Keluarga Almarhum Poro Duka Demo Ke Polres dan DPRD Sumba barat

Puluhan anggota keluarga almarhum Poro Duka, warga Desa Patiala Bawa melakukan aksi demonstrasi ke Polres, kantor bupati hingga ke DPRD Sumba Barat

Penulis: Petrus Piter | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ PETRUS PITER
Marthen Djaga Pabala menyerahkan surat tuntutan kpd staf ahli bidang ekonomi setda SB, Hermanus Bili saat melakukan aksi di kantor bupati SB, Junat (1652019) 

Keluarga Almarhum Poro Duka Demo Ke Polres  dan DPRD  Sumba barat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK- Puluhan anggota keluarga almarhum Poro Duka, warga Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Jumat (16/5/2019) pagi melakukan aksi demonstrasi ke Polres Sumba Barat, kantor bupati hingga ke DPRD Sumba Barat.

keluarga korban menuntut aparat kepolisian Polres Sumba Barat segera menangkap Kepala Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Luther Laku Nija dan Seprianus Jari yang diduga sebagai penghasut warga sehingga terjadi kekacauan pada saat terjadi pengukuran tanah oleh PT Sutera Marosi Kharisma tanggal 25 April 2019 sehingga menimbulkan korban meninggal dunia atas nama Poro Duka.

Keluarga mendesak kedua orang tersebut segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku karena akibat perbuatan keduanya telah merugikan almarhum dan keluargannya.

VIDEO: Lagi, Keluarga Poro Duka Demo ke Kantor DPRD Sumba Barat, Ini Tuntutan Keluarga

Julie Laiskdat Sebut Gubernur Laiskodat Ingin Setiap Even Ada Dampak Ekonomi

Kini istri dan anak-anak korban mengadu kemana mana tetapi tidak mendapatkan jawaban yang pasti. Bahkan anak korban tidak bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi.

Janji PT Sutera Marosi Kharisma yang akan membantu acara adat penguburan kembali almarhum Poro Duka dan lain-lain tidak terlaksana sama sekali.. Bahkan Kepala Desa Patiala Bawa, Luther Laku Nija dan Seprianus Jari yang dahulu berkoar-koar memimpin aksi kemana-mana justru tak nampak. Justru saat ini, kduanya adalah staf PT Sutera Marosi Kharisma yang mengawasi pengerjaan pagar tembok keliling pada lahan milik perusahaan itu.

Para demonstrans melakukan aksi ke Polres Sumba Barat dan melapor secara resmi kepada pihak kepolisian di bagian piket, Jumat (16/5/2019) pagi dengan harapan aparat kepolisian menindaklanjutinya dengan menangkap kedua warga tersebut untuk diproses sesuai hukum berlaku.

Dirut Badan Otoritas Labuan Bajo Shana Fatina Dinonaktifkan, Hery Nabit Mengaku Belum Tahu

Selanjutnya pulujan demonstrasn yang menggunakan sebuah dump truck dan puluhan sepeda motor meninggalkan Polres Sumba Barat menuju Kantor Bupati untuk melakukan hal yang sama.

Namun berhubung bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Biga Dapawole, wakil bupati, Marthen Ngailu Toni, S.P, sekda Drs.Umbu Dingu Dedi dan para asisten sedang tugas keluar daetah sehingga kedatangan demonstran diterima Staf ahli bidang ekonomi, Hermanus Buli dan kasatpol PP Daniel DD.Robaka.

Bara Hasibuan Nilai Prabowo Tak Bertanggung Jawab Tuduh Pemilu Curang Tanpa Bukti

Usai mennyerahkan surat tuntutan aksi itu, puluhan demonstran menuju kantor DPRD Sumba Barat melakukan aksi serupa pula. Namun berhubung pimpinan dan anggota dewan serta sekwan sedang tugas di Jakarta maka kehadiran demonstran diterima plh sekwan Sumba Barat, Charles. Koordinasi aksi sempat melakukan orasi di depan kantor DPRD Sumba Barat dan selanjutnya membubarkan diri setelah secara resmi menyerahkan surat tuntutan aksi kepada plh sekwan Charles Sulu. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved