Wapres Kalla: Jika Prabowo dan Sandiaga Ikut Menenangkan Masyarakat, Kerusuhan Segera Mereda

Kata Wakil Presiden Jusuf Kalla Jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Ikut Menenangkan Masyarakat, Kerusuhan Segera Mereda

Editor: Kanis Jehola
Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

Kata Wakil Presiden Jusuf Kalla Jika Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Ikut Menenangkan Masyarakat, Kerusuhan Segera Mereda

POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pemimpin termasuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menenangkan masyarakat yang berdemonstrasi agar tidak terjadi kerusuhan yang semakin meluas.

"Tentu kita harapkan hal yang sama semuanya, kalau semua pemimpin bangsa termasuk Pak Prabowo, Pak Sandi untuk ikut serta untuk menenangkan masyarakat itu," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Pasukan Kostrad dan Paskhas AU Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk Tangan

Kalla mengatakan, jika terjadi kerusuhan yang meluas, maka yang dirugikan ialah masyarakat itu sendiri.

Ia juga mencontohkan kerusuhan 1998 yang merugikan masyarakat luas karena perekonomian sempat lumpuh.

PT Pelindo III dan PT Garam Gelar Safari Ramadhan GOR Oepoi Kupang

Kalla mengatakan hal tersebut akan memicu krisis ekonomi yang merugikan masyarakat. Kalla meyakini jika Prabowo dan Sandiaga ikut menenangkan masyarakat, maka kerusuhan akan segera mereda.

"Iya. Itu (Prabowo-Sandi menenangkan masyarakat) prioritas. Oeh karena itu saya mengharap juga akan bisa terjadi dialog dan pembicaraan menenangkan," lanjut dia. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Mabes Polri Cek Kebenaran Info Anies Baswedan Sebut Ada Enam Korban Jiwa

POS-KUPANG.COM- Pelaku provokator yang memicu kerusuhan massa dalam aksi 22 Mei di depan Gedung Bawaslu, Senin (21/5/2019) malam, berasal dari luar Jakarta.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo sudah mengidentifikasi mereka yang menjadi provokator dan berjumlah lebih dari 20 orang berasal dari luar Jakarta.

"Polri sudah mengidentifikasi bahwa pelaku provokator pertama warga dari luar Jakarta. Saat ini aparat kepolisian sudah mengamanankan lebih dari 20 orang yang diduga pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Dedi, Rabu (22/5/2019).

 Ketua KPU Mabar Diduga Terima Uang, Petronela: Saya Tidak Mau Komentar Banyak

Dedi menuturkan masih melakukan pengecekan terkait informasi adanya 6 korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Jakarta, sejak Selasa (21/5/2019) malam sampai Rabu (22/5/2019) dini hari.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada 6 korban meninggal akibat kerusuhan di beberapa tempat, semalam.

"Masih dicek seputar itu. Termasuk penyebab tewas dan identitasnya," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2019).

Yang pasti kata Dedi aparat kepolisian tidak dibekali peluru tajam dan senjata api saat mengamankan unjuk rasa yang berujung rusuh tersebut.

"Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api.

 Pemilu 2019, KPU NTT Siapkan Bukti Sesuai Keberatan BPN dan Partai Gerindra

Kita sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ke tiga yang akan memanfaatkan situasi unras tersebut. Oleh karenanya masyarakat tidak perlu terprovokasi," kata Dedi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan bahwa ada korban tewas dalam aksi semalam menjelang 22 Mei 2019. Anies juga menyampaikan ada ratusan orang terluka dalam insiden itu.

"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal," kata Anies di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Enam korban tewas itu dirawat di RS Tarakan, RS Pelni, Budi Kemuliaan, RSCM dan RS Angkatan Laut Mintoharjo.

"Ini per jam sembilan. Jadi ada sekitar 200 an orang luka luka per jam 9. Lalu ada 6 orang meninggal," kata Anies.(*)

Satu Orang Kena Tembak, Sejumlah Korban Unjuk Rasa Dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Vini Rizki Amelia

 POS-KUPANG.COM - Satu korban yang diduga terkena luka tembak dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, pada pukul 09.20, Rabu (22/5/2019).

