Jengkel dengan Pelaksanaan Pilpres 2019, Amien Rais Pastikan Ada Kejutan untuk KPU dan Pemerintah

Jengkel dengan Pelaksanaan Pilpres 2019, Amien Rais Pastikan Ada Kejutan untuk KPU dan Pemerintah

Editor: Bebet I Hidayat
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/10/2018). 

POS-KUPANG.COM - Polemik seputar pelaksanaan Pemilu 2019 atau Pilpres 2019 masih terus bergulir.

Yang teranyar soal Pemilu 2019 atau Pilpres 2019, komentar datang dari Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais.

Amien Rais mengaku makin jengkel terhadap pelaksanaan Pemilu 2019 atau Pilpres 2019.

Amien Rais meyakini bahwa pelaksanaan Pilpres 2019 diwarnai banyak kecurangan.

Bahkan Amien Rais menilai kecurangan di Pilpres 2019 dilakukan secara massif.

Saking jengkelnya, Amien Rais menyebut KPU sebagai wujud mahluk politik buatan pemerintah Jokowi.
Alasannya, Amien Rais mendapatkan banyak laporan kalau kinerja KPU patut dicurigai melakukan banyak kecurangan.

Amien Rais pun menyiapkan kejutan yang nantinya bakal ditanggul oleh KPU dan pemerintah.

Ramalan Zodiak Besok,Jumat 10 Mei 2019, Bakat Seni Virgo Akan Bersinar, Aquarius Beruntung

Chat WA Gadis Tulungagung dan Pacarnya Ini Mengerikan, Kirim Foto Kemaluan Hingga Video Call Aneh

VIDEO Detik-Detik Artis Korea Han Ji Seong Ditabrak Taksi, Meninggal Dunia di Bandara Incheon Korea

"Jadi saya selalu mendapatkan laporan tidak utuh, tetapi makin lama makin berbahaya, jadi Insya Allah pada saatnya akan ada element of price, kejutan," tegas Amien Rais.

Kejutan apakah itu? Apakah Amien Rais akan mewujudkan ancamannya, melakulan aksi pengerahan massa yang disebutnya sebagai people power.

Aksi people power pernah dilontarkan Amien Rais saat melakukan demo ke KPU.

Amin Rais mengatakan jika KPU melakukan kecurangan, maka dia akan menggalang people power.

Kader PAN Diserukan Tak Ikuti Amien Rais

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyebut, gagasan people power yang diserukan Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tak akan diikuti oleh kader, simpatisan PAN hingga masyarakat.

Bara pun meyakini, seruan gerakan masyarakat untuk menolak hasil Pemilu 2019 tak akan terwujud.

Ia bahkan mengatakan, seruan Amien Rais itu sudah layu sebelum berkembang.

"Saya pikir itu (gagasan people power) sudah layu sebelum berkembang, menurut saya," kata Bara usai diskusi 'No People No Power: Silahturahmi Politik Paska Pemilu' di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).

Meski begitu, Bara mengakui peran pendiri sekaligus Dewan Kehormatan PAN itu masih memegang pengaruh yang strategis.

Namun, kata Bara, imbauan Amien Rais agar pendukung Prabowo-Sandi bergerak jika terjadi kecurangan Pemilu 2019, tak akan terealisasi.

Sebab, ia melihat fakta bahwa memang tak ada kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif dalam pemilu kali ini.

"Sekarang proses konstitusionalnya terus berjalan di KPU. Hitung manual KPU juga konsisten dengan hasil quick count," jelas Bara.

Lebih jauh, ia juga tidak melihat pernyataan Amien soal people power diamini oleh para pendukung Prabowo-Sandi yang tergabung di Badan Pemenangan Nasional (BPN).

"Ketua Umum juga tidak pernah mengeluarkan statement yang mendukung hal tersebut. Sudah tidak ada lagi suara suara seperti itu," ungkap Bara.

Prabowo Kalah Telak di Jateng dan Jatim

Amien Rais, politikus senior PAN, sempat mengatakan dan meyakini pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang telak di Jawa Timur.

Bahkan Amien Rais mengkalim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang lebih dari 50 persen di Jawa Timur.

Atas klaim kemennangan di Jawa Timur, yang semestinya menjadi basis kemenangan Jokowi-Maruf Amin, Amien Rais meyakini Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal dilantik menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Namun setelah hampir dua pekan real count KPU Pilpres 2019 berjalan, fakta tersebut terbalik.

Di Jawa Timur, berdasarkan dara real count KPU Pilpres 2019, Sabtu (4/5/2019) pukul 2.50, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tertinggal jauh dan kalah telak.

Dari data tersebut, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya memperoleh suara 3.918.930 suara.

Sedangkan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan 8.051.363 suara.

Dari data real count KPU tersebut, selisih kekalahan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebanyak 4.132.433 suara.

Artinya, perolehan suara sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak ada setengahnya dari Jokowi-Maruf Amin.

Update Real Count C1 KPU Pilpre 2019, suara Jokowi dan Prabowo jomplang di satu daerah. Paslon 01 capai 2 juta, Paslon 02 baru mau 200 ribu. (Kolase Tribun Jabar (Instagram/jokowi/prabowo))
Kekalahan perolehan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Tengah lebih telak lagi.

Prabowo Subianto hanya memperoleh suara 3.668.717 suara.

Selisih kekalahan Prabowo Subianto sebanyak 9.029.924 suara.

Di Jawa Barat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memang memang dari Jokowi.

Namun kemenangan itu tak seperti yang diharapkan Prabowo Subianto saat berkampany yang menargetkanmenang lebih dari 60 persen.

Di Jawa Barat, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 7.203.376 suara.

Jokowi-Maruf Amin memperoleh 5.358.864 suara. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Amien Rais Jengkel, Makin Curiga Sama KPU Siapkan Kejutan People Power? Pendiri PAN Bilang Ini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved