Breaking News

Khofifah Indar Parawansa Unggah Ini Ditengah Isu Perpecahan Pasca Pilpres dan People Power

Khofifah Indar Parawansa Unggah Ini Ditengah Isu Perpecahan Pasca Pilpres dan People Power

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Instagram/khofifah.ip
Khofifah Indar Parawansa Unggah Ini Ditengah Isu Perpecahan Pasca Pilpres dan People Power 

Bima Arya pun mengatakan bahwa dirinya dan kepala daerah mau pun tokoh nasional memahaminya.

"Ya kami memahami hal itu," terangnya.

Di sisi lain, Bima Arya mengatakan ahwa pertemuan sejumlah kepala daerah dan tokoh daerah tersebut sebagai upaya untuk merekatkan bangsa seusai Pemilu 2019.

"Kita tidak bicara soal kursi, koalisi ga ada, kita lebih banyak bicara bagaimana membangun kebersamaan merekatkan kembali bangsa, ini tugas kita," kata Bima Arya.

"Harapannya bisa jadi inspirasi bagi seluruh rakyat betapa pentingnya menjaga kebersamaan, persaudaraan, kebesaran sebagai suatu bangsa. Karean kalau tidak move on tidak berpikir jauh ke depan ya kita akan rugi," tambahnya.

Tanggapan AHY soal pertemuan sejumlah kepala daerah dan tokoh nasional

Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ogah menanggapi soal seruan 'peolpe power' yang belakangan ramai diperbincangkan.

"Saya tidak mau mengomentari itu lebih baik ditanyakan kepada yang memberikan keterangan," katanya seusai acara silaturahmi dari Bogor untuk Indonesia di Museum Kepresidenan Balai Kirti Komplek Istana Bogor, Rabu (15/5/2019).

Saat ditanyai apakah pertemuan dengan Yeni Wahid dan delapan Kepala Daerah itu bagain dari upaya untuk mencegah adanya people power?,

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan jika tak ada bahasan terkait hal tersebut.

Menurutnya, pertemuan yang dilakukan lebih kepada membahas hal yang positif.

"Kami tidak mengatakan itu ini untuk mencegah ini dan itu yang jelas alangkah baiknya jika kita semua menyuarakan hal-hal positif menyebarkan energi yang positif termasuk menjauhkan dari segala bentuk fitnah hoaks," katanya.

Karena menurutnya saat ini audah banyak berita bohong termasuk fitnah dan black campaign yang disebar ke masyarakat melalui media sosial.

Ia juga meminta agar masyarakat bisa memfolter dan melakukan klarifikasi terkait informasi yang beredar ataupun diterima secara langsung.

"Mudah-mudahan kita semakin memiliki vermat terhadap format berita tidak benar, justru kita bisa aktif mencegah hoax tersebut bahkan mengklarifikasi berita tidak benar," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved