Persada NTT Adakan Syukuran HUT Pattimura ke-202 dan Buka Puasa Bersama.
Suasana Asrama TNI AD, Kuanino, Kota Kupang tampak berbeda dari biasanya pada Sabtu (18/5/2019) malam
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Suasana Asrama TNI AD, Kuanino, Kota Kupang tampak berbeda dari biasanya pada Sabtu (18/5/2019) malam.
Di sudut kompleks tepatnya di rumah seorang prajurit TNI, Mayor Johan Akyuwen terlihat ramai oleh suara soundsystem sederhana, beberapa tenda lengkap dengan meja dan kursi serta tatanan tajil untuk berbuka puasa.
Di tempat itu, diadakan Syukuran HUT Pattimura ke-202 dan buka puasa bersama tahun 2019 oleh Persatuan Satu Darah Maluku (Persada) NTT.
• Hari Senin, 20 Mei 2019 Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Rotiklot, Belu-NTT
Ratusan orang berkumpul, mereka merupakan 'anak rantau' yang berasal dari tanah Maluku, negeri yang kaya akan rempah-rempah dan kekayaan alam sejak dulu kala.
Mereka merupakan prajurit TNI baik Angkatan Darat (AD) Angkatan Laut (AU) dan Angkatan Udara (AU) yang setia kepada NKRI dan telah mengabdikan diri di bumi Flobamora.
Sejak Sabtu sore, mereka berbondong-bondong menuju ke rumah itu. Mereka membawa serta istri dan anak-anaknya.
• BREAKING NEWS- Gempa Bumi Magnitudo 5.0 Guncang Sumba Barat, NTT
Kehangatan sebagai saudara dan persatuan anak rantau sangat terasa. Terlebih saat puisi 'Pesan Pattimura' dibawakan penuh penghayatan oleh dua orang anak.
Selain itu, semua peserta kegiatan larut dalam kebersamaan dan kekeluargaan saat berpegangan tangan dan menyanyikan dua lagu khas Maluku 'PELA E' dan 'GANDONG E'.
Tidak hanya itu, kekompakan dan nilai pluralitas sangat dijunjung dalam kegiatan itu. Mengapa? Dalam kegiatan itu dilakukan doa dan buka puasa bersama.
Usai berbuka, para peserta beragama Islam melakukan sholat Maghrib di Masjid Nurul Wathon Asrama Kuanino. Sedangkan peserta kegiatan yang beragama non-muslim menunggu di tempat kegiatan.
• Awali Liga 1 Musim 2019 dengn Minor, Ini Ungkapan Hati Pelatih Persipura Kalah 2-3 dari Persib
Doa buka puasa dibawakan oleh Haji Marlon Lilo yang juga Ketua Perkumpulan Maluku dan Maluku Utara. Mereka menikmati tajil dan aneka kue yang disediakan bersama.
Saat acara makan malam bersama. Lagi-lagi, nuansa Maluku begitu terasa dengan sajian menu yang ada. Pada bagian kanan terdapat 'Papeda' ditemani kuah ikan yang lezat.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Persada NTT, Pelda Dedy Pupella, Ketua Pengadilan Militer III-15 Kupang, Letkol Chk Adeng, S.Ag., SH, Wakil kepala Pengadilan Militer (Wakadilmil) III-15 Kupang, Mayor Chk Muhammad Rizal, SH., MH; Mayor Inf Petter Untayana; Mayor Kaf Sunaryo dan perwakilan dari berbagai organisasi kemasyarakatan asal Maluku.
Dalam kegiatan, persada NTT juga memberikan bantuan sosial kepada para anak dari panti asuhan Al Attin Kampung Maleset, Kelurahan Namosain, Kota Kupang.
Ketua Persada NTT, Pelda Dedy Pupella disela kegiatan mengatakan, organisasi yang dipimpinnya merupakan organisasi dibawah organisasi induk Ikatan Warga Asal Maluku (Iwasma) NTT.
Usia Persada NTT masih terbilang 'bayi' karena baru didirikan delapan bulan lalu tepatnya 20 Oktober 2018 lalu.
Beranggotakan prajurit TNI, organisasi Persada lahir sebagai instrumen pemersatu dan penjalin kebersamaan antar anggota TNI asal Maluku.
Dijelaskannya, kegiatan tersebut sebagai salah satu ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan silahturahmi antar anggota.
"Tujuan kegiatan ini untuk menjalin kebersamaan kami yang ada di rantauan. Kami kebetulan anggota TNI punya inisiatif menjalin kebersamaan di antara saudara-saudara kami," ujarnya.
Pelda Dedy mengaku merasa senang dapat berkumpul bersama rekan sedaerahnya. Pun demikian dengan ratusan peserta kegiatan lainnya.
"Saya bangga atas kegiatan ini, karena pertama kali dan bisa berbuka puasa bersama dan bangga karena penasehat kami sangat mendukung kami," ungkapnya.
Dijelaskannya, Persada NTT juga akan selalu mendukung organisasi induk, Iwasma NTT serta pemerintah daerah.
Pihaknya juga berharap para anggota TNI yang berada di wilayah NTT untuk bisa bergabung. Menurutnya hal tersebut sangat positif karena akan semakin mempererat tali persaudaraan dan saling membantu bagi sesama anggota dan NTT secara khusus karena, lanjut, Pelda Dedy, Persada NTT akan selalu hadir untuk masyarakat dan pemerintah daerah.
"Bagi saudara kami mungkin belum sempat bergabung kami membuka tangan," katanya.
Sementara itu, penasehat Persada NTT, Mayor Infanteri Petter Untayana kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, dasar filosofi pendirian organisasi tersebut adalah persatuan, kebersamaan dan kekeluargaan.
Filosofi tersendiri tertuang dalam istilah Maluku "Potong di Kuku Rasa di Daging, Sagu Selempang Dipatah Dua". Filosofi ini memberikan kepada orang Maluku bahwa mereka adalah satu kesatuan yang sangat erat.
"Apa yang dirasakan saudara saya, saya juga rasa. Lalu itu kami di manapun kami berada filosofi ini jangan dilupakan, karena orang tua kami telah memberikan pelajaran pada kami bahwa kamu tidak bisa sendiri melakukan sesuatu. Minimal kamu membutuhkan saudara kamu," jelas Mayor Inf Petter Untayana.
Filosofi tersendiri, lanjut dia, memberikan makna mendalam bahwa sebagai manusia harus saling membantu dan memiliki solidaritas yang tinggi. Terlebih, di daerah rantau.
"Jadi ketika sudah merantau jangan lupa saudara. Dasar itulah yang membuat adik-adik saya terkumpul sehingga mereka jangan terpisah. Itu kata orang tua dan kami sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya itu. Filosofi ini memberikan makna mendalam bahwa apapun pasti kita akan merasa," katanya.
• Patahkan Persipura Skor 0-3 di Laga Perdana, Ini Sesumbar Kapten Persib Bandung
Untuk kegiatan tersebut, jelas Untayana, mewakili penasehat lainnya, ia merasa sangat senang dan bangga prajurit TNI asal Maluku dari berbagai instansi militer di tubuh TNI dapat berkumpul dan bercanda tawa bersama dalam satu momen.
"Jadi tidak akan putus perkumpulan dan persatuan kami. Apapun yang kami lakukan itu di dalam satu kebersamaan," paparnya.
Mayor Inf Petter Untayana juga menjelaskan, Persada NTT juga akan mendukung setiap program Pemprov NTT dibawah kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat.
Namun demikian, hal tersebut dapat diwujudkan secara optimal setelah internal organisasi telah matang dan teroganisir sehingga dapat secara maksimal bekerja bagi anggota organisasi dan daerah.
"Supaya seperti kata gubernur NTT, Viktor B Laiskodat dalam visinya, 'NTT bangkit, NTT Sejahtera' orang Maluku juga punya kewajiban ada di dalam itu. Bagaimana kita ada? Kita bersatu dulu baru kita bisa lakukan demi kepentingan orang banyak," ujarnya.
Dirinya berharap roda organisasi tetap eksis dan mendukung organisasi induk, Iwasma NTT.
"Melalui persekutuan ini kami akan bersama terus. Jadi melalui perkumpulan ini merupakan perkumpulan sosial untuk membangun dari dalam hingga kuat baru keluar. Jangan berharap kita bisa berbuat banyak di luar kalau dari dalam kita belum kuat," katanya.