh jahat dan urapan untuk menyembuhkan orang sakit sebagai kedua tanda penting yang menyertai pemberitaan Kerajaan Allah (Lihat misalnya. Lukas 4:14,18,36; 5:17; 6:19; 9:1-2; Kisah Para Rasul 6:8; 8:4-8,12-13; 10:38; 14:3; 19:8-12).
Ada kesamaan yang luar biasa dari Injil Lukas maupun kisah Rasul, dimana menekankan peranan Roh Kudus yang sangat penting.
Roh Kudus berperan dalam pelayanan Yesus, hal itu telah nampak sejak Yesus memulai pelayanannya (Luk 5:8 dyb). Demikian pula Roh Kudus berperan dalam masa-masa awal pelayanan murid-murid setelah peristiwa pencurahan Roh Kudus (Kis 2:1-4).
Kuasa atau Roh Kudus diberikan untuk bersaksi. Dan bersaksi dalam banyak bentuk, baik dalam kata-kata maupun perbuatan. Bersaksi tidak harus dalam bentuk khotbah.
Bersaksi tidak harus menangkan Jiwa. Bersaksi tidak harus teriak-teriak. Bersaksi tidak harus pamer kehebatan. Bersaksi tidak harus unjuk kepintaran. Bersaksi menunjuk kepada kebesaran Tuhan.
Bersaksi bisa dalam kata-kata da perbuatan kita yang nyata dalam melaksanakan amanat Agung Yesus dalam Matius 28:19-20.
Orang percaya memiliki tanggungjawab untuk menyasikan kebaikan dan kebenaran Tuhan. Orang bisak saja bertobat karena kesaksian kita, namun itu bukan usaha kita tetapi karya Roh Kudus melalui kita.
Ketika kita menyangka bahwa pertobatan orang lain adalah karena kita, maka kita sesunguhnya mendudukan Roh Kudus, karena kita telah menyangkali kuasanya (dunamisnya) yang sedang bekerja dalam diri kita.