Dengan menggunakan ambulans, seorang korban laki-laki langsung ditangani sejumlah suster yang berjaga sejak pagi di Instalasi Gawat Darurat.

"Luka tembak, luka tembak," teriak seorang suster saat menurunkan korban yang terkapar di tempat tidur roda dari dalam ambulans.

Bahkan korban langsung di tangani lebih dulu di Selasar Barat area IGD, RS Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Napas korban tampak terengah-engah sambil memejamkan mata dan dikelilingi oleh sejumlah suster.

Selang beberapa menit, datang lagi korban dari peserta unjuk rasa, hingga pukul 09.340, tercatat 5 ambulan membawa korban, satu diantaranya diduga terkena tembak, sedangkan empat lainnya terkena gas air mata.

Dari kelima korban tersebut, dua diantaranya datang tanpa menggunakan tempat tidur roda karena masih mampu berdiri dan berjalan dengan di dampingi petugas medis.

IPW: Jakarta Rusuh, Pihak yang Kampanyekan People Power Harus Tanggung Jawab

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )
Dengan terjadinya kerusuhan di Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari, pihak-pihak yang mengkampanyekan people power harus dimintai pertanggungJawabannya oleh Polri.

HAL itu dikatakan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menanggapi perkembangan situasi terkini di Ibu Kota.

"Kami mendesak Polda Metro Jaya segera bertindak cepat meminta pertanggungjawaban para tokoh yang mengkampanyekan people power dan mengusut sejauh mana kaitan dan keterlibatan mereka dalam kerusuhan Rabu dinihari tersebut," kata Neta, Rabu (22/5/2019).

Menurut Neta, kerusuhan itu sendiri berawal dari aksi demo para pendukung Capres 02 yang anarkis di sekitar gedung Bawaslu.

Sejak tengah malam, massa demonstran sudah memprovokasi aparat dengan lemparan batu. Semula aparat menyikapinya dengan sabar.

Tapi ketika massa melempari dengan kembang api dan bom molotov barulah aparat bertindak tegas menghalau massa dengan tembakan gas air mata.

"Namun massa makin brutal dan anarkis hingga meresahkan warga sekitar," katanya.

Kerusuhan Rabu dinihari itu kata Neta membuat ibukota Jakarta menjadi sangat mencekam.

"Apalagi aksi anarkis meluas ke kawasan Petamburan dimana sejumlah mobil dibakar orang tak dikenal," kata dia.

Untuk itu IPW tambah Neta mengimbau Polri bertindak cepat dan tegas untuk segera meminta pertanggung jawaban sejumlah tokoh yang sempat memprovokasi adanya people power.

"Agar diketahui apakah kerusuhan Rabu dinihari itu bagian dari people power yang mereka maksud atau ada hal lain," katanya.

Selain itu, tambahnya, IPW juga mendesak pasangan capres cawapres 02 segera meminta maaf kepada masyarakat.

Pasalnya, akibat ulah para pendukungnya terjadi kerusuhan yang membuat masyarakat ibukota Jakarta resah, ketakutan, dan merasa diteror.

"Akibat ulah massa para pendukung 02 itu Pemilu yang damai menjadi tercoreng," kata Neta S Pane.

IPW memberi apresiasi pada sikap jajaran aparatur keamanan yang sangat sabar dalam menghadapi sikap anarkis para demonstran.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul IPW: Jakarta Rusuh, Pihak yang Kampanyekan People Power Harus Tanggung Jawab, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/22/ipw-jakarta-rusuh-pihak-yang-kampanyekan-people-power-harus-tanggung-jawab?page=all.
Penulis: Budi Sam Law Malau 
Editor: Hertanto Soebijoto

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mabes Polri Masih Cek Kebenaran Info Anies Baswedan yang Sebut Ada Enam Korban Jiwa, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/05/22/mabes-polri-masih-cek-kebenaran-info-anies-baswedan-yang-sebut-ada-enam-korban-jiwa.

Editor: Fajar Anjungroso

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wapres: Kita Harap Semua Pemimpin, Pak Prabowo, dan Pak Sandi Tenangkan Masyarakat",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved