Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Jumat 17 Mei 2019 ''Setiap Upaya di Luar Tuhan Hanya Menuju Kehancuran''
Renungan Harian Kristen Jumat 17 Mei 2019 ''Setiap Upaya di Luar Tuhan Hanya Menuju Kehancuran''
Manusia berusaha mencari namanya sendiri untuk dikenang dan dipuji, tetapi lupa untuk mengenang dan memuji nama Allah yang agung dan mulia.
Dalam ungkapan “sampai kelangit” tersembunyi kebanggaan manusia yang merupakan dosanya yang asali yaitu ingin menjadi sama seperti Allah (Bandingkan Kejadian 3:5).
Manusia Adam dan Hawa secara perorangan telah gagal dalam upaya untuk menjadi sama seperti Allah, maka sekarang dalam kisah Menara Babel ini manusia secara masal atau global mencobanya kembali. Upaya ini juga gagal total.
Apalagi upaya ini dilandasi dengan motivasi yang keliru untuk mencari nama supaya dikenang dan dipuji.
Pembangunan menara Babel adalah adalah motivasi manusia untuk mencari nama, di samping nama Yahwe.
Ini suatu contoh nyata dari sikap perlawanan manusia terhadap Allah.
Alkitab menegaskan bahwa hanya ada satu nama yang pantas dipuji yaitu nama Yahwe Israel yang agung dan mulia.
Banyak kecenderungan pekerjaaan manusia tidak merupakan pelayanan dan pemujian kepada nama Allah, melainkan percobaan untuk mengabadikan nama manusia itu sendiri.
Dan kita harus berhati-hati terhadap hal ini.
Sikap yang benar dari orang beriman adalah pada ad maiorem gloriam Dei, dan bukan pada ad maiorem gloriam sui ipsius.
Ini merupakan salah satu kritik utama penulis kitab Kejadian bahwa yang mesti diupayakan orang beriman adalah bahwa tindak tanduk kita hendaknya untuk memuliakan nama Allah dan bukan untuk mencari nama dan keagungan diri sendiri
Artinya bahwa melalui pekerjaannya manusia bukan lagi menjalankan tugas, amanat dan pesan Allah seperti dalam Kejadian 2:15, melainkan alat untuk mempermuliakan nama dan kesanggupan manusia sendiri.
Dan ini sangat berbahaya, jika manusia hanya memusatkan diri untuk mencari kebanggan diri sendiri, kekuasaan diri sendiri dan sama sekali lupa kepada kuasa Allah yang lebih besar.
Ambillah contoh, kalau seorang mahasiswa kuliah hanya untuk cari nama dan, ijasah dan pangkat, maka ia dapat menghalakan segara cara termasuk menyontek, plagiat etc.
Tujuan perkuliahaan akan ditempuh dengan berbagai cara yang tidak benar.