Pemilu 2019
Pasukan Kostrad dan Paskhas AU Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk Tangan
Pasukan Kostrad dan Paskhas AU Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk tangan
Pasukan Kostrad dan Paskhas AU Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk tangan
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Pasukan TNI berbaret jingga dan hijau turut bersiaga di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi unjuk rasa para demonstran yang menyebut dirinya Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR), Rabu (22/5/2019).
Di dekat lokasi itu terdapat kantor Bawaslu RI. Pasukan Kostrad dan Paskhas AU itu datang pada sekitar pukul 14.45 WIB. Kedatangan pasukan tersebut memantik euforia dari massa yang tengah berunjuk rasa.
• PT Pelindo III dan PT Garam Gelar Safari Ramadhan GOR Oepoi Kupang
Massa serempak melambaikan tangan dan bertepuk tangan menyambut kedatangan pasukan Kostrad dan Paskhas AU itu.
Anggota pasukan TNI membalas dengan melambaikan tangan ke arah massa yang menyambut mereka, sebelum kemudian berbaris dan duduk di hadapan pagar kawat berduri yang membatasi mereka dengan para demonstran.
"Selamat datang pada tentara!" seru orator aksi. "Hidup TNI" sahut para pengunjuk rasa lain yang bersorak girang diiringi lambaian tangan dan tepuk tangan.
• Dapat Suara Terbanyak Pilpres 2019, Ridwan Kamil Ucapkan Selamat untuk Jokowi-Maruf
Massa juga menyanyikan yel-yel bernada provokasi yang diarahkan ke aparat Brimob yang berjaga di lokasi, usai kedatangan para tentara itu.
Jumlah massa yang memadati perempatan Sarinah untuk berunjuk rasa semakin bertambah. Massa bahkan memenyhi area Sarinah.
Sementara itu, dua ruas Jalan MH Thamrin di depan Bawaslu telah steril dari massa. Selain pasukan Kostrad dan Paskhas AU, Satuan Brimob telah bersiaga dengan atribut lengkap.
Sejumlah mobil polisi sepereti meriam air, raisa (pengurai massa), dan barracuda telah diparkir di sekitar lokasi. Hingga pukul 15.00 WIB, suasana di kawasan itu kondusif. (Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Mabes Polri Cek Kebenaran Info Anies Baswedan Sebut Ada Enam Korban Jiwa
POS-KUPANG.COM- Pelaku provokator yang memicu kerusuhan massa dalam aksi 22 Mei di depan Gedung Bawaslu, Senin (21/5/2019) malam, berasal dari luar Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo sudah mengidentifikasi mereka yang menjadi provokator dan berjumlah lebih dari 20 orang berasal dari luar Jakarta.
"Polri sudah mengidentifikasi bahwa pelaku provokator pertama warga dari luar Jakarta. Saat ini aparat kepolisian sudah mengamanankan lebih dari 20 orang yang diduga pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Dedi, Rabu (22/5/2019).
• Ketua KPU Mabar Diduga Terima Uang, Petronela: Saya Tidak Mau Komentar Banyak
Dedi menuturkan masih melakukan pengecekan terkait informasi adanya 6 korban tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Jakarta, sejak Selasa (21/5/2019) malam sampai Rabu (22/5/2019) dini hari.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada 6 korban meninggal akibat kerusuhan di beberapa tempat, semalam.
"Masih dicek seputar itu. Termasuk penyebab tewas dan identitasnya," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2019).
Yang pasti kata Dedi aparat kepolisian tidak dibekali peluru tajam dan senjata api saat mengamankan unjuk rasa yang berujung rusuh tersebut.
"Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam pengamanan unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api.
• Pemilu 2019, KPU NTT Siapkan Bukti Sesuai Keberatan BPN dan Partai Gerindra
Kita sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ke tiga yang akan memanfaatkan situasi unras tersebut. Oleh karenanya masyarakat tidak perlu terprovokasi," kata Dedi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan bahwa ada korban tewas dalam aksi semalam menjelang 22 Mei 2019. Anies juga menyampaikan ada ratusan orang terluka dalam insiden itu.
"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal," kata Anies di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Enam korban tewas itu dirawat di RS Tarakan, RS Pelni, Budi Kemuliaan, RSCM dan RS Angkatan Laut Mintoharjo.
"Ini per jam sembilan. Jadi ada sekitar 200 an orang luka luka per jam 9. Lalu ada 6 orang meninggal," kata Anies.(*)
Satu Orang Kena Tembak, Sejumlah Korban Unjuk Rasa Dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Vini Rizki Amelia
POS-KUPANG.COM - Satu korban yang diduga terkena luka tembak dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, pada pukul 09.20, Rabu (22/5/2019).
Dengan menggunakan ambulans, seorang korban laki-laki langsung ditangani sejumlah suster yang berjaga sejak pagi di Instalasi Gawat Darurat.
"Luka tembak, luka tembak," teriak seorang suster saat menurunkan korban yang terkapar di tempat tidur roda dari dalam ambulans.
Bahkan korban langsung di tangani lebih dulu di Selasar Barat area IGD, RS Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Napas korban tampak terengah-engah sambil memejamkan mata dan dikelilingi oleh sejumlah suster.
Selang beberapa menit, datang lagi korban dari peserta unjuk rasa, hingga pukul 09.340, tercatat 5 ambulan membawa korban, satu diantaranya diduga terkena tembak, sedangkan empat lainnya terkena gas air mata.
Dari kelima korban tersebut, dua diantaranya datang tanpa menggunakan tempat tidur roda karena masih mampu berdiri dan berjalan dengan di dampingi petugas medis.
IPW: Jakarta Rusuh, Pihak yang Kampanyekan People Power Harus Tanggung Jawab
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN Petugas kepolisian terlibat bentrok dengan massa di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )
Dengan terjadinya kerusuhan di Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari, pihak-pihak yang mengkampanyekan people power harus dimintai pertanggungJawabannya oleh Polri.
HAL itu dikatakan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menanggapi perkembangan situasi terkini di Ibu Kota.
"Kami mendesak Polda Metro Jaya segera bertindak cepat meminta pertanggungjawaban para tokoh yang mengkampanyekan people power dan mengusut sejauh mana kaitan dan keterlibatan mereka dalam kerusuhan Rabu dinihari tersebut," kata Neta, Rabu (22/5/2019).
Menurut Neta, kerusuhan itu sendiri berawal dari aksi demo para pendukung Capres 02 yang anarkis di sekitar gedung Bawaslu.
Sejak tengah malam, massa demonstran sudah memprovokasi aparat dengan lemparan batu. Semula aparat menyikapinya dengan sabar.
Tapi ketika massa melempari dengan kembang api dan bom molotov barulah aparat bertindak tegas menghalau massa dengan tembakan gas air mata.
"Namun massa makin brutal dan anarkis hingga meresahkan warga sekitar," katanya.
Kerusuhan Rabu dinihari itu kata Neta membuat ibukota Jakarta menjadi sangat mencekam.
"Apalagi aksi anarkis meluas ke kawasan Petamburan dimana sejumlah mobil dibakar orang tak dikenal," kata dia.
Untuk itu IPW tambah Neta mengimbau Polri bertindak cepat dan tegas untuk segera meminta pertanggung jawaban sejumlah tokoh yang sempat memprovokasi adanya people power.
"Agar diketahui apakah kerusuhan Rabu dinihari itu bagian dari people power yang mereka maksud atau ada hal lain," katanya.
Selain itu, tambahnya, IPW juga mendesak pasangan capres cawapres 02 segera meminta maaf kepada masyarakat.
Pasalnya, akibat ulah para pendukungnya terjadi kerusuhan yang membuat masyarakat ibukota Jakarta resah, ketakutan, dan merasa diteror.
"Akibat ulah massa para pendukung 02 itu Pemilu yang damai menjadi tercoreng," kata Neta S Pane.
IPW memberi apresiasi pada sikap jajaran aparatur keamanan yang sangat sabar dalam menghadapi sikap anarkis para demonstran.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul IPW: Jakarta Rusuh, Pihak yang Kampanyekan People Power Harus Tanggung Jawab, http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/22/ipw-jakarta-rusuh-pihak-yang-kampanyekan-people-power-harus-tanggung-jawab?page=all.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Editor: Hertanto Soebijoto
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mabes Polri Masih Cek Kebenaran Info Anies Baswedan yang Sebut Ada Enam Korban Jiwa, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/05/22/mabes-polri-masih-cek-kebenaran-info-anies-baswedan-yang-sebut-ada-enam-korban-jiwa.
Editor: Fajar Anjungroso
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasukan TNI Datang, Demonstran di Bawaslu Tepuk Tangan",