Breaking News

Prabowo ke Swiss dan Jerman, Ajak Dua Warga Rusia, Tiba-Tiba Telepon Luhut, Ini yang Dibicarakan

Prabowo Tinggalkan Indonesia Ajak Dua Warga Rusia, Tiba-Tiba Telepon Luhut Pandjaitan

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pertanyaan media saat memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019). 

Prabowo ke Swiss dan Jerman, Ajak Dua Warga Rusia, Tiba-Tiba Telepon Luhut Pandjaitan, Ini yang Dibicarakan

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan bepergian ke Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (28/5/2019) pagi.

Prabowo dan tujuh orang lainnya berangkat menuju Dubai dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Kabar ini dibenarkan oleh Kasubag Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Sam Fernando. "(Informasi tersebut) benar," kata Sam saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Saat dikonfirmasi soal kegiatan Prabowo pergi ke luar negeri, Sam tak memiliki informasi soal itu.

"Kami tidak memiliki informasi tersebut," kata dia.

Prabowo diketahui berangkat bersama tujuh orang lainnya bernama Edy Arman, Yoriko Fransisko Karapang, Gibrael Habel Karapang, Mikhail Davzdov, Anzhelika Butaeva, Justin Darrell Flores Howard dan Mischa Demermann.

Rombongan tersebut bersama lima kru pesawat pribadi Prabowo, Jet Ambraer 190/Lineage dengan nomor registrasi 9HNYC, lepas landas pada pukul 08.14 WIB.

Rencana Prabowo kembali ke Indonesia bersifat tentatif.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan kepergian calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ke luar negeri tidak berkaitan dengan Pilpres 2019.

Hal ini dia sampaikan ketika ditanya potensi intervensi pihak asing yang ditandai keikutsertaan sejumlah warga negara asing dalam perjalanan Prabowo.

"Pemilunya kan sudah selesai, mau intervensi apa?" ujar Fadli, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Luhut Ungkap Hubungan Prabowo dan Jokowi Pasca Coblosan Pilpres 2019, Ternyata Begini!

Sandiaga Uno Pasang Badan, Jamin Prabowo dan Pendukungnya Tidak Terlibat Makar

Benarkah Prabowo Dibuntuti Intel? BPN Pertanyakan Tersebarnya Penerbangan Prabowo ke Dubai

Fadli mengatakan, Prabowo sudah memutuskan untuk menempuh jalan konstitusional dalam menyikapi hasil Pilpres 2019.

Dia mendaftarkan perselisihan hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi.

Menurut dia, tidak ada strategi-strategi khusus yang sedang disembunyikan Prabowo terkait kepergiannya ini.

"Saya kira kita semua melihat ini dengan transparan, terbuka, Pak Prabowo juga sudah menjelaskan dan menyatakan jalan yang kita tempuh adalah jalan konstitusional, apalagi yang mau disembunyikan?" kata dia.

Fadli juga merasa heran karena kepergian Prabowo ke luar negeri menarik perhatian publik.

Padahal, itu merupakan hal yang biasa dilakukan Prabowo.

Telepon Luhut 

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ternyata sempat menghubungi Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan lewat sambungan telepon saat berada di luar negeri kemarin.

Apa saja yang dibicarakan prabowo saat menghubungi Luhut? Berikut wawancara Jurnalis Kompas TV Fristian Griec Dan juru kamera Aldo Alfian dengan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.

Prabowo ke Swiss dan Jerman untuk Periksa kesehatan

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membenarkan calon presiden Prabowo Subianto bertolak ke luar negeri. Ia mengatakan, Prabowo bertolak ke Swiss dan Jerman untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Prabowo, lanjut dia, menyampaikan rencana kepergiannya saat ia melaporkan hendak berlebaran di Amerika Serikat (AS) bersama keluarga.

"Terus dia menyampaikan juga bahwa dia akan melakukan konsultasi kesehatan ke Eropa. Karena kita ingin memastikan salah satu dari kita ada di Jakarta dalam keadaan menyambut lebaran ini," ujar Sandiaga saat ditemui di acara buka puasa bersama OKE OCE Indonesia di Mal Pelayanan Publik, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).

"Dipastikan Pak Prabowo akan menyambut Lebaran di sini, tetapi minggu ini dia ada jadwal melakukan konsultasi kesehatan, tetapi alhamdulillah beliau sehat-sehat saja. Karena kemarin kampanye tentunya lelah sekali. Mengharuskan beliau melakukan konsultasi kesehatan," katanya.

Namun, ia memastikan tak ada penyakit serius yang diidap Prabowo saat ini. Ia mengatakan, Prabowo terbiasa memeriksakan kondisi kesehatannya secara rutin untuk menjaga dirinya tetap sehat.

Sandiaga mengatakan, kampanye terbuka selakan tiga bulan terakhir memang cukup melelahkan, sehingga wajar Prabowo memeriksakan kesehatannya.

"Ya memang rutinnya di situ (Swiss dan Jerman), beliau rutin menjaga kesehatan dan setelah proses kampanye yang panjang, delapan bulan, apa lagi 21 hari terakhir itu kan nonstop waktu masuk ke rapat umum dan itu beliau tentunya ingin memastikan kondisi kesehatan yang prima," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Prabowo bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (28/5/2019) pagi.

Prabowo berangkat bersama tiga orang warga negara Indonesia, yakni Edy Arman, Yoriko Fransisko Karapang dan Gibrael Habel Karapang.

Ada pula satu warga negara Amerika serikat bernama Justin Darrell Flores Howard dan seorang warga negara Jerman atas nama Mischa Gemermann. Selain itu, tercatat juga dua warga negara Rusia, Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva.

Rombongan tersebut bersama lima kru pesawat pribadi Prabowo, Jet Ambraer 190/Lineage dengan nomor registrasi 9HNYC, lepas landas pada pukul 08.14.

Sandiaga Jamin Prabowo dan Pendukungnya Tidak Terlibat Makar

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno memastikan pendukungnya bersama calon presiden Prabowo Subianto tak terkait kasus makar yang menjerat sejumlah pihak.

Adapun, beberapa nama yang terjerat kasus makar adalah mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (purn) Kivlan Zen dan Eggi Sudjana.

"Saya dan Pak Prabowo memastikan bahwa apa yang dilakukan kami dan pendukung-pendukung kami itu semua dalam koridor hukum," ujar Sandiaga saat ditemui di acara buka puasa bersama OKE OCE Indonesia di Mal Pelayanan Publik, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).

Ia mempersilakan polisi menginvestigasi kasus makar dan juga kasus terkait yakni kepemilikan senjata ilegal yang diduga bakal digunakan untuk meciptakan martir saat kerusuhan 21-22 Mei, serta diduga untuk mebunuh empat pejabat negara.

Meski demikian, Sandiaga mengingatkan agar polisi bertindak sesuai koridor hukum dalam memproses kasus-kasus tersebut.

Ia pun meminta polisi bertindak adil dengan tak hanya memproses hukum kasus-kasus yang melibatkan pihak oposisi.

Ia kembali menjamin dirinya dan Prabowo taat terhadap konstitusi dan selalu melakukan tindakan politik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta konstitusi.

"Saya dan Pak Prabowo tidak pernah (berbuat di luar hukum). Kami sangat percaya sistem demokrasi ini. Kenapa kami berbulan-bulan keliling mencoba meyakinkan masyarakat? Karena sistem demokrasi ini adaah sistem yang terbaik untuk memilih kepemimpinan nasional," katanya.

"Jadi bagi kami kegiatan-kegiatan yang di luar hukum itu tidak ada dalam fatsun kami. Kami selalu memberikan arahan yang sangat jelas kepada pendukung-pendukung kami bahwa kami semua yang kamia lakukan dalam koridor konstitusi dan hukum," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan Kivlan Zen sebagai tersangka dugaan kepemilikan senjata api ilegal.

Kasus dugaan kepemilikan senjata api yang menjerat Kivlan berkaitan dengan penetapan enam tersangka yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019, di Jakarta, pada 21-22 Mei 2019.

Kepolisian mengungkap sekelompok orang yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019, di Jakarta, pada 21-22 Mei 2019.

Enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF.

Dari kelompok tersebut, kepolisian menyita empat senjata api ilegal, dua diantaranya rakitan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal memaparkan, para tersangka awalnya menerima perintah untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai tuduhan makar yang disangkakan pada Eggi Sudjana dan Lieus Sungkharisna dipengaruhi politik.

Anggapan itu berdasarkan pengakuan Eggi dan Lieus yang menyampaikan proses hukum terhadap keduanya tidak sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Tuduhan-tuduhan (makar) ini tidak mempunyai dasar yang kokoh, tidak mempunyai dasar yang kuat, ini lebih bernuansa pada politik dan kekuasaan ketimbang penegakan hukum," kata Fadli di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019).

Lieus mengeluh kepada Fadli perihal dirinya yang langsung ditahan tanpa melewati proses pemanggilan.

"Saudara Lieus tanpa ada suatu proses pemanggilan-pemanggilan. Pemanggilan sekali dia tidak terima, pemanggilan yang kedua itu langsung sengan beberapa surat sekaligus dan langsung ditahan," ucapnya.

Sementara itu, Eggi langsung ditahan padahal polisi baru memeriksanya satu kali dan tidak melakukan gelar perkara.

"Saudara Eggi Sudjana merasa bahwa dia baru diperiksa satu kali, belum ada gelar perkara. Tiba-tiba setelah proses pemeriksaan dari jam 5 sore sampai jam 7 pagi, langsung ditangkap di tempat," ujar Fadli.

"Tentu ini masukan yang berharga karena langsung dari sumbernya (Eggi dan Lieus), bukan dari media. Ini tugas DPR untuk melakukan pengawasan sesuai konstitusi dan undang-undang," ucapnya.

Fadli mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjenguk tersangka kasus makar, Eggi Sudjana dan Lieus Sungkharisma, Rabu.

Fadli menjenguk keduanya selama satu jam sejak pukul 13.30.

Fadli datang didampingi anggota Komisi III DPR RI dari Partai Gerindra, Supratman Andi Aktas.

Adapun, Lieus Sungkharisma ditetapkan tersangka atas dugaan penyebaran berita bohong dan makar. Lieus dilaporkan oleh Eman Soleman, yang merupakan seorang wiraswasta.

Ia dituduh menyebarkan hoaks dan berniat melakukan aksi makar.

Sementara itu, Eggi juga telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan makar terkait seruan people power.

Eggi dilaporkan Suryanto, relawan Jokowi-Ma'ruf Center (Pro Jomac). Laporan tersebut terdaftar pada 19 April 2019 dengan tuduhan makar.

Enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan AF. (Kompas.com/Kompas.tv/Tribunnews.com)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved